自信 あれば何でも 出来る
Jishin ga areba nandemo dekiru. Jika ada semangat, apa saja dapat dikerjakan.
Kuncinya adalah semangat. Kata-kata dalam Bahasa Jepang di atas, Molzania dapat dari buku berjudul Man-Getsu karya Bapak Imam Robandi, Professor Teknik Elektro yang meraih gelar S3-nya di Jepang.
Manusia pada dasarnya makhluk yang cepat beradaptasi. Artinya mudah mempelajari berbagai hak. Nah, keterampilan berbahasa itu hal yang membedakan manusia dari hewan.
Ya, Molzania memang gemar mempelajari bahasa. Walaupun bahasa berbeda-beda pada setiap bangsa, tetapi dengan berbahasa manusia dapat saling menyatu. Seperti halnya Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda, tapi tetap satu jua.
Sebagai orang Indonesia, kita patut berbangga. Sejak kecil, kita sudah dilatih berbahasa daerah dan Bahasa Indonesia sekaligus. Artinya kita sudah memiliki modal menjadi seorang polyglot.
Fakta Orang Indonesia Mudah Jadi Polyglot
Polyglot adalah orang yang bisa menguasai banyak bahasa. Minimal ada empat bahasa untuk bisa dikatakan polyglot. Di dunia ini hanya ada kurang satu persen polyglot yang menguasai lima bahasa.
Berdasarkan situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, dari sabang sampai merauke ada 718 bahasa daerah di Indonesia. Bahasa daerah meskipun ada persamaan, namun masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Ketika Molzania mengungkapkan fakta ini kepada seorang teman dari India, dia malah terkaget-kaget. Soalnya di India, umumnya bahasa daerah di sana perbedaannya terletak pada dialek yang digunakan.
Berbeda dengan bahasa daerah di Indonesia. Kita memiliki bahasa daerah yangn mendukung bahasa resmi. Bahasa daerah memiliki fungsi sebagai simbol kebanggaan dan identitas budaya di Indonesia.
Sedikitnya orang Indonesia menguasai satu bahasa daerah dan Bahasa Indonesia. Itu artinya tinggal mempelajari dua bahasa lagi, kita sudah resmi menjadi polyglot.
Asyiknya Jadi Polyglot, Kuasai Banyak Bahasa
Seiring dengan populernya media sosial, masa kini mulai banyak polyglot-polyglot muda berbakat asal Indonesia. Dengan kemampuannya itu, mereka gak cuma menjadi sosok inspiratif, tetapi juga berhasil menjaring banyak followers.
Jika di era tahun 2010-an ke atas, kita mengenal sosok almarhumah Gayatri Walisa, seorang polyglot asal Ambon yang mampu menguasai 14 bahasa asing.
Viral pada tahun-tahun tersebut, Gayatri ditawari berbagai pekerjaan juru bicara dan penerjemah lembaga internasional UNICEF dan PBB.
Dia juga menjadi Duta ASEAN untuk anak wakili Indonesia tahun 2012-2013. Disebut-sebut sebagai anak ajaib, sayangnya Gayatri tak berumur panjang.
Ada lagi sosok bernama Bianca L, seorang lulusan Sastra Bahasa Jerman dari Universitas Indonesia. Sedari kecil, dia sudah terpapar tayangan anak-anak dari luar negeri. Orang tuanya memberinya tontonan Disney, anime hingga telenovela.
Bahasa Spanyol adalah kata pertamanya semasa balita. Dari situ, dirinya terus diberikan pengarahan oleh orang tuanya untuk terus belajar bahasa asing.
Kini Bianca mampu lancar berbicara dalam 6 bahasa; Inggris, Indonesia, Jepang, Spanyol, Mandarin dan Rusia. Berkat kemampuannya itu, dirinya memenangkan banyak lomba. Bianca juga ditawari banyak pekerjaan penerjemah freelance dari online.
Di masa kini, kita mengenal influencer polyglot yang viral dengan konten Bahasa Koreanya. Dia bernama Syifa Adinda Negara. Dia jago berbicara dalam 9 bahasa; Inggris, Indonesia, Korea, Jepang, Jerman, Perancis, Arab, Rusia dan Spanyol.
Memiliki jumlah follower 300 ribu, Dinda jadi sosok yang menginspirasi banyak anak muda lain untuk belajar bahasa. Hebatnya dia mempelajarinya secara otodidak lewat musik dan tontonan.
