Awalnya gue yang beralih profesi menjadi detektif kuis ini juga sempet bingung. Apa sih yang namanya Mafia LIKE itu? Usut punya usut ternyata hal tersebut sangatlah merugikan bagi para kuisers yang masih ‘alim’. Yep, sesuai namanya para mafia LIKE ibarat pencuri LIKE di Facebook alias mengambil LIKE Fb orang tanpa permisi menggunakan sebuah aplikasi atau software yang dirancang khusus utk mengumpulkan LIKE sebanyak-banyaknya. Sialnya, seiring dengan banyaknya kuis atau kontes yang berhadiah gede keberadaan para mafia LIKE ini kerap merugikan sekaligus mengkhawatirkan.
Korban yang paling dirugikan pastinya adalah kuisers awam (pemula plus gak jago IT) yang bersusah payah mengumpulkan LIKE dari kegiatan kampanye dari satu tempat ke tempat lain di dunia maya. Disaat si kuisers awam melakukan berbagai teknik rayuan dan promosi ke temen2 dunia mayanya, seorang mafia LIKE tinggal menjalankan aplikasi dan foila! ratusan bahkan ribuan LIKE sudah nangkring di postingan foto si mafia.
Keberadaan para Mafia LIKE ini nggak bisa dianggap sebelah mata. Menurut pengamatan detektif kuis *betulin kacamata*, mereka ini ada dimana-mana. Kebanyakan emang kaum muda, alias para facebookers yang terobsesi hadiah ‘gede’, macam gadget, netbook, paket wisata, dll. Jadi buat para facebookers yang baru memulai mencari peruntungan di dunia kuis, sebaiknya watch out terhadap keberadaan para mafia LIKE.
Segera laporkan pihak panitia penyelenggara kontes bila menemukan hal yang mencurigakan, misalnya terdapat peserta dalam satu hari bisa mengumpulkan ratusan lebih like dsb. Emang gak semua peserta kontes melakukan modus kecurangan tersebut, masih ada banyak peserta yang betul-betul murni mengumpulkan LIKE dari hasil kerja keras mereka. Atau teman-teman facebooknya kebetulan sedang baik hati memberikan LIKE untuknya. Tapi untuk gue sih, dengan teknik berkampanye ala chatting fb atau mention temen, seharian dari pukul 10 hingga jam lima sore, berhasil mengumpulkan LIKE sebanyak 70-80 LIKERS. Dengan catatan temen lagi banyak ol dan gue gak punya kerjaan laen selain berkampanye.
nah, hasil jerih payah gue buat ngumpulin like terkadang juga mendapatkan masalah. Masalahnya justru dateng dari facebook itu sendiri. Om Mark Zuckerberg, selaku CEO Facebook, biasanya tidak mentolerir hal-hal yang berkaitan dengan spam-menyepam. Biasanya sih hukumannyam dihapus, diblokir linknya atau paling fatal facebook kita dinonaktifkan!!!
Apakah detektif kuis pernah mengalaminya? Jawabannya, tentu saja ya. Hehehe… di salah satu kontes link foto yang kukampanyein setengah mampus lewat chattingan pernah diblokir oleh facebook. Akibatnya temen-temen gue yang mau LIKE gak bisa membuka tuh link foto yang udah punya 50 :LIKE T__T
Gue paniknya minta ampun. Mana besok terakhir ngumpulin LIKE. Gue pasrah deh akhirnya karna gak tahu mesti ngapain, akhirnya ulang dari awal. Kali ini gue lebih berhati-hati mengumpulkan LIKE. Gue memakai teknik sekali chatting sekali mention buat kampanye. Dan terbukti cara yang dipake gue tersebut cukup efektif :DD
Sialnya, link facebook gue yang diblokir pihak fb baru kebuka blokirnya pas malam penentuan pemenang. Yah, gue akhirnya cuma bisa memberitahu panitia bahwa foto gue yang diblokir itu gak usah dihitung (karena ketentuannya satu peserta satu foto). Dan ini memberikan pelajaran buat gue bahwa di dunia maya pun ada peraturan tentang privacy seseorang. Gue jadi mikir, terus gimana para mafia LIKE yang ngambil privacy Like orang tanpa ijin ya??? Hmm… ***