“Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Ilallah saat menghadapi sakaratul maut, niscaya dia masuk surga. ” (HR. Abu Daud: derajat Shahih)
“Kematian orang mukmin dengan keluar keringat pada dahinya”. (HR. Ahmad dan At-Tirmizi: derajat Shahih)
“Tidak ada seorang muslim yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, melainkan Allah memeliharanya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad: derajat Hasan)
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap
orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari
Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
beriman.” (QS. Ali Imran : 169-171)
“Mereka yang mati syahid ada lima golongan; Mereka yang meninggal karena penyakit taun, mereka yang meninggal karena sakit perut, mereka yang mati lemas, mereka yang meninggal di bawah reruntuhan, dan mereka yang meninggal karena berjuang di jalan Allah.” (HR. Bukhari Muslim)
“Wanita yang meninggal sehabis melahirkan atau mengandung adalah syahid.” (HR. Abu Daud)
“Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela ahli keluarganya maka dia syahid, barangsiapa terbunuh karena membela agamanya maka dia syahid, barangsiapa terbunuh karena membela dirinya maka dia syahid.” (HR. Ahmad dan At-Tirmizi: derajat shahih)
“Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Ilallaah untuk mencari keridaan Allah lalu mati niscaya dia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari untuk mencari keridaan Allah lalu mati niscaya dia masuk surga, barangsiapa yang bersedekah mencari keridaan Allah lalu mati niscaya dia masuk surga.” (HR. Ahmad dan Al-Bazzaar; derajat Shahih li gharihi)
(Disadur dari buku Saat Perpisahan Terakhir Karya Yusuf Al-Haj Ahmad)