“Jadi apa pengaruh Digitalisasi BRI bagi industri songket?” tanya Molzania.
“BRI memberikan kemudahan finansial bagi UMKM untuk dapat berkembang. ” terang Mbak Dian.
“Customer dari seluruh dunia jadi bisa bertransaksi secara mudah dan aman, ” lanjutnya lagi.
Mbak Dian adalah salah satu pegawai toko songket Pesona Bari Palembang yang Molzania temui.
Menurutnya Bank BRI punya banyak program menarik guna mendukung UMKM dalam negeri.
Lebih Sulit Mempertahankan Ketimbang Mendapatkan
Tahukah ungkapan seperti judul di atas dilontarkan sendiri oleh Ibu Eka Rahman, selaku pemilik toko songket Pesona Bari. Tidak mudah memang membangun bisnis songket yang sudah berjalan dari tahun 1952.
Toko songket miliknya berasal dari warisan temurun ibunya. Bu Eka adalah generasi ketiga pemilik toko songket. Sampai sekarang beliau aktif mengikuti pameran. Memperkenalkan songket ke seluruh dunia.
Pesona Bari, tahun ini menjadi perwakilan Palembang, dalam ajang pameran tahunan Brilianpreneur 2023. Pameran UMKM yang digagas oleh BRI itu berhasil menjaring 700 UMKM pilihan dari seluruh Indonesia.
Brilianpreneur 2023 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 8-9 Desember 2023. Ada lebih dari 3183 UMKM yang telah mendaftar, namun yang lolos hanya 700 UMKM. Jumlah pendaftar ini meningkat 168 persen dari tahun sebelumnya.
Tahun ini tema Brilianpreneur yang digagas adalah “Crafting Global Connection”, yang menyiratkan bahwa UMKM Indonesia harus memperkenalkan produknya hingga go international. BRI, sebagai bank terbesar di Indonesia, siap mewujudkan hal tersebut.
Bisnis songket yang dikembangkan oleh Ibu Eka Rahman sendiri merupakan alumni UMKM Brilianpreneur tahun sebelumnya. Pada tahun ini Brilianpreneur menargetkan transaksi nilai kontrak hingga 80 juta dollar atau Rp. 1,3 triliun dari 25 negara yang sudah ikut.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019, pameran Brilianpreneur selalu mendulang sukses. Setiap tahunnya terjadi peningkatan pesat. Dengan adanya Brilianpreneur, UMKM seperti milik Bu Eka diharapkan bisa berkolaborasi dan berjejaring dengan lebih luas lagi.
Keunikan Songket Palembang, Budaya Asli Nusantara
Saat berkunjung ke galeri Pesona Bari, Molzania terperangah. Di sini terdapat banyak koleksi songket yang umurnya puluhan hingga ratusan tahun. Salah satunya songket bermotif “lepus nago bersaung” yang berwarna ungu ini.
“Ciri khas songket Palembang terbuat dari kain sutra dan benang emas”, terang Mbak Dian. Songket Palembang ini merupakan produk asli karya tangan-tangan penenun perempuan asli Sumatra Selatan yang kreatif.
Pembuatan songket tidaklah mudah. Masih manual menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Lama prosesnya sekitar 2 – 4 bulan. Tergantung kepayahan motif yang dikerjakan.
Tak heran, songket Palembang terkesan bernuansa mewah. Coraknya kebanyakan menggunakan warna-warna cerah. Selain penggunaan benang emas, songket juga bisa ditenun dari benang perak dan tembaga.
Setiap motif dan warna songket itu unik. Tidak ada yang sama. Kalau pun motif yang sama dibuat ulang, persentase kemiripannya barangkali hanya sebesar 80 persen.
“Bahkan dalam proses pencelupan selama satu jam saja, warnanya sudah berbeda. ” jelas Mbak Dian. Mendengar penjelasan Mbak Dian, Molzania terkagum-kagum.
Di galeri Pesona Bari ini, Molzania ditunjukkan oleh Mbak Dian banyak motif songket. Harganya jutaan rupiah. Makin lama, harganya tentu semakin mahal.