Menurut Adinda, dilansir dari Muslimah Daily, penting bisa berbahasa asing. Soalnya dulu Rasulullah juga menyuruh sahabatnya Zaid bin Tsabit untuk belajar bahasa Yahudi agar bisa menjadi penengah antara kaum muslim dan bangsa Yahudi.
Impian Masa Kecil, Belajar Bahasa Asing
Saat Molzania masih SD, dulu sering nonton acara Dunia Kita di VOA. Lewat tayangan tersebut, Molzania menyaksikan kehidupan anak-anak Indonesia yang tinggal di Amerika. Ada yang orang tuanya orang Indonesia asli. Ada pula yang half American.
Dari acara hiburan tersebut, Molzania mulai paham. Bahwa ternyata di luar negeri, mereka menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Karenanya jadi tertarik untuk ikutan les Bahasa Inggris.
Sayangnya Molzania telat banget belajarnya. Kelas 6 SD baru dileskan oleh orang tua. Soalnya di sekolah, baru mulai ada pelajaran Bahasa Inggris itu kelas 6 SD.
Ikut kursus Bahasa Inggris menambah skill Molzania. Pengetahuan dan wawasan juga bertambah. Dari situ mulai timbul kecintaan terhadap Bahasa Inggris. Jadi meskipun berhenti kursus tiga tahun kemudian, kemampuan tetap tidak menghilang. Soalnya selalu berlatih sendiri di rumah.
Pas SMP, Molzania ingin sekali belajar banyak bahasa asing. Tetapi dulu masih belum tahu caranya. Kursus bahasa asing di kota Palembang jumlahnya masih sangat sedikit. Internet juga mahal. Molzania punya tekad kalau nanti dewasa, mau mempelajari bahasa asing. Bahasa apa saja.
Demam Korea pun melanda. Molzania putuskan untuk belajar Bahasa Korea. Lewat lagu dan tontonan k-drama. Ternyata tak semudah itu belajar bahasa asing secara otodidak.
Soalnya banyak malesnya, apalagi nyambi kerja jadi konten kreator. Haha.. Inginnya itu ada mentor native speaker yang membimbing. Akhirnya diputuskan ambil Kursus Bahasa Korea General.
Bahasa Korea, Hobi yang Mendulang Cuan
Belajar Bahasa Korea mempertemukan Molzania dengan teman dan pengalaman baru. Tiga tahun terakhir, Molzania bergabung dengan komunitas resmi pencinta Korea dari Pemerintah Korea Selatan.
Dari sana, Molzania belajar untuk bikin konten tentang pariwisata, budaya dan Bahasa Korea. Ternyata banyak sekali pengetahuan yang Molzania dapat dengan mempelajarinya. Hal tersebut bisa kita contoh dan terapkan di negeri sendiri.
Dalam hal pariwisata misalnya, Korea Selatan telah menyediakan aksesibilitas bagi disabilitas. Fasilitas publik untuk kaum disabilitas tersedia secara lengkap. Sehingga orang-orang disabilitas pun bisa menikmati darmawisata dengan aman dan nyaman.
Selama ini kita mengenal Korea Selatan dengan budaya kerja keras dan kedisiplinannya yang tinggi. Namun ternyata lebih dari itu. Mereka juga mengenal istilah Nunchi. Nunchi adalah kemampuan untuk berempati terhadap perasaan dan pikiran orang lain.
Seseorang yang bijak mengatakan, kalau kita ingin mengunjungi dan mempelajari negara lain, hendaknya kita menguasai bahasanya.
Bagi orang Korea, memiliki Nunchi itu penting. Soalnya dengan pandai merasakan dan membaca pikiran orang lain, kita dapat meningkatkan kualitas dalam hubungan dengan sesama manusia. Nah, untuk bisa memiliki nunchi, seseorang mesti sering berlatih sepanjang hidupnya.
Tak disangka, sejak bergabung dengan komunitas Korea ini, Molzania jadi bisa ikut banyak lomba tentang Korea Selatan. Biarpun lagi masa pandemi, tapi Molzania bisa terus eksis dan berprestasi.
Tahun 2021, Molzania berhasil menjadi Juara 2 Wow Korea Supporters 2022. Wow Korea Supporters adalah komunitas travelling Korea dari Korea Tourism Organization (KTO). Kita disuruh membuat konten pariwisata tentang Korea Selatan selama setahun penuh.
