3,610 Views
Ini adalah rangkaian terakhir dari cerita perjalanan Molzania menemui Tim Komunikasi Presiden di istana negara. Beberapa hari yang lalu Molzania sudah bercerita mengenai kegiatan presentasinya. Ternyata itu bukan akhir kegiatan dari hari itu sobat. Molzania setelah presentasi sempat berkeliling gedung Kemsekneg lanjut ke Istana Negara.



Area Istana Negara itu super luass! Termasuk gedung Kemsekneg ini. Walaupun dari dalam sini terasa sepi karena jam kerja. Tapi Molzania tahu disini banyak banget karyawannya. Entah mereka stay dimana. Pastinya Molzania dan teman-teman nggak mau sama sekali melewatkan setiap sudutnya untuk berfoto-foto.

Di gedung Kemsekneg banyak sekali lukisan. Kata Bu Lasmi lukisan-lukisan itu milik Pak Sukardi Rinakit, tim Komunikasi Presiden. Oh, ternyata Pak Sukardi suka lukisan dan punya banyak teman seniman. Pantas saja disini lukisan-lukisan bagus dan indah banget. Sepertinya juga masing-masing lukisannya memiliki arti yang mendalam. Ah, Molzania jadi kepingin berkenalan dengan teman-teman senimannya Pak Sukardi.



Salah satu lukisan yang paling berkesan ialah lukisan Pak Jokowi. Alasannya lukisan itu ukurannya raksasa dan ada gambar Presiden RI disana. Lukisan itu terletak di ruangan Pak Sukardi sendiri. Dari tampak sekilas, lukisan tersebut menceritakan tentang sosok sederhana Pak Jokowi dalam mengayomi rakyatnya. Ada pula lukisan lain yang menceritakan tentang para Ibu yang sedang membatik. Tampaknya lukisan yang dipajang di gedung Kemsekneg itu bercerita tentang keseharian dari rakyat Indonesia.


Sudut kesukaan Molzania di gedung Kemsekneg itu ialah spot yang paling depan. Disana terdapat foto-foto Sekretaris Negara dari zaman old sampe zaman now. Urutannya dimulai dari atas hingga ke bawah yang paling anyar. Kalau kita memperhatikan setiap fotonya, kita akan mendapatkan pengetahuan baru mengenai olah fotografi Indonesia dari masa ke masa. Dari mulai hitam putih, monokromatik hingga full colour. Semuanya tergambar jelas dari setiap foto Sekretaris Negara yang dipajang disana.



Berkunjung ke Toko Merchandise di Istana Negara


Sebelum kami mengakhiri tour singkat kami di Kemsekneg, bu Lasmi lalu mengajak kami untuk berkunjung ke Istana Negara. Kebetulan lokasinya persis berada di sebelah Kemsekneg. Sayangnya kami tidak diperbolehkan untuk banyak berfoto disana. Alasannya karena Istana Negara sedang dalam perbaikan. 



Sayang sekali. Padahal blogger dari daerah lain ada yang berkesempatan masuk ke Istana Negara. Hikz. Ya, deh. Mungkin lain kali Insya Allah. Biarpun begitu untuk mengobati kekecewaan bu Lasmi mengajak kami berkunjung ke toko merchandise yang berada masih satu gedung dengan Istana Negara. Ternyata istana negara sudah ramah difabel. Untuk mencapainya sudah tersedia jalan khusus kursi roda yang bentuknya tidak terlalu curam. 


Dikatakan bu Lasmi, tidak sembarang orang bisa membeli pernak-pernik di toko merchandise. Hanya orang-orang yang diundang masuk ke area Istana saja. Wah, Molzania termasuk beruntung nih bisa berkesempatan kesini. Di dalam Toko merchandisenya yang nggak terlalu luas ini, dijual pernak-pernik berlogo Istana Negara yang beraneka ragam.






Tadinya dipikir harganya bakal diatas jutaan. Ternyata harga pernak-perniknya nggak mahal. Berkisar puluhan hingga ratusan ribu. Tergantung jenis barang tentunya. Harganya termasuk standardlah. Kesempatan sekali seumur hidup tidak ingin tersia-siakan begitu saja. Molzania pun sempat beli beberapa pernak-pernik disana untuk oleh-oleh kerabat.


Semangat Menumpas Hoax di Masyarakat

Setelah puas beli-beli dan foto-foto di toko merchandise tadi, berakhir pula kunjungan singkat Molzania di Istana Negara. Setelahnya kami kembali ke gedung Kemsekneg untuk memesan grab yang membawa kami pulang kembali ke hotel. Malam ini akan menjadi malam terakhir Molzania di Jakarta, karena keesokan harinya Molzania harus pulang kembali ke Palembang.

Ada satu hikmah yang bisa dipetik dari pengalaman Molzania. Hal tersebut juga merupakan janji bagi diri Molzania sendiri. Jauh sebelum ini, Pak Sukardi pernah berkata saat acara blogger Kominfo kemarin, bahwa tujuan utama blogger itu untuk mengedukasi masyarakat. Hal yang terpenting bagi blogger ialah data dan persepsi. Dengan adanya data, maka blogger bisa membangun persepsi yang benar untuk masyarakat.

Baca Juga:  Belajar Dari Marshanda

Sudah seharusnya seorang blogger menghindari menulis berita hoax yang saat ini marak beredar di masyarakat. Molzania sih kurang setuju dengan pernyataan Kepala BSSN tentang Hoax Membangun yang baru-baru ini sempat menjadi trending topics. Hoax ya hoax. Berita bohong. Hanya negatif tanpa positif. Titik. Tidak seharusnya orang-orang apalagi blogger menebar konten Hoax untuk tujuan provokasi.

Ini sekaligus PR besar untuk Molzania. Tidak hanya Molzania sih, tapi sobat pembaca dan semuanya yang merupakan bagian dari rakyat Indonesia. Jujur ini tugas yang berat dan sulit. Biasanya orang-orang keburu “panas” hanya dari melihat headline. Molzania pun berulangkali melakukan kesalahan serupa.

Malah terkadang berita dari channel mainstream pun juga mengandung hoax. Intinya kita harus jeli sebelum menulis dan membagikannya ke sosial media. Membuat konten dari sumber yang kredibel secara tak langsung juga akan mengedukasi teman-teman kita yang membacanya. Akhir kata, jadilah blogger yang cerdas! Salam hangat Molzania ^_^

Baca Juga rangkaian cerita perjalanan singkat Molzania di Istana Negara lainnya:

Pin It on Pinterest

Share This