Disabilitas gemar travelling. Mungkin bagi banyak orang terkesan janggal. Tapi Molzania adalah salah satu contohnya. Ketika travelling, disabilitas akan sangat nyaman dan aman bila telah tersedia fasilitas publik untuk disabilitas.
Di Indonesia saat ini, sudah mulai banyak fasilitas publik khusus disabilitas. Sayangnya sebagian besar fasilitas disabilitas tersebut hanya ada di kota besar. Padahal di luar negeri, terutama di negara-negara maju fasilitas seperti ini sudah merata. Misalnya di Jepang.
Kalau sobat berencana untuk travelling, sebaiknya cari tahu tentang sarana dan prasarana untuk disabilitas. Supaya dapat nyaman dan aman bertravelling ria.
10 Fasilitas Publik Untuk Disabilitas
1. Guiding Block
Guiding Block dalam Bahasa Indonesia artinya adalah papan pemandu. Papan ini berbentuk lantai berwarna kuning yang diberi tekstur berupa bulatan, garis pendek dan panjang.
Fungsi Guiding Block ialah memandu disabilitas netra untuk berjalan menggunakan tongkat. Nanti orang yang disabilitas netra akan mencoba mengenalinya melalui tongkatnya.
Tekstur garis-garis pada Guiding Block berarti disabilitas netra dapat terus berjalan lurus. Sedangkan lantai yang bertekstur bulat ditujukan agar disabilitas netra dapat waspada dengan keadaan di sekitarnya.
Warna lantai guiding block diberi warna kuning. Tujuannya agar pejalan kaki lain dapat mengenali jalur untuk disabilitas ini. Adapun lantai di sekitarnya tidak boleh bertekstur, agar disabilitas netra tidak bingung.
2. Ruang untuk Kursi Roda di dalam Bus dan Kereta
Umumnya ruang khusus untuk kursi roda telah tersedia pada beberapa layanan transportasi. Semisal bus dan kereta. Namun ini hanya berlaku untuk layanan transportasi yang modern.
Ruang khusus kursi roda dapat berupa ruang kosong tanpa kursi yang muat diisi satu kursi roda. Biasanya di depannya tersedia pegangan dan sabuk pengaman untuk dikenakan pengguna kursi roda.
Tujuannya untuk menghindari guncangan pada kendaraan. Kadang kala pada ruang kursi roda ini, terdapat bangku lipat. Fungsinya dapat diisi penumpang lain bila sedang tidak digunakan.
3. Pembaca Layar (Screen Reader)
Di Indonesia teknologi pembaca layar belum jamak ditemukan. Tetapi di luar negeri, pada banyak fasilitas umum telah tersedia pembaca layar.
Teknologi pembaca layar alias screen reader dapat membantu disabilitas netra untuk mandiri. Biasanya digunakan ketika berhadapan dengan mesin otomatis. Semisal mesin ATM, vending machine atau mesin pembelian tiket.
Nantinya mesin otomatis tersebut akan membacakan tulisan yang terdapat di layar. Disabilitas netra tinggal mengeklik tombol untuk memilih sesuai keinginan.
4. Layanan Taksi Ramah Disabilitas
Sewaktu ke Jakarta, Molzania sudah menemukan layanan taksi khusus untuk disabilitas. Biayanya memang sedikit lebih mahal dari layanan taksi reguler. Soalnya kendaraannya lebih besar dan dilengkapi ramp, sehingga pengguna kursi roda dapat masuk ke dalamnya.
Sayangnya layanan taksi jenis ini belum ada di Palembang. Mungkin karena mobilitas disabilitasnya belum sebesar Jakarta. Di sana saja, katanya mobil khusus disabilitasnya masih terbatas jumlahnya.
Para disabilitas yang ingin menggunakan taksi jenis ini mesti menunggu giliran. Jadi memang layanan ini belum terlalu populer.
5. Lift Prioritas
Pada banyak tempat, umumnya lift ini digunakan untuk siapa saja yang tak ingin ribet naik tangga. Tetapi di beberapa lokasi, tersedia lift yang hanya dapat digunakan untuk pengguna prioritas.
Pengguna prioritas ini terdiri dari disabilitas, lansia dan ibu hamil. Jadi mereka yang memang susah untuk berjalan jauh. Di bandara, layanan lift prioritas biasanya tidak begitu besar luasnya. Hanya bisa menampung maksimal dua orang saja.
6. Ramp
Ramp adalah bidang miring untuk pengguna kursi roda naik ke atas. Bentuknya berupa papan, dan kanan kirinya terdapat pegangan besi. Biasanya ramp dibuat untuk menggantikan tangga.
Ada pula ramp yang tidak menggunakan pegangan. Umumnya ramp jenis ini ada di bus atau kereta api. Ramp tanpa pegangan ini hanya untuk jarak dekat.
