Tahu nggak sih, tempat rawan kecelakaan di rumah bagi wanita dan anak-anak itu terletak pada area dapur? Soalnya kita menyimpan barang-barang berguna yang bisa berbahaya bila ceroboh dalam penggunaan.
Apalagi ibu-ibu nih yang demen masak dan sering mengajak anaknya untuk ikut masak. Oleh karena itu, mesti hati-hati saat memasak dan juga dalam hal penyimpanan.
Salah satunya resiko terjadinya luka bakar di dapur. Penelitian membuktikan bahwa anak-anak dan remaja wanita berusia 15-19 tahun rentan terkena luka bakar di rumah. Penyebabnya karena ketidakhati-hatian dan ketidaktahuan mereka dalam menggunakan peralatan dapur. WHO memperkirakan ada 310.000 kematian terkait luka bakar pada tahun 2004 dimana 30 persen korbannya berusia di bawah 20 tahun. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya.
Pada negara berkembang ancaman terkena luka bakar lebih tinggi daripada di negara maju. Di Indonesia sendiri, kematian akibat luka bakar menduduki peringkat ke-6 dengan korban mencapai 195.000 orang setiap tahun. Hal ini didasarkan pada data Kementerian Kesehatan tahun 2014. Penyebab kematian akibat luka bakar antara lain karena tersengat listrik, api, air panas, cairan kimia dan metal. Bahan-bahan yang disebutkan di atas sangat mudah ditemukan di dapur. Untuk itu upaya pencegahan dan penanganan terhadap luka bakar hendaknya serius dilakukan.
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Dalam rangka edukasi, Sabtu 30 November 2019 lalu, Molzania beserta para ibu-ibu yang tergabung dengan komunitas Playdate Palembang mengikuti talkshow “Regret Comes Later: Bebas Beraktivitas di Rumah dengan Meminimalkan Resiko Luka Bakar Ringan” yang diselenggarakan di Hotel Santika Radial Palembang. Talkshow ini merupakan bagian dari roadshow edukasi dari Mebo Mederma Combiphar dimana Palembang berkesempatan untuk dikunjungi.
Acara yang berlangsung pada pagi hari ini sarat dengan ilmu dan sangat bermanfaat. Menghadirkan narasumber dokter ahli bedah dari Jakarta bernama dr. Setiagung Ambari Bowo, Sp. BP-RE. Lewat acara ini, Molzania jadi lebih mengetahui tentang seluk beluk luka bakar termasuk tindakan untuk pencegahan dan penanganannya.
Sebagai seorang cooking youtuber, penting sekali untuk mengetahui tips memasak di dapur yang aman. Ketika memulai channel cooking di youtube setahun lalu, Molzania berharap bisa menyalurkan hobi cooking dan editing sekaligus. Nggak pro-pro amat sih, masih belajar masak juga sama mama.
Di cooking youtube channel Molzania berbagi resep-resep simple masakan Indonesia dan Palembang. Alhamdulillah responnya cukup bagus. Molzania berusaha untuk mengeluarkan video resep baru di waktu luang. Sambil belajar masak juga sih niatnya, gimanapun cewek harus bisa masak. Itu kan pakemnya di Indonesia? Hehe…
Nah resiko masak di dapur itu beraneka ragam. Dari kecipratan air dan minyak panas, luka terbakar, luka gores dan luka potong, sampai kesetrum listrik, mesti kita antisipasi sejak dini. Untuk itu kita mesti selalu menjaga kehati-hatian saat di dapur. Khususnya dalam menangani luka bakar, kita tidak boleh setengah-setengah. Soalnya ditakutkan akan menimbulkan parut dan bekas luka yang sulit disembuhkan.
Tante Molzania pernah mengalami hal tersebut. Dulu sekali pas beliau masih duduk di bangku SMA. Beliau tidak sengaja pahanya ketumpahan air mendidih saat masak di dapur. Qodarullah, saat mencoba untuk mengangkat panci yang berisi air panas tangan tante merasa lemas. Akhirnya beliau pun harus menjalani pengobatan dan terbaring di kasur selama sebulan lamanya.
Tentu pengalaman tante Molzania ini tak ingin terulang lagi, kan?
Baik untuk Molzania sendiri, keluarga dan sobat-sobat yang membaca postingan ini..
Mengenal Luka Bakar dan Jenis-Jenisnya
Luka bakar pada dasarnya merupakan luka yang disebabkan oleh suhu ekstrim, baik panas maupun dingin, yang menimbulkan kerusakan jaringan pada tubuh. Resiko Luka bakar dapat terjadi dimanapun. Lebih dari 80 persen kejadian luka bakar berada di dalam rumah (Home-Related). Penanganan luka bakar sangat penting dilakukan sejak awal terjadinya. Kesalahan penanganan luka bakar dapat menyebabkan kematian dan cacat tubuh permanen.
