1,954 Views
Semalam Molzania baru habis baca buku motivasi wanita yang cukup menyentuh. Disana penulisnya menceritakan sebuah dongeng tentang katak yang tuli. Karena kekurangannya itu, sang katak dijauhi oleh teman-temannya. Ia kerap diejek dan dihina. Namun si katak tidak ambil pusing dengan kelakuan teman-temannya itu. Ia tetap menjalani hari-harinya dengan penuh kecerian.
Suatu hari, si katak yang tuli beserta beberapa orang temannya berjalan-jalan di hutan. Nasib malang menimpa mereka semua. Katak-katak kecil itu terperosok di dalam lubang. Melihat kenyataan itu, mereka pun panik dan meminta tolong. Namun tak ada seorangpun yang mendengar jeritan mereka.
Setelah beberapa jam berada di dalam lubang. katak-katak yang masih bermain di kolam menyadari sesuatu. Semua kehilangan si katak tuli dan beberapa orang teman mereka. Lalu bersama-sama mereka membentuk tim pencari ke dalam hutan. Akhirnya katak kecil tuli dan teman-temannya berhasil ditemukan.
Namun apa yang terjadi? Tim pencari yang juga teman-teman katak tuli malah mengejek mereka-mereka yang terjatuh. Mendengar ejekan dan hinaan itu, teman-teman katak tuli yang masih berada di dalam lubang merasa down. Tapi tidak untuk si katak tuli. Sang katak justru bersemangat untuk melompat keluar dari lubang. Dia mengira teman-temannya yang berada di atas menyemangatinya, bukan mengejeknya. Akhirnya dengan penuh kesabaran, si katak tuli berhasil melompat keluar dari lubang. Meninggalkan teman-temannya yang masih ada di bawah.
Dari cerita diatas kita bisa mengambil hikmah bahwa hinaan dan cacian yang ditujukan untuk kita itu jangan dimasukkan dalam hati. Bila perlu telinga kita buat menjadi terowongan sehingga cibiran itu masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Kekurangan kita bisa dibuat menjadi sebuah kelebihan. Asal kita bisa terus-menerus berusaha dengan kesungguhan hati.^^