Molzania kerap menemukan, banyak ramp yang dibangun asal jadi. Ada yang rampnya terlalu miring, ada pula yang lantainya malah licin. Kalau seperti ini, malah akan membahayakan pengguna kursi roda dan pendampingnya.
7. Layanan Pinjam Kursi Roda
Layanan pinjam kursi roda biasanya ada di tempat wisata dan hiburan. Biasanya satu lokasi dengan layanan informasi. Kita dapat meminjam kursi roda manual di sana.
Namun terkadang jika ramai, kursi roda pinjaman ini dapat habis. Soalnya pihak pengelola biasanya hanya menyiapkan kursi roda maksimal dua atau tiga buah. Jadi kita mesti antri menunggu giliran dengan yang lain.
Sering kali layanan pinjaman kursi roda ini ditemukan di mall atau pusat perbelanjaan. Ketika meminjam, petugas akan meminta kita untuk menyerahkan KTP. Umumnya layanan ini bersifat gratis. KTP akan dikembalikan, jika kita sudah selesai meminjam.
8. Layanan Pusat Informasi dan Aksesibilitas
Sebagaimana layanan pinjaman kursi roda, di banyak tempat sudah tersedia pula layanan informasi dan aksesibilitas. Disabilitas perlu mengetahui lokasi ini ketika travelling. Soalnya akan membantu untuk memahami situasi dan kondisi area yang dikunjungi.
Lokasi pusat informasi dan aksesibilitas ada di bagian depan. Kita bisa menanyakan lokasinya dengan satpam atau petugas kebersihan. Petugas layanan informasi dan aksesibilitas akan senang hati memberimu informasi apapun yang berguna untuk perjalanan sobat.
9. Parkir Khusus Disabilitas
Rasanya senang sekali, ketika kita jalan-jalan eh sudah ada parkir khusus disabilitasnya. Di Palembang, sudah banyak tempat hiburan dan pelayanan publik yang menyediakan area parkir khusus disabilitas.
Area parkir khusus disabilitas muat untuk mobil atau motor. Biasanya di sana sudah ada gambar kursi roda putih dengan latar biru. Kita jadi bebas memarkirkan mobil di sana, deh.
10. Toilet Disabilitas
Ini fasilitas publik untuk disabilitas yang paling penting. Molzania pribadi akan sangat berterimakasih bila ada toilet disabilitas. Huhuu.. soalnya kadang suka milih gak minum berjam-jam. Demi supaya gak pipis.
Jelaslah ya, kebiasaan menahan pipis itu nggak baik sama sekali. Tapi yah mau bagaimana lagi. BAK di tempat biasa sulit. Tak cuma buat diri sendiri, tapi juga buat pendamping.
Nah itu dia beberapa fasilitas publik untuk disabilitas yang ingin berpergian. Semoga dapat membantu sobat semua, ya. Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan kepada teman-teman lainnya. ^^
Kayaknya memang masih belum banyak ya fasilitas publik buat disabilitas. Aku nggak banyak kenal sama teman-teman disabilitas sih. Jadi, nggak tahu persis apakah memang mereka suka atau nggak traveling. Saat bepergian pun nggak banyak melihat orang-orang disabilitas. Jadi, aku berpikir mereka enggan buat traveling gitu.
Waaah, info yang sangat bermanfaat banget nih. Dan penting sekali semua orang mengetahui informasi fasilitas publik untuk disabilitas agar tidak menyalahgunakannya. Saya pernah membaca di beberapa fasilitas umum tentang fasilitas tersebut, sayangnya orang-orang yang kurang paham malah menggunakannya dan rusak deh.
Semoga failitas publik untuk disabilitas ini bisa semakin merata di berbagai kota di Indonesia ya. Jujur di Bandung juga masih terbatas sekali fasilitas publik yg support disabilitas. btw saya pernah dengar kalo negara seperti Australia sudah full support sama penyandang disabilitas. jadi para penyandang disabilitas bisa mandiri pergi jalan2 tanpa pendamping. Keren banget ya.
alhamdulillah sekarang orang disabilitas banyak dipermudah oleh fasilitas-fasilitas yang ada. Soalnya, selama ini ada beberapa diskriminasi yang sering terjadi dalam kaum disabilitas terutama jalur untuk untuk tuna netra
Pasti meringankan banget ya Mbak Molly untuk teman-teman disabilitas fasilitas-fasilitas tersebut. Saya belum pernah nemu sih taksi yang seperti di gambar dalam tulisan ini, sama mesin yang bisa nerjemahin dan membantu teman-teman tunanetra. Kalau ada fasilitas seperti ini di Indonesia, makin inklusif dan bikin teman-teman disabilitas bisa lebih mandiri ya Mbak..
di palembang udah mulai banyak nih