3,254 Views
Akhir Februari lalu sepertinya menjadi bulan yang penuh dengan suka maupun duka. Kenapa? Karena Molzania divonis hipertensi muda. Alias darah tinggi. Duhh,.. memalukan banget deh. Rasanya pengen ngumpet aja di balik bantal huhuu… Idihh… hipertensi kan penyakit emak-emak gitu loh. Lah Molzania kan anak muda gaul hobi nongki masa iya kena hipertensi. Umur aja baru 23 tahun, masa darah tinggi.. ckckck…
Awal ketahuannya secara nggak sengaja pula. Jadi ceritanya Molzania itu disuruh untuk menjalani tes terakhir dari serangkaian tes yang harus dijalani untuk diterima di PPAk Unsri. Ternyata cerita tesnya masih berlanjut pemirsahh XD. Tahap terakhir ini tesnya dilangsungkan di Unsri Indralaya. Harus pokoknya. Wajib.
Maka hari Selasa minggu kemarin Molzania ditemeni ayah dan mimi berangkat dari Palembang menuju Indralaya. Indralaya itu ibukota kabupaten Ogan Ilir. Lama perjalanan kira-kira satu jam dari Palembang. Sesudah bayar spp di Bank Sumsel, Molzania pun capcus ke OI. Ternyata perjalanan anak UNSRI Layo jauh juga ya, hehee. Molzania aja kecapekan berat.
Disana, Molzania harus menyerahkan sejumlah berkas ke Gedung BAK (Badan Administrasi Kemahasiswaan). Diantaranya surat kesehatan dari klinik kesehatan UNSRI. Tes kesehatannya simple sih, yaitu tes urine, tes pemeriksaan fisik dan tes buta warna. Tes urine dan tes buta warnanya sih gak masalah. Pas pemeriksaan fisik itu ternyata ketahuan kalau Molzania sedang hipertensi berat. Dikarenakan pas tes kesehatan ditanya-tanya tentang tinggi dan berat badan, juga diukur tensi darahnya.
Dari klinik UNSRI, Molzania langsung dikasih surat rujukan ke rumah sakit. Mama sampai panik mendengarnya. Benar-benar gak nyangka soalnya Molzania pun ngerasa sehat-sehat aja. Disana selama perjalanan juga nyantai, sambil ketawa-ketawa malah. Pernah beberapa waktu sempet ngerasain pusing-pusing, tapi itu disangka pusing biasa. Habis makan obat, pusingnya mereda.
Pulang ke Palembang dalam keadaan yang gak keruan. Nggak sempet foto-foto lagi di UNSRI Layo deh. Padahal niatnya pengin foto-foto buat isi-isi blog. Tekanan darah Molzania pas ditensi disana itu 200/140. Termasuk kategori tinggi sekali. Pas nyampe ke Palembang, berobat sebentar ke dokter tante Leni, Lalu langsung masuk UGD RS Hermina Palembang.
Ughh, gak bisa diceritain lagi gimana nggak karuannya Molzania masuk UGD. Disana Molzania disuruh dokter masuk ICU pula. Molzania kan penakut banget. Untungnya masuk ICUnya gak jadi, karena setelah minum obat kunyah untuk hipertensi, darahnya langsung turun sedikit. Alhamdulillah.. punya tante dokter spesialis penyakit dalam yang memberi jaminan agar Molly gak jadi masuk ICU.
Tiga Gelang untuk Pasien |
Begitu di UGD, mau dirawat di ruang perawatan biasa, Molzania langsung dikasih tiga gelang berwarna. Pertama gelang berwarna pink, tandanya Molzania perempuan. Inget dedek bayi deh jadinya hehee.. Kedua gelang berwarna merah, karena Molzania punya alergi obat tertentu. Terakhir gelang berwarna kuning, karena orang dengan hipertensi memiliki risiko jatuh.