Ada beberapa jenis luka bakar dan penggolongannya yang perlu diketahui, berikut diantaranya:
1. Berdasarkan penyebabnya,
Luka bakar dapat disebabkan karena suhu dan udara ekstrim. Pada luka bakar yang diakibatkan suhu ekstrim, bisa menyebabkan lepuhan dan pembengkakan pada kulit. Sementara itu, luka bakar pada organ dalam tubuh seperti paru-paru merupakan akibat dari cairan kimia atau gas yang terhirup atau termakan.
2. Berdasarkan derajat lukanya,
Luka bakar digolongkan berdasarkan kedalaman dan kerusakannya memengaruhi jaringan kulit, yaitu:
- Luka Bakar Dangkal/Derajat Pertama (First Degree/Superficial Burns) menyebabkan kemerahan pada kulit disertai rasa nyeri. Jenis ini termasuk luka bakar ringan yang dapat sembuh dalam waktu seminggu tanpa bekas bila dirawat dengan baik.
- Luka Bakar Ketebalan Parsial/Derajat Kedua (Second Degree/Partial Thickness Burns), lukanya mencapai lapisan kulit bagian dalam. Cirinya rasa nyeri, luka terlihat membengkak dan munculnya lepuhan seperti gelembung. Proses penyembuhannya memakan waktu tiga minggu lebih. Bisa menimbulkan parut atau bekas luka permanen.
- Luka Bakar Ketebalan Menyeluruh/Derajat Ketiga (Third Degree/Full-Thickness Burns), kerusakannya terletak pada keseluruhan lapisan kulit hingga bagian akar rambut. Ditandai dengan bekas luka yang menghitam tanpa disertai rasa sakit karena syarafnya sudah mati.
3. Berdasarkan luas kulit yang terkena luka bakarnya,
Disebut juga aturan sembilan (rules of nine). Menggunakan persentase sesuai luasnya luka bakar pada tubuh. Persentase 100% berarti keseluruhan tubuh terdampak luka bakar.
Pencegahan Resiko Luka Bakar
Dalam kesempatan tersebut, dihadirkan pula narasumber seorang professional chef dari Hotel Santika Radial Palembang bernama Chef Budi. Beliau membagikan tips keamanan di dapur untuk wanita. Selama ini ketika membeli rumah dulu kita terpikir tidak untuk mendesain dapur agar aman digunakan? Bagaimana nih safety standar-nya? Terlebih untuk para ibu rumah tangga yang ada anak kecil di rumah.
Ternyata standar keamanan untuk dapur ada aturannya tersendiri. Chef Budi yang seorang chef hotel tentu sudah tahu banyak. Doi kan sudah biasa masak-masak di professional kitchen. Misalnya saja aturan untuk tempat menaruh kompor tinggi standarnya haruslah 60% dari badan kita alias di sekitar perut. Tujuannya agar tidak terkena uap panas secara langsung dan bisa menaruh panci atau wajan dengan aman. Resikonya bisa terkena luka bakar nanti.
Pas pulang, Molzania pun mengecek di dapur sendiri. Dapur Molzania ternyata belum sesuai dengan standar keamanan dapur yang dibilangin chef Budi tadi. Tinggi meja dapur Molzania pas sepinggang. Bukan di atas pinggang. Wah pelajaran baru nih untuk desain dapur kalau punya rumah baru nanti. Tinggi meja dapur haruslah 60% dari badan.
Pelajaran berikutnya ialah memotong daging. Saat memotong daging, usahakan memotong menyerong dari arah depan ke belakang. Pisaunya juga mesti selalu diasah agar tidak tumpul. Jangan pernah memegang besi pisau saat memotong, karena khawatir jari terluka. Katakan pada anak-anak untuk memotong jangan sambil mengobrol agar bisa fokus.
Penting pula untuk menyediakan handuk kecil, tabung apar dan kotak p3k di dapur. Letakkan di tempat yang mudah dijangkau. Handuk kecil itu tujuannya sebagai penutup panci agar uapnya tidak terkena wajah saat diangkat. Sementara itu tabung apar atau fire extinguisher jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran kita dapat langsung memadamkannya.
Kotak p3k tentu saja buat jaga-jaga bila tangan kita terluka saat mengolah makanan di dapur. Jangan lupa isi kotak p3knya dengan salep Mebo dan Mederma dari Combiphar untuk penanganan luka bakar ringan.
