Tak terasa persahabatan Indonesia dan Korea sudah berlangsung sejak lama. Perjanjian hubungan bilateral kedua negara sudah terjalin sejak tahun 1973.
Hal ini dilandasi karena Korea dan Indonesia sama-sama menolak paham komunisme. Disamping itu, pada masa itu kedua negara ini juga sedang sama-sama membangun negerinya.
Saking akrabnya Korea dan Indonesia, dubes Indonesia untuk Korea Selatan Bapak Sarwo Edhie tertarik untuk belajar cara pemerintah Korea Selatan dalam mengontrol dan mengatur negaranya.
Kolaborasi Mutualisme Korea – Indonesia
Persahabatan Indonesia yang panjang tersebut menghasilkan kerjasama yang saling menguntungkan. Didukung dengan sumber daya dan berbagai keunggulan kedua negara.
Kerjasama tersebut saat ini telah mencakup di segala bidang meliputi ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, pertahanan, teknologi dan ilmu pengetahuan.
Perkembangan Indonesia sebagai mitra strategis Korea Selatan berlangsung dengan sangat baik. Seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi bagi kedua negara.
Hubungan ini terus dipupuk dengan berbagai kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh presiden Indonesia. Membuahkan berbagai perjanjian kerjasama bilateral dan regional dari masa ke masa.
Agenda Pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Korea Selatan
Sejalan dengan eratnya hubungan Indonesia dan Korea, Presiden Jokowi pada bulan Juli kemarin melakukan lawatan ke Korea Selatan. Agendanya Presiden berencana untuk menemui langsung Presiden Korea Selatan terpilih Yoon Seuk Yeol.
Di Korea Selatan, Presiden Jokowi disambut dengan baik oleh Presiden Korea Selatan di Kantor Kepresidenan Yongsan, di Kota Seoul.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden melakukan pertemuan bilateral membahas sejumlah hal untuk meningkatkan kemitraan strategis antar kedua negara.
Selama 3 hari dari tanggal 26-28 Juli 2022, Presiden melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Asia Timur. Sslain Korea Selatan, Presiden Jokowi juga telah berkunjung ke Jepang dan China.
Pada kesempatan tersebut, Pak Presiden membahas beberapa agenda Indonesia-Korea di masa depan. Diantaranya adalah:
1. Pembangunan Ekosistem Mobil Listrik
Korea – Indonesia sepakat untuk mengembangkan industri mobil listrik beserta komponennya. Kerjasama itu terbentuk menjadi penelitian bersama untuk jenis mobil listrik berukuran mikro.
Indonesia memberikan sejumlah dukungan melalui terbentuknya Peraturan Pemerintah nomor 74/2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Terkait hal tersebut, nantinya Indonesia juga akan menyiapkan sejumlah infrastruktur charging station untuk mobil listrik.
2. Proyek Industri Baterai yang terintegrasi dengan pertambangan
Tahun lalu, Korea Selatan berhasil untuk membangun pabrik baterai untuk kendaraan listrik yang pertama di Indonesia. Namanya PT. HKML Baterai Indonesia.
Perusahaan tersebut investornya merupakan gabungan dari perusahaan teknologi ternama asal Indonesia dan Korea Selatan. Diantaranya adalah Hyundai Motor Company, KIA Corp, Hyundai Mobile, LG Energy Solution, dan PT. Industri Baterai Indonesia.
Sebagai negara produsen dan pemasok nikel terbesar di dunia, Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan dan bermain di industri kendaraan listrik wilayah Asia Tenggara. Diharapkan kerjasama senilai $ 1,1 miliar tersebut dapat membuka jalan Indonesia untuk menuju pasar global yang jauh lebih luas.
3. Kerjasama di bidang Industri Baja Otomotif pada kendaraan listrik
Perusahaan yang memproduksi baja asal Korea Selatan, POSCO siap untuk berinvestasi senilai $ 3,5 miliar.
Hal ini disambut baik oleh Erick Thohir dengan membuat perjanjian kerjasama untuk menguatkan industri baja untuk kendaraan listrik di Indonesia.
Adapun hasilnya terbentuknya PT. Krakatau Steel Posco, yang merupakan gabungan dari dua perusahaan asal Indonesia dan Korea.
4. Penyediaan Sistem Air Minum
Pemerintah Indonesia bersepakat untuk membangun infrastruktur penyediaan air minum di proyek IKN. Tidak seperti di Korea, umumnya Indonesia masih menggunakan air kemasan untuk kebutuhan minum dan memasak.
Sistem penyediaan air minum yang serba canggih asal Korea memungkinkan air minum kran dapat langsung diminum. PDAM Korea memiliki sistem yang dinamakan K-Water dimana air kran tidak hanya baik dari segi kuantitas, namun juga berkualitas.
Diharapkan dengan kerjasama Indonesia dan Korea di bidang penyediaan air minum, Korea akan memberikan hibah K-Water dan dukungan pembangunan sistem air minum terintegrasi untuk IKN.
5. Pembangunan Smart City di Ibu Kota Negara (IKN)
Tidak hanya membangun instalasi air minum, Korea Selatan juga akan membangun sejumlah proyek lainnya di IKN. Diantaranya membangun smart village yang merupakan desa percontohan yang berteknologi canggih.
Di desa tersebut, akan dibangun 100 unit rumah yang bakal dihuni kira-kira 400 orang. Nantinya di IKN juga akan dibangun sistem pengolahan limbah cair.
Terakhir, Korea Selatan juga akan membangun jembatan ramah lingkungan seperti di Geoje, Busan. Konsepnya seperti terowongan yang akan menghubungkan IKN dan Kota Balikpapan. Dengan adanya jembatan ini, maka tidak akan mengganggu flora dan fauna endemik yang ada di sana.
Berbagai proyek Indonesia dan Korea Selatan ini akan berjalan mulai tahun 2023. Total investasinya senilai US$ 6,37 miliar dan melibatkan lebih dari 58 ribu tenaga kerja.
Sumber Artikel :
https://pu.go.id/berita/empat-fokus-kerja-sama-indonesia-korea-selatan-dalam-pembangunan-infrastruktur
https://www.liputan6.com/global/read/4423718/cerita-jejak-hubungan-korea-selatan-dan-indonesia-sejak-1973
https://www.kominfo.go.id/content/detail/43368/indonesia-korea-selatan-sepakat-tingkatkan-kemitraan-strategis/0/berita
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220226/257/1505089/indonesia-korea-selatan-tingkatkan-kerja-sama-industri-ev-salah-satunya
https://www.benarnews.org/indonesian/berita/hyundai-lg-pabrik-baterai-ev-09152021134826.html
https://sumsel.antaranews.com/berita/663509/produsen-baja-korea-selatan-posco-akan-tanamkan-modal-rp522-triliun-di-indonesia
https://kumparan.com/elizabhakti/menilik-instalasi-pemurnian-air-hwaseong-korea-apa-bedanya-dengan-indonesia-1yZQt228jT3/full
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6206300/korea-bakal-garap-4-proyek-di-ikn-olah-limbah-hingga-smart-city