Pernah ngebayangin sesuatu yang kalian idam-idamkan sejak lama, lalu kalian rintis dan menunggu hampir sepuluh tahun lamanya. Selama itu kalian berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin. Hingga ketika waktunya tiba, ternyata impian kalian terancam tidak dapat terwujud oleh sesuatu yang tak terduga?
Sesuatu itu bentukannya kecil sekali dan tak kasat mata. Sesuatu yang ternyata mematikan nan berbahaya. Umat manusia terancam. Kalian berharap semua ini hanyalah mimpi buruk. Saat kalian mencubit diri sendiri, rasanya sakit. Oh.. tidak, Ini kenyataan yang harus kalian hadapi. Kalian tak kan pernah dapat berpaling.
Sepenggal kisah yang Molzania tulis di atas bukanlah adegan film horror atau thriller. Namun sebuah kenyataan yang terjadi di kehidupan Molzania. Jika kalian pernah menonton film “Contagion” yang menceritakan tentang kehidupan manusia yang dihantui oleh virus mematikan tak kasat mata. Maka itu yang sedang terjadi di bumi kita ini.
Virus Corona menjadi wabah abad 21 yang oleh WHO disebut sebagai pandemi. Menyebar pertama kali dari Wuhan, China, dan konon berasal dari Kelelawar. Puluhan ribu telah tewas karena penyakit ini. Mengancam perekonomian banyak negara. Bahkan beberapa negara mengisolasi dirinya, seiring dengan banyaknya warga yang tewas.
Sekarang virus tersebut masuk ke Indonesia. Presiden memerintahkan agar penduduknya bertahan di rumah masing-masing. Ikutan mengisolasi diri, hanya keluar untuk membeli makanan. Bahkan kegiatan ibadah, sekolah dan berkerja dihentikan.
Novel Coronavirus bak monster yang tak terlihat. Padahal ia hanya sekecil virus, namun sanggup menyebabkan pneumonia dan kerusakan saluran pernafasan parah. Belum ada satupun ilmuwan yang mengetahui karakteristik virus ini dan bagaimana mutasinya. Semuanya masih dalam penelitian.
Korban-korban yang terus bertambah setiap harinya tentu menimbulkan kecemasan. Sampai dengan tanggal 6 April, jumlah korban di seluruh dunia sudah mencapai satu juta lebih. Sementara itu yang sembuh baru ada seperenamnya saja. Belum ada satupun obat, melainkan hanya mengandalkan imunitas tubuh belaka.
Arab Saudi Menunda Persiapan Haji 2020
Pertanyaan awal Maret lalu terjawab sudah. Arab Saudi mengeluarkan kebijakan baru terkait haji 2020. Bukan pembatalan sih tepatnya. Tapi sudah cukup tegas. Mereka menunda persiapan haji hingga entah kapan. Akibatnya Molzania dan keluarga yang mendapatkan porsi haji tahun ini makin gelisah.
Imbasnya kegiatan manasik haji yang rutin dilakukan setiap minggu selama beberapa bulan ini juga ditiadakan. Minggu kedua bulan Maret lalu menjadi manasik terakhir kami. Rasanya campur aduk. Antara bingung, kesal dan pasrah.
Saat manasik haji terakhir kemarin, beberapa jamaah meneteskan air mata. Suasananya sendu banget. Molzania berusaha untuk tetap tersenyum, tapi susah. Om Feri yang jadi ketua KBIH Miftahussalam menenangkan para peserta. Beliau berkata meski nanti haji tahun ini batal. Insha Allah akan diberangkatkan tahun depan.
“Dalam hal tahapan pelunasan BPIH dan persiapan proses keberangkatan haji tahun 2020 telah dilaksanakan, keberangkatan Jamaah Haji ke Arab Saudi ditentukan oleh perkembangan COVID 19 dan pengumuman resmi Pemerintah Arab Saudi tentang pelaksanaan ibadah haji tahun 2020.”
“Apabila terjadi penghentian pelaksanaan ibadah haji oleh Pemerintah Arab Saudi, Jamaah Haji yang telah melunasi BPIH tahun 1441H/2020M akan menjadi PRIORITAS keberangkatan untuk musim haji 1442H/2021M.” Om Feri membacakan secarik kertas pengumuman dari Kemenag Sumsel. Kata-katanya sedikit menenangkan hati kami semua.