Bahan baku songket kebanyakan berasal dari lokal. Warnanya didapat dari ekstrak pohon tegeran. Ada pula bahan bakunya yang dipasok dari luar negeri.
Bagi Molzania, Mbak Dian merupakan perpanjangan tangan dari Ibu Eka Rahman. Darinya Molzania banyak mengetahui tentang kain tenun Palembang ini. Sayang banget, Molzania belum bisa bertemu secara langsung. Soalnya Ibu Ekanya lagi berkunjung ke Jepang.
Para pelanggan yang berkunjung ke galeri milik Ibu Eka, bisa melihat secara langsung koleksi songketnya. Mereka berdatangan dari seluruh dunia untuk melihat keindahan kain tenun khas Sumatra Selatan itu.
Berfoto sama Mbak Dian
Biasanya para pengunjung yang datang mengaku sudah pernah ke Palembang sebelumnya. Ada pula yang mencari di internet, lalu tertarik untuk membeli.
Kini bertransaksi songket kian mudah berkat kemajuan zaman. Untuk hal itulah Bank BRI melengkapi Toko Pesona Bari dengan mesin EDC. Penggunaan mesin ini membuat transaksi jual beli menjadi aman dan nyaman.
Mesin EDC BRI ini dapat dipakai untuk semua jenis kartu berlogo Mastercard & Visa, termasuk kartu debit privat BRI (baik tabungan Simpedes maupun Junio) dan kartu Brizzi.
Identik dengan Perempuan, Songket Kian Tergerus Zaman
Keahlian menenun sudah ada sejak zaman Neolitikum sekitar tahun 8 SM – 2 SM. Keberadaannya dibuktikan dengan penemuan arkeologi berbagai perhiasan yang terbuat dari tenun kasar.
Jauh sebelum Palembang berdiri, kerajaan Sriwijaya telah mengadopsi keterampilan menenun ini. Tak heran jika kemudian keahlian ini menjadi warisan budaya dan teknologi yang tak ternilai.
Ragam kain tradisional palembang
Ada yang tahu nama-namanya?
Mulanya songket tidak seperti sekarang. Tetapi hanya berupa selendang biasa dan menjadi simbol status sosial seseorang. Keterampilan menenun pertama kali diperkenalkan oleh pedangang Thailand pada abad ke-9.
Yang boleh mengenakan songket bukan orang sembarangan. Makanya keterampilan menenun hanya dikuasai oleh putri kerajaan. Tetapi setelah era Kesultanan Palembang Darussalam, para bangsawan mulai memperkenalkan tradisi menenun pada rakyat jelata.
Zaman dulu, perempuan Palembang wajib memiliki keterampilan menenun. Soalnya jika pandai menenun akan menjadi menantu idaman. Maka tak heran keterampilan ini diwariskan secara turun-temurun.
Namun karena kemajuan zaman, jumlah penenun tidak banyak lagi. Mungkin dikarenakan tingkat kesulitan dan lama durasinya itu, sehingga saat ini makin sedikit yang mau meneruskan budaya wong kito yang satu ini.
Molzania sendiri bahkan tidak tahu kalau ada tradisi seperti ini, loh. Soalnya di keluarga besar, kewajiban menenun juga tak lagi dijalankan. Barangkali almarhumah nenek dan buyut Molzania masih menjalaninya.
Perempuan yang pandai menenun sudah tidak banyak lagi. Berdasarkan pengakuan Mbak Dian, rata-rata penenun songket saat ini merupakan generasi penerus para pendahulunya. Jumlahnya sudah tidak banyak lagi.
Agar songket Palembang tidak hilang, butuh banyak orang seperti Ibu Eka. Beliau aktif ikut berbagai organisasi keperempuanan. Dari situlah Bu Eka mendapatkan informasi terkait pameran yang diadakan di seluruh dunia.
Bank BRI juga turut serta memberikan kesempatan bagi Bu Eka, untuk bergabung dengan pameran BRI yang rutin digelarnya. Pihak bank berusia 128 tahun di tahun 2023 ini biasanya menghubungi Ibu Eka secara langsung.
