3,256 Views
Setelah beberapa waktu yang lalu kita bahas ayat pertama dalam Al-Quran, yaitu Bismillahirrahmannirrahim. Sekarang yuk lanjut ke ayat selanjutnya yang masih dalam surah Al-Fatihah, yaitu Alhamdulillahirabilalamin.
Namanya juga baru pembukaan, Surah Al-Fatihah ini memang pendek-pendek bacaannya. Tapi Al-Fatihah merupakan surat dalam Al-Quran yang paling essensial. Kenapa? Soalnya kalau kita shalat, setiap rakaatnya kita diwajibkan melafalkan surah Al-Fatihah. Kalau tidak membacanya, shalat kita bisa tidak sah loh sobat … ^^V
Sesuai artinya, ayat kedua dalam surah Al-Fatihah yang berbunyi “Alhamdulillahirabilalamin” ini berarti “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam” yang dimaksudkan untuk puji-pujian terhadap Allah SWT yang maha segalanya pemilik alam semesta. Setelah sebelumnya kita membuka Al-Quran dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, berikutnya kita berterimakasih kepadanya atas segala nikmat termasuk mukjizat Al-Quran yang sedang kita baca lewat lafaz Alhamdulillahirabilalamin.
Ucapan Alhamdulillahirabilalamin ini termasuk ucapan terima kasih yang paling santun loh. Bayangkan kalau kita berhadapan dengan penguasa yang telah menolong kita, terus kita mengucapkan terima kasih sesantun kalimat “Alhamdulillahirabilalamin” tentunya penguasa tersebut bakalan tersanjung atau bakalan memberikan kita lebih dari yang kita inginkan. Begitu juga dengan Allah SWT. Jika kita banyak memujinya, maka Dia akan memberikan karunianya yang maha luas untuk kita.
Eitt… Bukan berarti Allah SWT gila pujian ya? Sudah selayaknya kita berterima kasih kepadaNya karena Ia Tuhan kita yang telah memberikan kenikmatan dunia maupun akhirat. Sebagai seorang muslim, kita sudah diberikan hal yang luar biasa dibanding dunia dan seisinya. Jaminan orang Islam berupa surga, apa sih yang lebih baik daripada itu? 😀
Jadi inget cerita ayahnya sahabat Rasulullah, Zaid bin Amr bin Nufail yang pergi mencari Tuhan kemudian meninggal tepat sebelum Rasulullah diangkat menjadi nabi. Betapa hatinya diliputi kegelisahan karena tidak tahu bagaimana cara menyembah Tuhan dengan sebenar-benarnya. Kita sebagai muslim masa kini lebih beruntuing dibandingkan dengan Zaid karena Allah telah memberikan petunjuk untuk selamat dunia dan akhirat lewat Al-Quran. ^^