Tidak perlu membeli berbagai macam perintilan, mewarnai atau mengecat ruangan diketahui merupakan cara termudah dan sederhana untuk menciptakan nuansa tertentu dari hunian Sobat.
Kesederhanaan ini dikarenakan Sobat hanya membutuhkan peralatan-peralatan yang sederhana dalam melakukan pewarnaan ruang.
Namun, di tengah-tengah kesederhanaan yang Ada, mewarnai sebuah ruang juga dikatakan sebagai aktivitas yang rumit. Kerumitan tersebut lahir dari pemilihan warna apa yang tepat untuk menimbulkan nuansa yang positif pada hunian Sobat. Terkadang, beberapa orang percaya bahwa warna kesukaan mereka adalah warna yang terbaik, namun ada pula yang lebih memperhatikan tren warna dibanding warna kesukaannya. Beberapa anggapan ini yang membuat memilih warna cat pun perlu banyak faktor yang dipertimbangkan.
Dilansir dari Apartmenttherapy, sebelum memilih cat apa, pertanyaan beberapa pertanyaan di bawah ini. Beberapa pertanyaan ini mungkin dapat membantu Sobat dalam menyeleksi warna-warna apa yang sekiranya tepat untuk Sobat adopsi pada hunian Sobat.
Apakah Warna ini Akan Membosankan 5 Tahun Mendatang?
Tren desain akan datang dan pergi, namun warna dinding rumah Sobat jangan sampai terasa membosankan. Tidak ada sebuah patokan yang mutlak untuk pilihan warna apa yang paling bagus dan tidak membosankan. Sah-sah saja jika Sobat memilih warna netral, klasik, nge-jreng, atau warna yang nge-tren saat ini untuk dinding rumah Sobat.
Ingat, meskipun warna dinding rumah tersebut adalah warna kesukaan Sobat, mungkin saja rasa bosan dari diri Sobat akan muncul secara tiba-tiba. Ada baiknya Sobat mengetesnya dalam waktu dua bulan setelah pengecatan dinding dengan warna kesukaan Sobat. Jika rasa bosan muncul, ada baiknya Sobatganti dengan opsi warna lain.
Bagaimana Warna ini Berkolaborasi dengan Pencahayaan dalam Ruang
Untuk membuat kesan yang maksimal dalam sebuah ruangan, pewarnaan tentu harus didukung dengan tingkat pencahayaan ruang. Sebelum mengombinasikan kedua hal tersebut, Sobat harus tegas dalam pengonsepan nuansa apa yang Sobat akan bawa pada ruang-ruang di rumah Sobat. Karena jika tidak, kombinasi pencahayaan dan pewarnaan justru akan membuat nuansa ruang menjadi tidak mengenakan.
Jika warna yang Sobat sukai adalah warna netral atau memiliki tone warna cerah, ada baiknya berikan tingkat pencahayaan yang maksimal untuk membuat nuansa ruang yang lebih lega, cerah, dan dingin. Namun, jika Sobat lebih memilih tone warna yang gelap, berikan tingkat pencahayaan tidak terlalu cerah untuk memunculkan kesan hangat dan intim pada ruang yang Sobat pilih.
Apakah Warna ini Cocok dengan Furnitur yang Dimiliki?
Selain kombinasi warna dan pencahayaan, kombinasi warna dan furnitur merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. Dewasa ini, tidak sedikit pewarnaan cat tidak selaras dengan warna furnitur yang dipilih. Untuk meredam hal tersebut, cara paling mudah tentu kembali lagi pada konsep nuansa seperti apa yang akan ditampilkan dalam hunian Sobat. Apakah itu minimalis, maksimalis, bohemian, rustic, dsb.
Dibanding para pemukim yang baru membeli rumah dijual (hunian pertama) yang memulai kombinasi tersebut dari kondisi yang kosong (blank space), permasalahan kombinasi ini paling banyak membuat para pembeli rumah dijual secondary lebih kebingungan. Pasalnya, sebagian besar rumah dijual secondary memiliki warna yang beragam sesuai dengan penghuni sebelumnya. Kondisi ini diperburuk oleh furnitur yang dimiliki oleh pemukim rumah dijual secondary tersebut ‘tidak nyambung’ dengan kondisi pewarnaan yang ada.
Untuk mencegah hal tersebut, setidaknya pilih rumah dijual yang dapat mengakomodasi furnitur-furnitur Sobat atau sisihkan sejumlah dana untuk melakukan renovasi pengecatan.
Saya suka rumah yang terang dengan tone cat rumah yang cerah
me too 🙂