Tujuannya untuk meminjam beberapa songket miliknya, guna jadi contoh songket untuk dipamerkan. Dengan cara seperti ini, songket Palembang milik Pesona Bari pun bisa melanglang buana mengikuti berbagai pameran.
Selain pameran Brilianpreneur, tahun 2022 lalu BRI memperkenalkan songket Palembang pada pameran pertemuan presidensi G-20. Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM.
Dengan misi “Bring MSMEs Indonesia to the world”, dalam pameran tersebut digelar mini showcase produk UMKM dari 8 provinsi di Indonesia. Salah satunya produk songket kebanggaan Sumatera Selatan.
Mengapa Songket Bermakna Bagi Wong Kito?
Kedudukan songket bagi masyarakat Palembang sangat tinggi. Bukan hanya sebagai outfit semata, tetapi juga mengandung filosofi mendalam. Hampir setiap daur kehidupan wong kito galo identik dengan songket.
Mulai dari upacara kelahiran, khitanan, perkawinan hingga kematian, wong Palembang tak lepas dari penggunaan songket. Di sini songket tak hanya dikenakan oleh perempuan. Melainkan juga dikenakan oleh laki-laki.
Masa kini songket menjadi bagian dari industri fashion yang tak terpisahkan dari masyarakat Palembang. Banyak UMKM yang menggantungkan penghidupannya dari berjualan songket. Di kota ini saja, terdapat puluhan pengrajin songket.
Toko Pesona Bari Palembang sendiri memiliki total 15 pengrajin. Mereka tersebar di seantero Sumatra Selatan. Sistemnya toko ini akan mengirimkan bahan baku ke para pengrajin tersebut. Nanti setelah selesai, para pengrajin itu mengirim kembali songket ke toko.
Untuk menarik perhatian pelanggan, sekarang industri songket banyak yang berani berinovasi. Mereka menciptakan produk songket dengan terobosan baru. Hasilnya songket ternyata juga menarik jika dipadupadankan dengan budaya lain.
Misalnya teknik batik songket. Kain batik yang identik dari jawa, kini makin cantik bila bersatu dengan songket. Terdiri dari dua kali proses, waktu pembuatannya bisa mencapai 6 bulan. Lama banget, ya? Soalnya kain songket ditenun dulu, baru dibatik.
Di Jepang, songket juga telah dikombinasikan dengan kimono, pakaian tradisional negeri sakura. Kolaborasi semacam inilah yang menjadikan songket Palembang memiliki keunikan tersendiri. Tidak hanya bagi orang Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia.
Selain memproduksi sendiri, Toko Pesona Bari juga mengoleksi songket-songket zaman dahulu. Bu Eka rajin mengumpulkan songket-songket dari seantero Sumatra Selatan. Sebagian untuk disimpan, sebagian lagi untuk dijual kembali.
Pada tahun 2013, songket Palembang masuk ke dalam daftar warisan budaya tak benda dari Kemdikbud. Sayangnya tahun 2021, Indonesia kecolongan. Songket resmi didaftarkan oleh Malaysia sebagai warisan tak benda UNESCO. Sedih banget, deh.
Menurut penjelasan Pemprov Sumsel, songket Palembang berbeda dari Malaysia. Meskipun sama-sama kain tradisional bercirikhas Melayu, motifnya berbeda. Tapi penamaan kain songket sendiri saat ini sudah resmi milik Malaysia.
Molzania kurang paham nih apakah nama “songket” yang berasal dari Palembang ini masih bisa didaftarkan atau nggak. Kalau mesti pakai nama baru, yah sayang banget. Sobat yang punya infonya bisa ditulis di kolom komen, ya?
Untuk itu sebagai wong kito, kita mesti bangga sama kebudayaan sendiri. Songket Palembang harus terus dilestarikan dan dipopulerkan hingga ke mancanegara. Agar anak cucu kita nanti tetap mengenal warisan nenek moyangnya.
