1,285 Views
Terinspirasi dari salah satu blog di dunia maya ketika asikk blogwalking, pagi ini Molzania kembali posting. Setelah merenung sejenak, judul kalimat diatas tiba-tiba memberikan suatu ledakan inspirasi. Kebetulan nihh gue lagi bebas ngenet di rumah nenek, jadi yahhh skalian share ajaaaa…
Hidup itu untuk memberi bukan menerima. Betul banget, hidup harus selalu ikhlas. Kalau kita disakitin, yah memberi maaf. Kalo kita dijudesin, yahh diemin aja dulu tar baru deh kita nasehatin. Sebaiknya kita perlu pikirin dulu perkataannya, siapa tau aja itu bisa memotivasi kita untuk jadi lebih baik.
Hidup itu untuk memberi, bukan menerima. Sederhana kalimatnya, tapi susah banget ngejalaninnya. Selama ini mungkin kita (maksudnya gue) mungkin lebih cenderung untuk menerima pemberian orang. Mengharapkan sesuatu dari orang laen yang terkadang malah gak sesuai harapan. Itulah mungkin salah satu kerugiannya menunggu pemberian orang lain. Karena terkadang orang hanya memberikan kita sebuah barang ‘bekas’ alias yang udah orang laen gak perluin lagi. Bukannya bermaksud suuzhon, tapi itulah kenyataan yang sering Molzania jumpai.
Memberi itu apa sihhh??? Ya, berbagi tentang banyak hal. Bisa apa aja, yang terpenting layak digunakan. Bukan hanya sekedar sampah. Tapi bermanfaat bagi orang laen. Kalo orang cenderung berbuat salah dalam artian memberi, kita bisa memperbaikinya. Mungkin share-an Molzania satu ini bisa jadi contohnya. Memberi inspirasi untuk menginspirasi orang laen.
Bagaimana kalau menerima??? Boleh, boleh aja sihh sesekali. Kita kan makhluk sosial dalam artian saling membutuhkan. Tapi yahh itu tadi kudu filter dulu pemberian orang itu. Bila perlu kita sortir dulu deh mana yang boleh jadi baik bagi kita baru kita ambil. Mana yang nggak baik dan justru malah menjadi mudorat bagi kita, yahh kita buang aja. Tapi diem-diem, sambil diselingi ucapan “terima kasih”.
Berterimalkasih itu penting banget. Baik untuk ucapan yang memotivasi atau bikin kita down. Jadi, maksud ‘sampah’ yang Molzania tulis diatas itu bukan dalam artian barang yang sebenarnya. Tapi barang dalam artian berbeda. Maksudnya sihh ‘kritikan’, ada yang biasa aja tapi bikin motivasi, kritikan pedas yang memotivasi, dan ada juga kritikan yang pedes tapi setelah dicerna ternyata gak lebih baik dari ‘sampah’. Cuma bisa bikin sakit hati, kuping panas dan hidung kembang kempis doankkk.
Gak bisa disalahin juga. Manusia itu kan majemuk. Gak bisa ditebak. Terkadang bisa jadi makhluk yang super baikkk, tapi terkadang bisa jadi musuh dalam selimut. Makanya, pilah pilih dulu deh dalam hal bertemen. Biar gak salah jalan dan justru jadi sakit hati deh nantinya.***
nice post,..we should give our hands to another,..anytime anywhere,..don't think anything when you do it!!