2,052 Views
Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan fenomena alam langka. Hanya terjadi sekali dalam sepuluh tahun. Beruntung tahun 2016 ini Indonesia mendapatkan giliran didatangi oleh GMT. Sungguh sebuah anugerah yang diberikan Allah SWT. Alhamdulillah, GMT di Indonesia tahun ini Molzania menjadi saksi betapa dahsyatnya kebesaran Allah. Masya Allah…
Bangga menjadi salah satu warga kota Palembang. Gerhana Matahari Total yang terjadi kota pempek ini tergolong sempurna. Mencapai hampir 100%. Kalau gak salah sekitar 96-98% gitu deh. Waktunya berlangsung pada pagi hari, dimulai pukul 6.20 hingga pukul 7.25. Maka Molzania sejak subuh-subuh sudah siap sedia pergi ke daerah masjid Agung guna melaksanakan shalat gerhana.
Ternyata sesampainya di masjid agung suasana rame banget. Semua warga kota Palembang tumpah ruah memenuhi bundaran air mancur. Warga yang sholat gerhana saja hingga mencapai bahu jalan. Molzania ga bisa sholat di dalam masjid. Kayaknya orang-orang yang terlebih dahulu tiba itu, datang ke masjid agung sebelum subuh. Palembang macet total. Molzania parkir lumayan jauh dari area masjid agung, karena jalanan ditutup.
Sholat gerhana di masjid agung dipimpin oleh Ustadz Nawawi Dencik, ustadz senior wong Plembang. Beliau imam besar masjid agung. Shalat gerhana berlangsung sekitar 30 menit. Terdiri dari dua rakaat, dengan mengambil surah yasin sebagai bacaan shalat. Sungguh bikin merinding melihat antusiasme warga kota Palembang shalat gerhana. Takjub. Masya Allahh…
Ilustrasi Gerhana Matahari Total (GMT)

Setelah selfie-selfie, dan sedikit mengobrol ngalur ngidul. Tibalah saatnya gerhana matahari dimulai. Molzania menggunakan foto rontgen sebagai kacamata matahari dadakan. Ternyata Molzania gak sendirian lhoo… Ada orang yang juga memakai foto rontgen, tebak foto rontgen apa? Foto Rontgen gigi. Jadi begitu didekatkan ke matahari, taraa… gambar gigi pun kelihatan. Hihiii… bikin geli aja.. XD

Jam 7.19 (cr: Kiky Herman)
Baca Juga:  5 Keinginan yang Belum Tercapai

Melihat gerhana matahari total itu kudu ekstra sabar. Apalagi pagi itu, langit kota Palembang berawan, sehingga matahari sulit terlihat. Pergerakan bulan menutupi matahari jelas terlihat menjelang pukul tujuh sembari mengintip di celah-celah awan kumulo nimbus.

Melihat pergerakan matahari total kudu memakai filter khusus. Kalau tidak, jangan harap bisa terlihat jelas. Mata terasa silau bila melihat ke arah matahari langsung. Boro-boro bisa lihat sang bulan. Mata jadi sakit malah. Itu pengalaman Molzania sendiri. So, dont try this at eclipse show xixixii…

GMT Pukul 7.20 (cr: Kiky Herman)

Sedikit berbicara tentang fenomena GMT, di Palembang ternyata ada mitos kuno tentang GMT. Cerita ini didapat dari uwak Molzania. Konon, kepercayaan ini gabungan antara mitos agama Buddha dan Hindu yang lekat dengan budaya masyarakat jaman dahulu. Dahulu orang-orang Palembang percaya bahwa GMT itu disebabkan oleh naga yang melahap matahari. Maka ketika gerhana matahari total, orang-orang bersembunyi di rumah mereka. Ibu-ibu hamil juga disuruh untuk ngumpet di kolong tempat tidur, biar anaknya nggak dimakan naga. Hihii… tentu saja ini hanyalah mitos kuno. Fenomena GMT kan fenomena alam, bukan akibat naga yang mengamuk… hehee

Suasana Kota Palembang saat Gerhana Mathari Total 
Memasuki pukul 7.20, langit terlihat gelap gulita. Suasana sekitar yang tadinya panas terik, berubah menjadi dingin. Masya Allah, Gerhana Matahari Total pun dimulai. Langit benar-benar terlihat seperti hendak kiamat. Pukul tujuh pagi langit berubah gelap, itu sesuatu yang baru kali ini Molzania alami. Molzania perdana merasakan efek ketika bumi kehilangan mataharinya. Benar-benar gak nyaman.
Jam 7.20 (cr: Kiky Herman)

Fungsi matahari sebagai penghangat mendadak sirna. Anak-anak yang melihatnya jadi ketakutan. Sebagian dari mereka menangis. Hal inilah yang mungkin dirasakan oleh Rasulullah ketika melihat gerhana dulu. Makanya kita disunnahkan melakukan shalat gerhana. Soalnya gerhana matahari benar-benar menyeramkan.

Baca Juga:  Visa Bio Haji dan Umroh, Ternyata Cara Daftarnya Mudah
Biar gak penasaran, Molzania punya loh video amatirnya. Direkam langsung oleh ayah Molzania. Kalian bisa ceki-ceki deh di bawah ini..
Dalam video berdurasi 6 menit itu, kalian bisa melihat perubahan yang ditampakkan oleh langit akibat gerhana matahari. Suasana yang tadinya cerah, berubah menjadi mendung. Lalu langit pun mendadak gelap gulita. Gerhana Matahari Total di Palembang berlangsung selama kurang lebih dua menit. Setelahnya langit pun perlahan kembali normal. Sungguh sebuah pemandangan yang bikin ngeri-ngeri takjub. Molzania tak henti-hentinya melafazkan zikrullah.
Orang-orang penuh memadati bundaran air mancur. Bahkan area masjid agung makin penuh. Puluhan orang ada yang duduk di pinggir lantai tiga masjid agung. Molzania sampai ngeri melihatnya. Takut kalau-kalau mereka jatuh. Sama seperti Molzania, mereka ingin menjadi saksi sejarah GMT yang diperkirakan akan berlangsung 350 tahun lagi. Hohohoo… lama banget ya..
Semua foto-foto dan video Gerhana Matahari Total eksklusif Molzania hadirkan untuk sobat Bubblelatte. Kumpulan koleksi pribadi ditambah punya sepupu dan teman-teman. Jangan lupa sertakan credit ya bila ingin mengkopi data-data yang ada di blog ini. 🙂

Pin It on Pinterest

Share This