Inovasi Layanan BRI Memberi Makna Pada Industri Songket Palembang
Senada dengan Ibu Eka Rahman, ternyata juga dialami oleh Mbak Yosi Irawati, seorang pengusaha songket asal Sumatra Barat. Dirinya sangat bangga menjadi bagian dari 150 juta nasabah Bank BRI.
Sebagai ibu rumah tangga, dirinya ingin mencari peluang untuk mendapatkan penghasilan. Berbekal modal Rp. 2.500.000 dari hasil menabung, Yosi pun merintis usaha “Bubu Songket”.
Waktu itu dia hanya mampu membeli satu batang kain songket. Coba-coba ia tawarkan kepada teman-temannya. Tak disangka responnya bagus. Dari sana, Yosi pun mendapat banyak pesanan.
Berkat program dan inovasi layanan BRI, dirinya mampu mengembangkan usaha songketnya. Merintis usaha songket dari tahun 2016, Mbak Yosi dan suami berhasil menjadi mandiri berkat Bank BRI.
Yosi Indrawati, Pengrajin Songket
“Sekitar tahun 2018, saya bekerja sama dengan keluarga suami, namun kini saya sudah berdiri sendiri. Saat mencoba mandiri, awalnya saya mengalami keterbatasan modal yang akhirnya mendapatkan solusi dari BRI untuk merintis usaha songket saya agar lebih maju lagi,”
Source: Kumparan.com | Gambar : CNBC Indonesia
Ketika sedang mengalami kesulitan, BRI hadir memberikan pinjaman. Menurut Mbak Yosi, proses pengajuannya terbilang mudah. Asalkan dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap.
Menjadi Pahlawan UMKM, Bank BRI menyediakan layanan dan inovasi perbankan yang menguntungkan UMKM. Diperuntukkan untuk berbagai jenis usaha. Baik skala mikro, menengah dan besar. Bentuk-bentuk layanan tersebut diantaranya:
1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
KUR Mikro Bank BRI
Pinjaman modal kerja dengan plafond hingga Rp. 50.000.000 untuk debitur.
Jangka waktu pinjaman hingga 3 – 5 tahun.
KUR Kecil Bank BRI
Pinjaman modal kerja dan investasi dengan plafond Rp. 50.000.000 – Rp. 500.000.000.
Jangka waktu pinjaman 4 tahun untuk modal kerja dan 5 tahun untuk investasi.
KUR TKI Bank BRI
Pinjaman khusus dengan plafond hingga Rp. 25.000.000 untuk membiayai pemberangkatan TKI ke negara tujuan.
Sesuai masa kontrak kerja. Paling lama 3 tahun.
2. Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES)
Pinjaman untuk membiayai kebutuhan lainnya, seperti pendidikan, kebutuhan rumah tangga, dan lain-lain. KUPEDES ini berlaku untuk semua sektor usaha. Bunganya kompetitif dengan durasi tenor mulai dari 12 bulan hingga 60 bulan.
Keuntungan KUPEDES:
- Agunan bisa tidak berupa sertifikat
- Biaya administrasi mulai dari Rp. 10 ribu
- Gratis biaya provisi
- Bonus dari BRI jika rutin membayar cicilan tepat waktu
- Tersedia layanan konsultasi bisnis dan asuransi gratis dari bank BRI
Cara Pendaftaran :
- Melampirkan fotokopi KTP / SIM
- Melampirkan dokumen legalitas usaha atau surat keterangan usaha dari Kepala Desa / Lurah / Pasar
- Telah memiliki pengalaman berbisnis minimal satu tahun
Kini usaha songket milik Mbak Yosi makin berkembang. Dia pun jadi bisa mempekerjakan 10 orang karyawan. Terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan. Masing-masing ada tujuh orang yang bertugas sebagai penenun. Lalu sisanya untuk bagian menjahit dan pengemasan.
“Selain bantuan modal, BRI juga memberikan pelatihan bisnis bagi kami, ” kata Mbak Yosi senang. Pelatihan itu mencakup pengetahuan bagaimana memasarkan produk hingga luar negeri. Tentu ini akan sangat bermanfaat bagi usaha songket.