Tahun 2022, Molzania berhasil meraih Juara 1 Sahabat Korea 2022. Jadi Sahabat Korea ini komunitas pencinta Korea dari Kedutaan Besar Korea Selatan. Tugas kita membuat konten tentang promosi budaya dan hiburan Korea Selatan selama setahun penuh.
Tahun 2023 ini, Molzania berhasil meraih Juara 1 Lomba Review Aplikasi 1330 Get Help in Korea dari KTO Indonesia. Tugasnya kita disuruh mereview aplikasi travelling “1330 Get Help in Korea” yang bisa didownload dari Google Play Store dan Appstore.
Ikut Komunitas, Belajar dari Sesama Polyglot
Komunitas Polyglot Indonesia didirikan pertama kali di Yogjakarta tahun 2010. Foundernya adalah trio bersahabat yang bernama Arra Nur Rizal, Krisna Laurensius, dan Monis Pandu Hapsari.
Ketiganya lama berada di luar negeri. Saat kembali ke Indonesia, mereka ingin menemukan orang-orang lain yang juga fasih berbahasa asing. Komunitas ini sempat vakum, dan dilanjutkan kembali tahun 2013.
Di Jakarta, komunitas Polyglot Indonesia memiliki member hingga 100 orang lebih. Saat ini sudah berkembang hingga 9 kota di Indonesia.
Kota Palembang salah satunya. Di kota pempek ini, komunitas Polyglot Indonesia sudah ada sejak tahun 2019. Mereka rutin mengadakan kegiatan gathering sesama anggota satu bulan sekali.
Pada bulan September ini, kegiatan Komunitas Polyglot Palembang diadakan di kafe Eightynine Coffee. Molzania berkesempatan hadir secara langsung dan bertemu dengan wakil ketua Palembangnya.
Namanya adalah Mbak Mira. Dia seorang penulis wong kito galo. Saat ini Komunitas Polyglot Indonesia Chapter Palembang diketuai oleh Latif.
Seru banget ikutan acara komunitas ini. Molzania bisa bertemu dengan teman-teman yang satu passion. Kebanyakan mereka masih berstatus mahasiswa, beberapa sudah ada yang berkerja.
Salah satunya Mbak Alya, yang merupakan mahasiswa Politeknik Sriwijaya Palembang. Dia menyempatkan waktu untuk ikut acara gathering sesama Polyglot untuk melatih bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris.
Dalam setiap kegiatannya, komunitas anak muda pencinta bahasa ini saling berdiskusi semeja dalam bahasa asing. Setiap meja ada satu bahasa asing yang dipilih. Topik diskusi telah ditentukan sebelumnya.
Molzania, Mbak Mira dan Mbak Ayla berdiskusi dalam meja bahasa Korea. Meskipun kebanyakan masih berdiskusi dalam Bahasa Inggris, tetapi kami mixed with 한국말 alias Bahasa Korea.
Lumayan seru diskusinya. Kami saling berbagi pengalaman dan melatih percakapan. Itu yang terpenting bagi Molzania pribadi.
Satu jam kemudian, saatnya presentasi dalam bahasa yang dipilih. Molzania memilih untuk maju ke depan membawakan hasil diskusi kelompok kami. Biarpun masih baca teks, tetapi setidaknya sudah mulai berani berbahasa Korea. A wonderful experience!
Di akhir kegiatan, ada kuis yang berhubungan dengan bahasa. Sayangnya Molzania tidak bisa ikutan sampai akhir karena harus pulang. Udah kemaleman cuy.
Peluang Pekerjaan dari Bahasa Korea
Daripada menghakimi orang yang belajar bahasa,
lebih baik belajar bahasa. -Molzania
Molzania masih suka mendengar orang-orang yang memperdebatkan soal lebih baik belajar bahasa yang mana. Ada sebagian orang Indonesia yang lebih menyarankan orang lain untuk belajar bahasa Arab. Alasannya karena lebih islami dan religius. Hal ini tidak sepenuhnya salah.
Penjajah Belanda dahulu menganggap jajahannya tidak setara.
Akibatnya orang Indonesia ratusan tahun dijajah,
tetapi tidak bisa berbahasa Belanda.
Berbeda dengan penjajahan Inggris yang memperbolehkan budayanya masuk ke negara jajahannya, sehingga orang Malaysia dan Singapura fasih berbahasa Inggris.