Molzania menderita penyakit hipertensi di usia 23 tahun. Usia yang masih terbilang sangat muda. Tante Leni pun sampai heran, kok bisa ya? Ternyata Hipertensi itu boleh dibilang faktor keturunan. Sepupu Molzania malah ada yang kena hipertensi di usia 18 tahun. Hampir seluruh keluarga mimi Molzania punya penyakit yang satu ini. Ditambah lifestyle Molzania yang kacau balau, dan blast terjadilah penyakit hipertensi dalam tubuh Molzania.
Bagi Molzania penyakit ini merupakan peringatan. Peringatan untuk Molzania agar membiasakan diri hidup sehat dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan. Sakit Hipertensi benar-benar gak enak. Molzania harus pilih-pilih makanan. Sementara Molzania kan hobi makan huhuu… Mesti say goodbye untuk daging rendang. Makanan yang satu itu memang sohiban sama Molzania nih… Goodbye Rendang,
Makanan Rumah Sakit RS Hermina Palembang |
Molzania untuk sementara ini harus makan-makanan ala-ala RS. Ya, dikukus. Dikurangi yang goreng-goreng. Banyakin buah dan sayuran. Padahal Molzania paling males makan-makanan yang dikukus. Sepertinya kejadian beberapa tahun yang lalu, terulang lagi. Molzania akui memang akhir-akhir ini jarang makan buah dan sayur-mayur. Maunya jajan di luar mulu. Apalagi Molzania memang banyak aktivitas di luar rumah. Jadinya kepingin yang simpel aja.
Sakitnya di infus huhuu… |
Hari pertama dirawat, langsung deh Molzania dikasih berbagai serangan maut. Harus tes darah inilah itulah. Mana tangan sedang diinfus pula. Belum lagi dikasih obat hipertensi yang berjibun-jibun. Mana tensinya gak turun-turun pula. Manteng di 150/100. Lengkaplah sudah penderitaan Molzania dirumah sakit akibat tidak jaga pola makan. Untungnya makanan RSnya lumayan enak. Meski gak seenak makanan restoran.
Hari Pertama di RS |
Hari pertama di RS mencoba tegar. Tetap tersenyum, meski dalam hati rasanya pengin nangis. Huhuu.. Ya Allah… Ampuni hamba atas dosa-dosa hamba selama ini. Sakit itu penggugur dosa kan? Jadi Molzania mesti sabar melalui semua cobaan ini. Alhamdulillah Molzania disupport oleh keluarga besar di Palembang. Semua uwak-uwak dan saudara sepupu datang menjenguk. Mereka juga menasihati Molzania akan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta makanan yang boleh dimakan atau tidak oleh seorang penderita hipertensi. Soalnya mereka kan udah senior hipertensinya hehee…
Seumur-umur baru kali ini Molzania masuk RS. Terakhir kali itu, waktu masih kecil kelas 3 SD karena demam yang gak turun-turun. Selama di RS, Molzania habis empat botol infus. Molzania dirawat selama lima hari disana. RS Hermina salah satu rumah sakit terbaik di Kota Palembang. Disana Molzania dirawat di ruang VIP kamar nomor 309.
Keluarga Sang Penyemangat |
Selama di RS, Molzania dirawat oleh mama dan papa. Huhuu… kebaikan mereka selalu mengucur deras untuk Molzania, meski tak jarang Molzania menyakiti hati mereka. Maafkan Molzania ya mimi dan ayah. Molzania janji akan mencoba jadi anak yang sholehah dan berbakti. Mereka berdua juga banyak menasihati atas kesalahan yang telah Molzania lakukan selama ini.