Berkat ketekunannya, usaha songketnya pun terpilih mengikuti pameran Brilianpreneur. Sama seperti kisah Ibu Eka di atas. Manfaat yang didapat tentu sangat banyak.
Dirinya jadi bisa berjejaring lebih luas untuk memasarkan produk. “Tambah banyak kenal sama buyer dari luar negeri, ” pungkasnya. Hingga saat ini, produk Bubu Songket sudah merambah Malaysia dan Turki.
Untuk dapat berpartisipasi sebagai peserta pameran Brlilianpreneur tentu tidaklah mudah. BRI mensyaratkan kriteria dan ketentuan tertentu bagi UMKM terpilih.
Selain mesti memenuhi unsur di atas, UMKM terpilih juga harus bersaing ketat dengan ribuan UMKM lainnya dari seluruh Indonesia. Maka dari itu, tidaklah heran produk UMKM binaan Brilianpreneur pastilah berkualitas.
Tak heran, UMKM alumni Brilianpreneur satu per satu mendunia. Salah satu contohnya brand lungsin milik Aulia. Koleksi tas songket dari Palembang, Minang dan Sambas miliknya berhasil mejeng di pameran G20 tahun lalu.
Sebuah prestasi untuk inovasi produk songket khas Palembang. Ternyata kain songket bisa menawan dipadupadankan menjadi ragam produk fashion.
Menjadi Pahlawan UMKM, Komitmen BRI Berhasil Tingkatkan Indeks Bisnis UMKM
Guna mewujudkan visi dan misi perusahaan, BRI terus berupaya memberikan makna untuk Indonesia. Dalam mencapai keinginan menjadi “Home to the Best Talent – rumah bagi talenta terbaik”, maka BRI menerapkan tiga atribut yang menjadi citra nilai diri yang positif.
Dengan menerapkan ketiga hal di atas, BRI pun berkeinginan untuk tetap unggul dan konsisten membawa perubahan. Senantiasa berdampak bagi ekonomi masyarakat Indonesia.
Untuk mencapai hal tersebut, BRI merumuskan Indeks Bisnis UMKM. Sebagai bagian dari agenda penilaian kinerja BRI untuk Indonesia. Setiap tahunnya terdapat 4 kali penilaian yang melibatkan ribuan responden. Masing-masing dari mereka merupakan debitur UMKM.
Dalam penilaian terakhir pada kuartal ketiga tahun 2023 ini, data menunjukkan bisnis UMKM di Indonesia terus meningkat. Survey melibatkan 7.047 responden dari berbagai sektor UMKM dari seluruh Indonesia.
Nilai bisnis UMKM kuartal ketiga tahun ini, bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, memang melemah. Hal ini diakibatkan oleh adanya normalisasi permintaan barang pasca Idulfitri dan tahun baru, pengaruh musim kemarau yang berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, dan persaingan antar UMKM.
Meskipun demikian, pertumbuhan nilai bisnis UMKM kuartal ketiga masih tetap positif. Hal tersebut disokong oleh terus membaiknya perekonomian Indonesia pasca pandemi. Pelaku UMKM dalam negeri tetap optimis usahanya akan meningkat menjelang akhir tahun.
Adapun untuk sektor perdagangan yang menaungi UMKM Songket, pertumbuhannya cenderung naik dibanding periode sebelumnya. Prospek di masa mendatang tetap bagus, karena akhir tahun ini akan ada libur panjang yang memengaruhi daya beli konsumen.
Pada tahun 2023 ini, hampir seluruh sektor masih berada pada fase ekspansi. Pada sektor perdagangan menunjukkan adanya persaingan ketat dengan peritel modern serta menjamurnya penjualan online.
Wilayah Sumatra Selatan memiliki indeks bisnis di bawah 100. Tepatnya bernilai 98,2. Guna menggenjot iklim usaha Sumatra Selatan menjelang akhir tahun ini, BRI pun mengadakan program belanja berhadiah bagi nasabahnya.