Menjadi berbeda ketika orang-orang di atas malah menghakimi orang-orang yang belajar bahasa asing lainnya. Mereka memandang negatif orang-orang yang belajar bahasa Inggris, Jepang, Korea dan lain-lain. Bahkan banyak yang menyuruh untuk pindah negara. Karena dianggap tak cinta Bahasa Indonesia.
Padahal, hey, bahasa itu sifatnya universal. Belajar bahasa asing juga merupakan amanah Undang-Undang. Termaktub dari UU No. 24 tahun 2009. Semboyannya, “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. “
Fun Fact :
KH. Agus Salim, pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang pernah menjabat Menteri Luar Negeri Indonesia juga seorang polyglot loh..
Beliau menguasai 7 bahasa di dunia; Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Turki, dan Jepang.
Tak cuma itu, beliau juga menguasai beberapa bahasa daerah lainnya.
Kita masih tetap bisa bermanfaat karena mempelajari bahasa asing. Tentunya kita tak bisa melupakan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah karena itu mother tongue sejak lahir. Malahan kita bisa sembari mempromosikan budaya dan bahasa kita kepada orang asing.
Belajar Bahasa Korea, misalnya. Ada banyak peluang karier dan pekerjaan yang bisa kita jalankan. Kuncinya fasih berbahasa Korea. Diantaranya:
1. Penerjemah
2. Guru Bahasa Indonesia untuk Orang Asing
3. Tour Guide
4. Interpreter
5. Youtuber dan Konten Kreator
6. Staf Kedubes dan Perusahaan Korea
7. Penulis
8. Dosen Bahasa Korea
9. Content Writer
10. Copy Writer
dan lain-lain.
Apalagi sekarang teknologi makin canggih.
Kehadiran sosial media memudahkan dalam mencari pekerjaan.
Ada banyak aplikasi dan situs pencari kerja yang bisa kita manfaatkan.
Kita bisa mencari pekerjaan offline dan freelance langsung di Korea,
lewat situs berbahasa Korea.
Kursus Bahasa Korea Online Bersama Lister
꿈만 꾸지말고 꿈이되어라.
Don’t just a dream, become a dream.
Jangan cuma mimpi, tapi wujudkan impianmu..
Zaman sekarang, ada banyak kursus Bahasa Korea general secara online. Tak perlu susah lagi pergi ke lembaga kursus offline. Tinggal duduk manis di depan laptop, kita bisa belajar Bahasa Korea!
Salah satu kursus online Bahasa Korea yang Molzania rekomendasikan adalah Lister.co.id. Di sini tersedia berbagai pilihan kursus bahasa asing terlengkap yang bisa kita ikuti. Termasuk Kursus Bahasa Korea General online.
Terdapat Lebih Dari :
Mengapa Pilih Kursus Bahasa Asing Bersama Lister?
1. Jadwal yang Fleksibel
Tersedia pilihan jadwal yang fleksibel. Ada kelas online private, semi private dan grup. Pembelajarannya secara online, sehingga mudah diakses kapan dan dimana saja.
2. Kurikulum Berbasis Internasional
Pembelajarannya berbasis kurikulum internasional dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
3. Harga Terjangkau
Hadir dengan biaya kursus terjangkau. Tersedia pilihan kursus untuk umum dan akademik, bisnis, hingga korporasi.
4. Guru Berpengalaman
Tidak hanya menyediakan guru lokal berpengalaman, ada pula guru foreign dan native speaker.
5. Garansi Nilai
Garansi Nilai untuk kelas Ultimate. Dapat kesempatan GRATIS kelas bimbingan beasiswa dan kelas wawancara kerja!
6. Pengajaran Efektif dan Interaktif
Menggunakan metode khusus bernama The Lister Method, sehingga siswa mudah fokus dalam menyerap pelajaran dan meningkatkan kemampuan literasinya.
Pilihan dan Harga Kursus Bahasa Korea
- Kursus Bahasa Korea General + Persiapan TOPIK
2. Kursus Persiapan TOPIK
3. Kursus Bahasa Korea General
Tersedia pilihan kursus dan persiapan tes bahasa asing lainnya seperti,
Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, Rusia, Spanyol, Jepang,
Mandarin, Turki, Arab, Thailand, BIPA, dan lain-lain.
Tata Cara Pendaftaran Kursus
Khusus untuk Pembaca Blog Molzania.com,
Masukkan Kode Promo BLOG23
Ayo, tunggu apalagi.