Hmm.. ada benarnya juga sih kata-kata chef Budi. Molzania pun langsung membeli salep luka bakar Mebo buat jaga-jaga. Soalnya musibah kan gak ada yang tahu. Apalagi mama dan Molzania yang demen masak di dapur, sering banget kecipratan minyak panas atau tersenggol panci.
View this post on Instagram
Penanganan Luka Bakar
Penanganan luka bakar yang benar itu sebagai berikut;
1. Hentikan proses terjadinya luka bakar dan jauhkan korban dari api. Ketika tersetrum listrik, jangan sentuh korban dengan tangan telanjang ya. Lebih baik dorong korban hingga terjatuh menggunakan sesuatu yang tidak menghantarkan listrik, semisal tas ransel.
2. Lepaskan semua pakaian dan aksesoris yang melekat pada korban. Penting supaya tidak lengket di kulit.
3. Basuh luka bakar dengan air mengalir selama dua puluh menit.
4. Jangan bebat luka dengan bahan yang mudah lengket semisal tisu atau kapas.
5. Jika luka bakarnya tergolong ringan, oles dengan salep luka bakar MEBO dari Combiphar. Segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat kalau luka bakarnya berat untuk mendapatkan perawatan.
6. Untuk penanganan bekas luka bakar, gunakan salep MEDERMA dari Combiphar.
Molzania mencoba sendiri salep MEBO ointment dari Combiphar. Ternyata gelnya yang berwarna kuning kecoklatan cepat sekali meresap di kulit. Baik sekali untuk luka bakar ringan agar cepat sembuh. Nah, kalau sudah sembuh nanti tinggal gunakan salep MEDERMA dari Combiphar untuk merawat bekas lukanya.
Salep MEBO ini mengandung bahan-bahan herbal yang membantu untuk merawat luka bakar. Terbuat dari ekstrak sesame oil dan beeswax serta tiga bahan aktif lainnya. Prinsipnya membantu untuk mendinginkan luka dengan mencegah penguapan air, sehingga kulit yang terluka tetap lembab. Pada akhirnya luka pun dapat sembuh dalam 4-7 hari. MEBO juga ampuh untuk penanganan luka jatuh dan luka gores.
Sementara itu, MEDERMA salep yang berfungsi untuk memudarkan bekas luka. Mengandung ekstrak bawang putih, aloe vera, dan allantoin. Produk ini tidak hanya memperbaiki bentuk luka luar, tetapi juga dapat meresap hingga lapisan dalam kulit. Bekas luka pun bisa memudar dalam waktu 8 minggu.
Dokter Setia bilang bekas luka bakar yang masih berusia di bawah 6 bulan relatif mudah dihilangkan. Jadi untuk sobat yang memiliki bekas luka bakar coba saja pakai salep MEDERMA ini. Mudah-mudahan bisa membantu untuk memudarkan bekas lukanya.
Akhir kata, ayo ikuti weekly quiz di Instagram Mebo @mebocombiphar berhadiah menarik loh..
#mebocombiphar #medermacombiphar #mebomedermawomenscommunity #palembang
aku juga pengen stock mebo krn suka ketetelan panci atau minyak goreng hehehhe duhh rasanya maknyos sih
yepp, salep luka bakar salah satu obat yg mesti ada di kotak p3k
bukan gimana pun cewek harus bisa masak kak, tp semua umat manusia harus bisa masak. kalau ga bisa masak nanti makannya gimana wakakakka itu kan salah satu ilmu survive.
btw akhirnya sekarang kalau luka engga pake odol lagi ya, bener bener pake obat untuk luka yang aman dan tepat
Iya sih ya. Seharusnya gitu. Tapi berkat kemajuan teknologi, sekarang gampang pesen makan tinggal tap2 di hp. Alhasil jd keenakan lupa masak sendiri wkwk
SEMinggu lalu my mom masak dan kena percikan minyak gitu mba, jadi menggelembung kaya isi air tapi bukan luka bakar gitu itu juga bisa pakai mebo mederma ya mba?
Itu juga trmasuk luka bakar juga. Cobain pke mebo dan mederma y
Sekarang luka bakar ringan uda ada obatnya, asyik deh biar ga berbekas banget.lukanya ya 🤗
Ak pernah waktu SMP kesiram air mendidih sampe melepuh. Sakitnya luar biasa sampe ga bisa jalan karena kena bagian kaki dan ga masuk selama seminggu.
Salep Mebo wajib punya nih, secara resiko luka bakar di dapur itu selalu ada.
Wahh… Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Anak2 usia segitu memang mesti selalu diawasi saat di dapur. 🙁