BUKIT SAKURA LAMPUNG WISATA BERNUANSA JEPANG DAN KOREA – Lokasinya cukup jauh dari pusat kota Bandar Lampung. Dimana lokasinya? Tepatnya berada di daerah Kemiling yang merupakan wilayah pegunungan. Sesuai dengan namanya, wisata Bukit Sakura letaknya berada di puncak bukit Sakura. Untuk bisa ke sini, sobat akan dimanjakan dengan naik turun medan pegunungan. Jalanan yang tidak rata dan berliku.
Eitts, tenang kok. Mobil masih bisa masuk. Walaupun begitu untuk bisa masuk ke area wisata, mobil kita mesti mendaki yang bentuknya cukup curam. Tempat parkir disediakan di bagian bawah. Beneran deh! Molzania berasa mau copot jantung untuk bisa ke sini. Tapi semua terbayarkan ketika kita sudah tiba di atas. Soalnya nuansa Jepang dan Koreanya kental banget.
Sebagai penggemar Jepang dan Korea, Molzania tentu tidak ingin ketinggalan menjelajahi tempat ini. Dari awal bikin itinerary kota Lampung, Bukit Sakura jadi list utama lokasi wisata yang harus dikunjungi. Biarpun ternyata pas sampai ke sini, lumayan terkaget-kaget. Menurut Molzania sih, Bukit Sakura Lampung lebih bernuansa Jepang, ketimbang Korea. Hehehe..
Indahnya Pemandangan Kota Lampung dari Bukit Sakura
Salah satu hal yang bikin takjub, ternyata pas sampai di atas itu pemandangannya indah banget. Molzania jadi merasa seperti berada di Kota Lembang. Ternyata tidak perlu jauh-jauh untuk bisa menikmati alam pegunungan. Cukup ke Lampung aja semuanya lengkap. Dari wisata pantai, hingga pegunungan. Molzania pribadi selalu suka kedua tempat tersebut. Maklumlah ya di Palembang gak ada yang beginian. Hikz.
Dari puncak Bukit Sakura, kita bisa menikmati indahnya keseluruhan kota Lampung dari atas. Beneran speechless! Tipsnya jangan datang ke sini pas siang hari. Soalnya kan lokasinya outdoor. Jadi mataharinya lumayan menyengat boo! Datanglah ke sini pas sore hari, soalnya cuacanya dingin. Jadi makin mirip kayak di Lembang.
Untuk bisa foto-foto, ada banyak tempat yang Instagramable. Untuk sobat yang hobi cekrek-cekrek, mungkin ini bisa jadi surganya. Apalagi banyak spot-spot foto menarik ala Jepang yang kebanyakan berada di bawah. Iya di bawah. Soalnya di Bukit Sakura itu ada dua lokasi; atas dan bawah. Kalau di bagian atas untuk restoran dan di bagian bawah baru spot-spot fotonya. Ohya, jam operasional Bukit Sakura buka mulai jam 8 pagi. Tutupnya jam 11 Malam.
Wisata Bernuansa Jepang dan Korea Murah Meriah
Kenapa Molzania sebut murah meriah? Karena memang relatif murah. Harga tiket masuk Bukit Sakura tahun 2021 ini hanya Rp. 10.000 per orang. Bandingkan dengan wisata di Lembang, wah lebih murah yang ini. Begitupun dengan harga makanan di restorannya yang rata-rata Rp. 10 ribu hingga Rp. 20 ribuan.
Sayang banget, makanan restorannya pilihan menunya biasa aja. Nggak ada menu khas Korea Jepangnya. Paling cuma jus-jusan atau nasi goreng, makanan standar aja. Ini bikin Molzania agak kecewa sih. Padahal Molzania mau banget beli kalau ada sushi, teokbokki, odeng, dan temen-temennya. Hikz.
Pas Molzania ke sini termasuk hari libur. Tapi mungkin karena musim pandemi, jadi agak sepi. Biarpun demikian, kita di sini tetap jaga jarak kok. Banyak tamu lain yang juga mengajak serta keluarganya. Kita semua sadar diri masing-masing. Deket-deketan sama keluarga sendiri-sendiri aja. Nggak mau deketan sama orang lain.