Bagi Sobat yang berminat kursus bahasa asing
jangan ragu bergabung bersama Lister!
Sumber artikel :
- Apriana, Dhea. 2023. “Haji Agus Salim Kuasai 7 Bahasa, Teladan Pejuang Diplomasi Kemerdekaan” https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/06/08/haji-agus-salim-kuasai-7-bahasa, diakses 26 September 2023.
- “Bianca L: Polyglot Muda yang Mampu Menguasai 10 Bahasa dan Ingin Menjadi Penerjemah Pemerintah” Girlsbeyond.com Girls Beyond. Web. Diakses 25 September 2023. https://girlsbeyond.com/2023/06/04/categories/bianca-l-polyglot-muda-yang-mampu-menguasai-10-bahasa-dan-ingin-menjadi-penerjemah-pemerintah/
- Kusumo, Rizky. 2022. “Kendati Lama Menjajah, Mengapa Bahasa Belanda Kurang Begitu Dikenal?” https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/05/09/kendati-lama-menjajah-mengapa-bahasa-belanda-kurang-begitu-dikenal, diakses 25 September 2023.
- Lova, Chyntia. 2019. “Komunitas Polyglot, Tempatnya Orang-orang yang Fasih Lebih dari Satu Bahasa Asing…”, https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/29/06000071/komunitas-polyglot-tempatnya-orang-orang-yang-fasih-lebih-dari-satu?page=all, diakses 26 September 2023.
- Nurjanah, Eka. 2017. “Kisah Adinda: Belajar 9 Bahasa Asing secara Otodidak”, https://kumparan.com/kumparannews/kisah-adinda-belajar-9-bahasa-asing-secara-otodidak/full, diakses 26 September 2023.
- “Sebelum Meninggal, Gayatri Si Penguasa 14 Bahasa Ingin Kuliah di Jurusan HI” Detik.com Detik. Web. Diakses 25 September 2023. https://news.detik.com/berita/d-2728190/sebelum-meninggal-gayatri-si-penguasa-14-bahasa-ingin-kuliah-di-jurusan-hi
- Rahim, Anita. 2018. “Syifa Adinda Negara Muslimah Cantik Dengan Sembilan Bahasa”, https://muslimahdaily.com/muslimah-zone/focus/item/1983-syifa-adinda-negara-muslimah-cantik-dengan-sembilan-bahasa.html, diakses 26 September 2023
ALL IMAGES AND INFOGRAPHIC MADE BY CANVA FREE
Aku suka kagum sama org2 polyglot, kok bisa yaa? Terlepas dr yg namanya kecerdasan bahasa, aku yakin pd umumnya org bisa belajar macam2 bahasa. Aku sendiri, skrg mencoba meningkatkan bahasa inggrisku. Haha, org2 uda lanjut blajar bahasa asing lainnya, tp aku di bhs inggris. Nggapapa jg sih, kan bukan lomba sama org lain, tp lomba sm diri sendiri. Oh iya, thanks infonya ttg lister yaaa..
Wah, selamat ya Mba Molly menang lomba lagi. Kerennya. Orang Indo yang Polygot saya malah tahunya Fiki Naki Mba yang main ome tv dia banyak ngobrol ama orang-orang di berbagai belahan dunia. Pengen juga sih ya belajar bahasa Korea, siapa tahu ada rezekinya nanti ke Korea
Keren masya Allah.. Orang Indonesia kayaknya memang banyak yg potensi Polygot ya mba. Aku dulu sempat belajar bahasa Jawa Tengah tapi udah aja nggak bisa sampai sekarang karena bapak aku biasanya bahasa Indonesia ke si mamah aku ????
hahaa.. iya di rumah juga bahasa palembang nih.. bahasa sunda teu ngertos pisan.
Molly keren bisa bahasa Korea dengan belajar otodidak, perlu usaha yang sungguh2 pastinya. Aku jd inget awal2 ke OZ dulu pas kuliah gabung sm kelompok mahasiswa dr berbagai negara yg nama grupnya Polyglot… emang kemampuan bahasa asing ngebantu banget sih buat memperluas pergaulan dan networking
wah boleh juga nih..anakku suka banget mempelajari berbagai bahasa.. apalagi beberapa bahasa Asia, seperti Jepang, Korea, Cina, ..coba deh aku tawarkan ke anakku..