Teman-Teman ODOJ Palembang. Muka sengaja ditutup xixii… |
Teman-teman juga banyak yang mendoakan kesembuhan Molzania. Baik lewat BBM atau yang langsung menjenguk di RS. Notif BBM sampai penuh, Molzania harus membalas mereka satu persatu. Akibatnya Molzania jadi dimarahi mimi, karena takut kecapekan. Diantara teman-teman yang menjenguk ialah teman-teman sesama pengurus ODOJ Palembang. Terima kasih banyak ya buat Mbak Tata, Mbak Indri dan Mbak Ana yang udah repot-repot ke RS. Fotonya belum ijin sih dipake untuk blog, tapi wajah kalian sudah ditutup kok xixii… (o_o)V
Tak lupa juga ucapan terima kasih juga diberikan untuk tante Molzania yang juga dokter Molzania selama dirawat di RS. Yaitu Tante dr. Leni Susanti, SPPD. Tante Leni itu sepupu dari Mimi Molzania sendiri. Jadi Molzania manggil beliau tante hehee… Makasih banyak ya tante Molzania yang cantik atas pertolongannya, Semoga amal kebaikan tante untuk Molzania dibalas oleh Allah Aamiin YRA.
Bersama Tante Leni |
Pas hari keempat, kondisi Molzania sudah lumayan membaik. Tensinya sudah turun ke angka 130/90-100. Oleh Tante Leni sudah diperbolehkan pulang keesokan harinya. Wahh, senangnya. Gak mau lama-lama di RS, kerjaan Molzania sudah numpuk diluar. Belum lagi tugas-tugas kuliah selama seminggu yang tidak bisa dikerjakan. Tugasnya jadi bertambah-tambah deh.
Kesehatan itu mahal sobat. Lewat kejadian ini Molzania jadi belajar bahwa penyakit bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Yang masih muda pun bisa terkena hipertensi. Beberapa hari lalu aktivitas Molzania memang sedang padat-padatnya. Senin-Jumat kerja, Jumat malam dan Sabtu kuliah. Dari pagi hingga sore, Apalagi terkadang juga harus ngerjain tugas kuliah hingga larut malam.
Kondisi Pas Cabut Infus. Lukanya kecil sih.. tapi sakitnya minta ampun. |
Selain itu, Molzania di Bulan Februari ini juga harus melakukan persiapan wisuda. Bolak-balik ke kampus. Sekarang Molzania sudah resmi loh jadi Sarjana Ekonomi. Wisuda di Universitas Terbuka berlangsung dari pagi hingga sore hari. Lokasinya di gedung asrama haji, Palembang. Wisuda Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) pada tanggal 20 Februari 2016 itu diikuti oleh sekitar 900an mahasiswa.
Wisuda UPI Universitas Terbuka |
Karena kecapekan berat ditambah pola makan tidak teratur itulah, pencetus hipertensi Molzania. Beberapa hari setelah wisuda, Molzania tepar di RS. Hipertensi itu penyakit diam-diam loh sobat. Itu juga Molzania tahunya secara tidak sengaja kan? Kalau tidak diwajibkan mengikuti tes kesehatan di klinik UNSRI, penyakit Molzania gak bakal ketahuan. Dikira sehat-sehat aja, karena gak ngerasain tanda apa-apa. Dikira hanya pening biasa, soalnya gak tiap hari juga ngerasainnya. Eh nggak tahunya udah kena hipertensi.
Tenang aja, kata mama kalau masih muda hipertensi masih bisa diobati. Caranya ya mesti banyak olahraga dan menjaga pola makan. Sementara ini masih tergantung sama obat dokter dan gak boleh makan macem-macem dulu. Tapi kata tante leni sedikit demi sedikit dosis obatnya akan dikurangi. Sehingga nantinya Molzania bisa bebas obat sama sekali.
Semingguan ini sih tensi darah Molzania sudah normal. Hanya kalau pagi-pagi saja ditensi suka naik. Pagi-pagi dicek 130/90, ehtapi pas sore hari normal 120/80. Alhamdulillah.. Insya Allah bisa sembuh. Setidaknya bisa makan bebas sedikitlah. Kan umur masih muda juga hehee..