Ohya, selain restoran di sini kita juga bisa sewa baju Hanbok dan Kimono. Dilengkapi dengan aksesoris bajunya seperti payung dan sandal. Ini satu-satunya yang bikin tempat ini ala Korea. Per orang sewa baju di sini itu biayanya Rp. 25.000. Lumayan murah, bukan?
Sayang banget Molzania tidak menyewa baju ala-ala di sini. Hahaha.. Soalnya lumayan ribet pakenya, kan? Tempat sewanya juga harus naik jembatan kecil yang tak bisa dilalui kursi roda. Anyway, Molzania sudah pernah pakai pas jalan-jalan di Lembang dulu. Jadinya mungkin lain kali aja. Liat suasananya aja yang Jepang dan Korea udah cukup kok. 🙂
Apakah Bukit Sakura Ramah Disabilitas Daksa?
Untuk sobat yang disabilitas daksa, sayang sekali Bukit Sakura tidak ramah. Pengguna kursi roda seperti Molzania hanya bisa stuck berada di bagian atas. Tidak bisa mengunjungi spot-spot yang ada di bagian bawah. Untuk ke bawah, harus menggunakan tangga dan curam sekali.
Tak tersedia ramp untuk kursi roda. Spot foto yang ada di lantai atas ada undakan dan tangganya. Sehingga pengunjung kursi roda tidak bisa menjelajah keseluruhan tempat dengan bebas. Untuk itu kalian bisa minta bantuan orang lain untuk menaikkan kursi roda melewati undakan. Dengan begitu, kita masih bisa berfoto-foto di beberapa lokasi.
Untuk mengobati kesedihan, Molzania coba untuk tetap foto-foto. Ada beberapa pohon sakura alias bokkeot di bagian atas. Meski pohon sakuranya botak alias bunganya sedikit. Nggak sebagus pohon sakura di bagian bawah. Ya, nggak papalah foto-foto toh udah susah payah ke sini. Biar puas, Molzania juga foto-foto dengan beberapa patung khas Jepang. Ada doraemonnya loh..
View this post on Instagram
Untuk sobat yang kecapekan, tersedia saung yang bisa digunakan gratis di dekat restorannya. Jangan lupa pakai body lotion anti nyamuk ya biar nggak digigit nyamuk. Soalnya areanya kan outside, banyak pepohonan pula. Jadi pasti banyak nyamuk di sini.
Well, well, well, dua tiga jam cukuplah berwisata di sini. Oh ya, katanya di sini juga tersedia penginapan Bukit Sakura Lampung loh. Ada perumahan bukit sakura juga di bagian depannya. Molzania kurang tahu juga biaya per malamnya berapa. Soalnya Molzania waktu berkunjung ke sini numpang rumah saudara biar hemat. Hihii…
BUKIT SAKURA LAMPUNG
Alamat : Jl. Melati Raya, Langkapura,
Kota Bandar Lampung, Lampung 35115
JAM OPERASIONAL :
Buka Jam 8 Pagi | Tutup Jam 11 Malam
Ini aku lgs inget Ama wisata Colmar di Malaysia. Suasananya dibuat ada Prancis dan ada Jepang. Sayangnya yg di Lampung ini blm terlalu totalitas Krn makanannya ga disesuaikan Ama tema ya mba. Yg di Colmar sampe makanan juga dibuat ala Prancis dan Jepang.
Tp aku ttp kepengin kalo ke Lampung bisa mampir kesana. Secara udh kangen juga ogn ke Jepang lagi :D. Liat wisata tiruannya ajapun udh sedikit ngobatin kangen 😀
iyaa sayang banget deh mbak. kapan2 mau maen ke malaysia ahh, tapi lagi pandemi kalo ke LN agak susah. Mesti isoman beberapa hari 🙁
wah keren ya tempatnya
keren mba … ramah juga untuk teman disabilitas alhamdulillah
justru nggak ramah mbak sayangnya 🙁