Event yang dirintis BRI ini menyasar toko-toko songket dan kerajinan khas Sumsel yang ada di Pasar Kito Palembang. Berlaku mulai dari 1 November hingga 31 Desember 2023.
Jadi nantinya nasabah yang bertransaksi melalui QRIS atau EDC BRI akan diundi. Pemenangnya akan diberikan sejumlah hadiah seperti motor, tv dan emas 5 gram.
Diharapkan melalui program ini, terciptanya inklusi keuangan yang lebih meluas lagi. Tentu hal ini sejalan dengan visi misi Digitalisasi BRI. Berkontribusi terhadap peningkatan roda perekonomian UMKM itu sendiri.
Bukan hanya mampu meningkatkan hubungan BRI dengan pedagang dan nasabahnya, tetapi juga menyediakan kemudahan transaksi bagi masyarakat dan pedagang yang berbasis cashless.
Saat ini BRI Regional Palembang telah memiliki total 6586 merchant EDC. Sementara itu, jumlah merchant QRIS BRI ada 173.613. Di Kota Palembang sendiri ada sekitar 2.789 merchant EDC BRI.
Dari segi volume penjualan, pembayaran QRIS mampu meningkat hampir 3,5 kali lipat dari tahun ke tahun. Sementara itu volume penjualan dengan EDC meningkat sebesar 50 persen setiap tahunnya.
Semoga dengan adanya promo berhadiah ini, nilai indeks UMKM akhir 2023 ini bisa membaik, ya. Mari kita tunggu hasilnya nanti. By the way, ada kabar membahagiakan dari BRI untuk UMKM Indonesia, nih.
Pada tahun 2021, BRI telah melakukan integrasi holding ultra mikro dengan Pegadaian dan PNM. Penggabungan dengan kedua entitas pembiayaan tersebut sudah mulai terlihat hasilnya.
Integrasi holding ultra mkro ini menyasar usaha ultra mikro lewat pelayanan dan produk jasa keuangan yang efisien. Berupa permodalan untuk bisnis UMKM skala kecil yang menerapkan fully cashless ecosystem.
Tujuan dari dilaksanakan holding Umi ini agar tercapai kemandirian usaha pada sektor UMKM. Lewat sinergitas tiga entitas ini, mampu mengintegrasikan lebih dari 34 juta nasabah pada tahun 2022.
Pemilik UMKM wajib tahu kalau BRI sudah membuat situs LinkUMKM.id. Mereka dapat menjajakan produk jualannya di sana loh. Tidak hanya itu, ada pelatihan untuk UMKM yang dapat diakses secara online.
Lewat Semangat Brivolution 2.0, Industri Songket PAlembang Kian Bergairah Pasca Pandemi
Wujud komitmen BRI terhadap industri songket di Palembang, terwujud dengan dirombaknya Pasar Kito Palembang. Berdiri sejak tahun 1994, di sini terdapat ruko-ruko kecil. Di dalamnya terdapat toko-toko yang menjual kain dan kerajinan tangan khas Sumsel.
Kira-kira ada 130 lebih pedagang yang berjualan di sini. Rata-rata penjual kain khas Sumatra Selatan sudah turun temurun dari generasi sebelumnya. Mereka pindahan dari Pasar 16 Ilir Palembang.
Ketika pandemi dulu, banyak pelaku usaha di berbagai sektor terkena dampak. Akan tetapi industri kriya, seperti kerajinan songket Palembang, mampu tangguh menghadapi pandemi.
Menurut data Kemenperin, hingga akhir 2022 produk kerajinan nasional mampu menembus angka 949 juta dollar AS. Naik dari 916 juta dollar pada tahun sebelumnya.
Hal ini tidak terlepas dari inovasi yang diterapkan oleh para pengusaha kriya. Saat ini banyak pengusaha songket yang mulai memiliki website sendiri. Lalu memasarkan produknya melalui online.
Mengusung pelayanan menyeluruh lewat Brivolution 2.0, BRI terus-menerus berupaya menghadirkan inovasi pelayanan perbankan digital yang menjangkau semua kalangan.