Berangkat haji dari Indonesia bukan perkara mudah. Selain daftar tunggu yang lama, biayanya juga nggak sedikit. Proses menabung, mendaftar, menunggu hingga bertahun-tahun. Ketika tiba waktunya, tinggal sedikit lagi, malah seperti ini.
Ini sudah menjadi bagian dari takdir Allah SWT. Molzania jadi teringat bunyi salah satu ayat dalam Alquran, “Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.” (Qs. Al-Hadiid: 22).
Pun bunyi hadits Rasulullah yang berbunyi, “Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga dia beriman kepada qadar baik dan buruknya dari Allah, dan hingga yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan luput darinya, serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.” (HR. Tirmidzi.)
Ini menegaskan bahwa wabah Corona sudah Allah gariskan terjadi pada masa ini. Kita manusia hanya bisa menjalaninya dan berupaya sebisa mungkin menghindar dari wabah. Tidak ada yang tahu hari esok. Hanya bisa berdoa semoga Allah segera mengangkat wabah mematikan ini.
Pembatalan Haji Oleh Arab Saudi
Tahu tidak? Ternyata haji juga pernah dibatalkan dan tertunda oleh keputusan Arab Saudi selama beberapa kali sepanjang sejarah. Diantaranya untuk tahun-tahun berikut ini:
Source: Bisnis.com
Mimi, How are You?
Molzania jika sedang merasa sedih dan galau, Molzania pasti akan bertanya meminta pendapat mimi. Mimi itu panggilan Molzania untuk mama. Pastinya beliau saat ini juga sedang berduka.
“Jadi gimana mi, kalo haji tahun ini dibatalkan?” tanya Molzania hati-hati. Diluar dugaan ternyata Mimi sangat tabah. Jawabannya sangat menenangkan hati Molzania, “Bukan mimi yang hendak membatalkannya, tapi diluar kemampuan mimi. “.
Manusia bisa berencana, Allah-lah yang menentukan. Benar kata mimi. Ini sudah bukan kemampuan kami. Kami sekeluarga cuma bisa bersiap-siap. Seandainya memang dibatalkan, ya berarti menunggu tahun depan. Mungkin ini memang keputusan yang terbaik. Insha Allah.
Coba bayangkan di tengah suasana haji, lalu outbreak virus menyebar dengan pesat ditengah lautan orang yang sedang khusyu’ beribadah (duh, mudah-mudahan jangan sampe ya Allah T_T ). Tentu saja ibadah jadi tidak akan khusyu’ lagi. Manusia hanya bisa berikhtiar. Toh kejadian haji yang dibatalkan bukan hanya tahun ini. Menurut catatan, haji juga pernah ditiadakan beberapa kali sepanjang sejarah.
Masih ada harapan untuk tahun depan, kan? Insha Allah. Jauh di lubuk hati memang masih sedikit berharap. Wabah Corona segera berlalu selepas Ramadan. Molzania dan keluarga tidak sendirian. Mudah-mudahan kepasrahan dan doa jutaan jamaah haji seluruh dunia diijabah Allah SWT. :’)
Bisa dibayangkan bagaimana gundah dan kecewanya mbak. Cuma sebagai hamba-Nya kita harus menerima dan sabar nenerima kehendak-Nya. Semoga sikon segera membaik…
Semoga dimudahkan ya Mbk naik hajinya. Sedih lamanya wabah ini di Indonesia, tapi kita ambil hikmahnya untuk terus mendekatkan diri kepada Allah ya.
Waktu itu pernah baca di salau satu IG dakwah2 gtu kalau haji pernah gak ada selama beberapa lama. Awalnya ngiranya hoax, ternyata emang beneran. Ya Allah semoga pandemi lekas kelar dan kita semua diberi kesempatan sama Allah berhaji ya. Semangat ya mbak.
pas zaman Rasulullah juga ada wabah taun. kejadian wabah udah dari zaman dulu dan menelan bnyk korban
Semua ini atas izin Allah, insya allah secepatnya berlalu,aamiin.
mksh atas doanya mbak/
Wah pengetahuan baru tentang haji juga pernah tidak di laksanakan di Arab, padahal aku udah patah hati dan ketar ketir ini,,, ngeri kalo sampe akhir jaman keadaanya gini,,, semoga pendemi ini segera berakhir dan bisa beribadah lagi di Masjidil Haram