3,657 Views

Laku pandai merupakan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif. Sementara layanan keuangan digital merupakan perluasan layanan sistem pembayaran menggunakan teknologi, baik melalui telepon genggam maupun web, yang tidak dilakukan di kantor fisik alias oleh pihak ketiga yang disebut agen laku pandai.

Namun sayangnya, menurut hasil survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, masih banyak orang yang belum tahu dengan program Laku Pandai. Selain itu, masih ada kecenderungan masyarakat Indonesia masih lebih memilih membuka rekening bank di kantor cabang bank. Padahal, membuka rekening tabungan di agen Laku Pandai dinilai lebih murah, sehingga menguntungkan nasabah.

Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, Eko Ariantoro mengatakan “Saat ini di Indonesia satu agen baru mengurus sekitar 20 rekening. Namun, idealnya adalah 100 rekening. Maka dari itu, akan ada kampanye yang akan digalakkan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap program laku pandai serta mengajak mereka untuk menjadi agen laku pandai.

Ide kampanye itu salah satunya adalah dengan membuat teknologi yang memudahkan dalam proses layanan keuangan di agen laku pandai, serta OJK saat ini juga sedang mengajak beberapa pihak bank swasta juga bank daerah untuk turut serta. Diharapkan dengan adanya kampanye ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia yang belum terjangkau layanan perbankan di pelosok-pelosok sehingga perekonomian Indonesia pun turut maju.

Baca Juga:  Strategi Penerapan Ongkos Kirim yang DIhadapi Blibli

Pin It on Pinterest

Share This