BRIVolution 2.0 adalah bentuk komitmen strategis BRI guna menjadi one stop financial solution bagi masyarakat Indonesia. Sesuai dengan visi BRI menjadi ““The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion”.
Maka melalui BRIVolution 2.0, BRI menerapkan hybrid banking yang mengombinasikan physical presence dan digital capabilities. Langkah ini menghasilkan kerangka strategis digital berupa tiga pilar; “Digitizing the Core”, “Digital Ecosystem” dan “New Digital Proposition.
Pasar Kito Palembang menjadi bukti kehadiran Bank BRI untuk Indonesia. Jika sebelumnya Pasar Kito Palembang masih tampak kumuh, sekarang sudah dipercantik.
Saat Molzania ke sana, terdapat sejumlah fasilitas yang telah diberikan oleh Bank BRI. Toko-toko milik para pedagang yang berjualan di sana dihiasi dengan papan nama yang seragam. Tak ketinggalan, di Pasar Kito Palembang saat ini juga sudah ada ATM BRI.
Bangunan pasar juga dicat ulang dengan warna biru, hijau dan abu-abu. Pada bagian dindingnya, dihias dengan gambar berbagai produk dan layanan BRI. Para pedagang di sana juga diberikan mesin EDC untuk mudah dan aman dalam bertransaksi.
Sayangnya belum tersedia aksesibilitas untuk penyandang disabilitas di Pasar Kito Palembang. Di sana hanya ada tangga untuk bisa masuk ke area pasar. Penyandang disabilitas pengguna kursi roda seperti Molzania, belum bisa berbelanja dengan nyaman.
Kesimpulan dan Saran untuk BRI
Dari tahun ke tahun, Bank BRI terus berupaya memberikan makna untuk Indonesia. Sudah selama ratusan tahun hadir di bumi nusantara. Tidak salah jika masyarakat Indonesia senantiasa memberikan kepercayaan untuk bank ini.
Songket merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Palembang. Kain tenun ini menjadi peninggalan budaya yang tak tergantikan. Warisan turun temurun dari nenek moyang yang wajib dilestarikan.
Sebagai wong kito galo yang juga nasabahnya, Molzania sangat mengapresiasi kinerja Bank BRI. Dalam membesarkan nama Songket Palembang, BRI banyak membantu banyak pengusaha songket untuk terus berkembang.
Berkat kolaborasi yang apik itu, songket Palembang pun kini dikenal oleh masyarakat dunia. Semoga hal ini dapat terus berlanjut ke depannya. Sehingga orang-orang dari seluruh dunia nggak hanya mengenal Bali dan Jakarta, tetapi juga Palembang.
Saran Molzania untuk BRI, nih. Selain permodalan, coba dong adakan pelatihan membuat tenun songket. Soalnya penenun songket Palembang saat ini membutuhkan generasi-generasi baru sebagai penerus.
Selain untuk rekrutmen tenaga kerja, langkah ini juga bisa mengenalkan songket kepada anak muda. Bila perlu BRI mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak sekolah di Sumatra Selatan. Bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi juga dijadikan pendidikan khusus. ^^
ALL IMAGES AND INFOGRAPHICS ARE MADE WITH CANVA FREE
Sumber Artikel :
Alamsyah, Emrald Ichsan. 2023. “BRI Targetkan Transaksi Hingga Rp 1,3 Triliun di Pameran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR”. https://ekonomi.republika.co.id/berita/s4j6t7349/bri-targetkan-transaksi-hingga-rp-13-triliun-di-pameran-bri-umkm-export-brilianpreneur, diakses pada 29 November 2023.
“BRI Beri Kemudah Bagi Nasabah Belanja Songket di Pasar Kito Berhadiah Sepeda Motor Hingga LM” Tribunnews Palembang. palembang.tribunnews.com. 1 November 2023. Web. 1 Desember 2023.
Juliyanti, Mega. 2023. “Mencari Kain Songket atau Fashion Palembang Lengkap dan Murah, ke ‘Pasar Kito’ Saja!” https://paltv.disway.id/read/2927/mencari-kain-songket-atau-fashion-palembang-lengkap-dan-murah-ke-pasar-kito-saja, diakses pada 30 November 2023.
Jusuf, Herman. Rusli, Virginia. 2012. Pendar-Pendar Kilau Pelangi : Wastra Adati dari Sumatra Selatan. Jakarta : Livimbi Media.
Khoirunnisa, Jihan. 2022. “Warna-warni Tas Pesta dari Songket yang Tampil di Pameran G20.” https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6420639/warna-warni-tas-pesta-dari-songket-yang-tampil-di-pameran-g20, diakses pada 1 Desember 2023.
Irwan, Hasiholan. 2021. “Hj. Nyayu Eka Rachman Mahyuddin : Songket Palembang Bisa Dipakai Oleh Anak Muda dan Kaum Milenial”. https://www.mediapatriot.co.id/2021/12/03/hj-nyayu-eka-rachman-mahyuddin-songket-palembang-bisa-dipakai-oleh-anak-muda-dan-kaum-milenial/, diakses 29 November 2023.
“”Pemilik Pesona Bari Songket dan Antique Palembang Hadiri JKPI”. Journal Djakarta. Journaldjakarta.id. 5 Desember 2021. Web. 29 November 2023.
“Pesona Bari Songket Palembang Unjuk Diri Di IFW 2019” Chanel Muslim. Chanelmuslim.com. 25 Maret 2019. Web. 29 November 2023.
Purwanti, Teti. 2023. “Keuntungan yang Bisa Dirasakan Nasabah Saat Mengajukan Pinjaman di BRI”. https://www.cekaja.com/info/keuntungan-yang-bisa-dirasakan-nasabah-saat-mengajukan-pinjaman-di-bri, diakses pada 1 Deesember 2023.
Puspaningtyas, Lida. 2023. “BRI Catat Peningkatan 168 Persen Peserta BRILIANPRENEUR” . https://ekonomi.republika.co.id/berita/s4inmy502/bri-catat-peningkatan-168-persen-peserta-brilianpreneur, diakses pada 29 November 2023.
Prass, B Ari. 2022. “BRI Kenalkan Aneka Budaya Indonesia melalui ‘Brings MSMEs Indonesia to the World'”. https://www.krjogja.com/brivolution/1242462805/bri-kenalkan-aneka-budaya-indonesia-melaluinbspnbspbrings-msmes-indonesia-to-the-world, diakses 1 Desember 2023.
“Strategi Hybrid Bank BRI Beri Kenyamanan Nasabah” Bali Post. Balipost.com. 4 Agustus 2023. Web. 1 Desember 2023.
Syahbana, Prima. 2021. “Respons Pemprov Sumsel UNESCO Tetapkan Songket Jadi Warisan Budaya Malaysia”. https://news.detik.com/berita/d-5861477/respons-pemprov-sumsel-unesco-tetapkan-songket-jadi-warisan-budaya-malaysia, diakses 1 Desember 2023.
Yun. 2021. “Berbekal Modal BRI, Bubu Songket Asal Padang Bangkit Kembali” . https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20210928112522-25-279701/berbekal-modal-bri-bubu-songket-asal-padang-bangkit-kembali, diakses pada 28 November 2023.
“8 Keunggulan Kupedes BRI, Program untuk Petani, UMKM dan Pedagang” RBTV Disway. RBTV.Disway.id. 2 Juni 2023. Web. 29 November 2023.
https://www.brilianpreneur.com
https://www.bri.co.id
Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2024
Laporan Keuangan Bank BRI Tahun 2021
Laporan Keuangan Bank BRI Tahun 2022
BRI keren banget, dengan program2nya sangat membantu umkm, palembang emang terkenal dengan songketnya ya…cantik2 banget, aku malah cata nama tokonay he2
Seneng banget liat BRI mendukung UMKM dalam negeri. Apalagi kalo transaksi pake EDC BRI yaaa, manfaatnya banyak banget juga yaaa Kak