1,337 Views
Awal pertama kali kesukaan gue terhadap Twilight sebenarnya datang secara gak sengaja. Pertama kali melihat jujur ya gue seneng sama Tokoh Edward Cullen yang cakep banget. The handsome man in the world I think. But, setelah gue baca semua bukunya dan gue perhatiin dengan seksama. Barulah gue tersadar kalo Isabella Swan merupakan pusat perhatian dari keseluruhan Novel Twilight Series.
Menurut gue karakter yang lahir di bulan yang sama dengan mama gue ini yaitu September, sedikit banyak menyerupai gue. Karakter Bella digambarkan sebagai sosok yang sederhana dan pendiam. Saking sederhananya dia sempet galau pas dibeliin oleh Edward mobil mewah waktu di Breaking Dawn. Kekayaan bukanlah segalanya bagi Bella. Buat dia semua harta yang dimiliki Edward tidak lebih penting daripada cinta Edward sama Bella. Ya, Bella merupakan cewek yang romantis.
Karakter Bella sebenarnya karakter yang cukup pintar, namun dia tak mau menunjukkannya pada semua orang. Bella cenderung tertutup terhadap semua orang, termasuk kedua orangtuanya dan Edward sendiri. Bella cenderung memendam masalahnya, lebih suka tak mau merepotkan orang. Ini ditunjukkan waktu dia kehilangan Edward di New Moon. Bella merahasiakan kegalauannya pada orangtua dan teman-temannya. Meskipun sikap depresinya itu membuat sang Ayah dan teman-teman justru merasa khawatir dengan Bella. Ketika pada akhirnya Bella memilih untuk menutupi depresinya dengan giat belajar hingga dia mendapat nilai A di semua mata pelajaran, itulah sebenarnya hal yang terbaik untuk dia. Bayangkan aja betapa banyak gadis-gadis di dunia ini menyelesaikan masalah cinta dengan bunuh diri dan menyakiti dirinya, Bella justru lebih memilih untuk tekun belajar.
Aku juga merasa senasib seperti Bella, aku cenderung merahasiakan masalahku sendiri. Memilih untuk menelannya bulat-bulat, ketimbang curhat yang ujung-ujungnya malah menyusahkan semua orang. Sebenarnya itu memang tidak baik, lebih baik share masalahnya sama orang yang kita percaya karena siapa tahu orang tersebut malah bisa memberikan solusi terhadap masalah kita.
Setelah kupikir-pikir, tanggal kelahiran Bella yaitu 13 September 1987 sama seperti aku yang merupakan cucu ke 13 dalam keluarga mama. Angka 13 banyak dipandang orang sebagai angka sial. Mungkin itu juga yang membuat Bella akhirnya harus dihadapkan pada berbagai masalah berat yang mengancam hidupnya. Sampai-sampai Edward sendiri sering berkata bahwa masalah yang mengancam Bella “lebih banyak” daripada gadis lain seusianya. Terutama hal yang menyangkut kedekatannya dengan makhluk Vampire dan werewolf yang mungkin bisa membunuh Bella suatu hari nanti. Bella seakan “mendekati” bencana, bukan menjauhinya. Bella memiliki ikatan sekuat magnet yang membuat masalah demi masalah terus menimpa dirinya.
Jadi, boleh dibilang Bella adalah The Luckiest Unlucky Girls. Disatu sisi dia sering dibilang Edward “The Unlucky Girls” (Gadis yang kurang beruntung). Namun disisi lainnya, dia merupakan The Luckiest Girls, karena dia berhasil mendapatkan cowok ganteng macam Edward Cullen, tanpa harus merusak persahabatan yang ia sudah jalin menjadi cinta dengan Jacob Black. Si Jacob kan pada akhirnya mendapatkan soulmate dimana soulmatenya Jacob adalah anak Bella sendiri, yaitu Renesmee.
Sifat lain dari karakter dari Bella yang aku sukai adalah dia itu cewek yang tangguh dan mandiri juga lhoo… Bella sering dipuji sang Ayah, Mr. Charlie Swan, sebagai anak yang penurut dan “mengurus ibunya”. Sebelum ibunya menikah dengan suami keduanya (kalo gak salah namanya Phil), Bella mengurus segala macam kebutuhan ibunya. Termasuk nemenin curhat waktu sang Ibu patah hati. Disinilah terlihat kedewasaan alami yang ada pada diri Bella, disaat mungkin sebagian cewek malah minta diurusi mamanya, Bella justru merawat dan melindungi Ibunya sendiri dengan sangat sempurna sebagaimana Jacob Black mengurusi ayahnya, Billy Black. (Sebagaimana yang aku baca dari buku NewMoon)
Bella juga jago masak. Mungkin akibat ia sering mengurusi kebutuhan ibunya membuat Bella akhirnya juga berperan sebagaimana seorang Ibu, yaitu masak memasak. Hahaha.. Bella suka sekali masak spaghetti dan banyak makanan amerika lain. Kebiasaan ini juga ia lakukan sewaktu tinggal sama Ayahnya di Fork dimana setiap hari Bellalah yang memasak makan malam ayahnya.
Bella anti kehidupan malam, dia lebih senang membaca buku di malam hari ketimbang hangout bareng teman-teman sekolahnya. Hal inilah yang kemudian bikin sang Ayah justru merasa kesal dan malah menyuruh Bella melakukan “Girls Time”. Kalo kita mah justru dilarang oleh orangtua karena kebanyakan keluyuran di luar rumah. Hahaha…
Ohya, buku favorit Bella adalah Wuthering Heights yang sudah dia baca berulang-ulang sampai lusuh. Buku ini sebenarnya juga merupakan buku favorit sang penulis, Stephenie Meyer. Hal itulah yang mungkin menginspirasinya untuk membuat ulang kisah cinta segitiga ala Wuthering Heights dan menuangkannya ke dalam NewMoon. Buku ini kemudian menjadi buku favoritku juga, habis kisahnya hampir sama dengan Twilight. Meski belum pernah baca bukunya, tapi Aku menemukannya di sebuah situs buku online di internet. Mungkin suatu hari nanti aku bisa memilikinya… 🙂
Bella termasuk anak baru di sekolahnya. Sebagaimana gue juga pernah mengalami hal yang sama, yaitu pas gue SD. Bella yang termasuk menjaga jarak dengan lelaki lain, terpaksa harus bertekuk lutut pas berhadapan dengan Edward Cullen, ya iyalah siapa sih yang nggak terpesona dengan cowok jenius nan tampan itu hehehe…
Bella termasuk teman yang loyal meskipun tertutup. Nggak heran dia punya banyak teman di sekolah meski di bukunya hanya diceritain “beberapa”. Dia gak milih2 pertemanan. Berteman dengan siapapun. Baik cowok maupun cewek. Karakter Bella digambarkan sebagai seorang yang sangat sayang dengan sahabatnya dan gak mau terjadi sesuatu yang buruk dengan sahabatnya itu termasuk melukai perasaannya Hal itulah yang membuatnya dekat dengan Jacob Black dan teman-teman segenknya. Dan Bella ‘marah’ sewaktu Jacob Black ikut serta dalam “genk” yang dikira genk narkoba. Ia juga tak sampai hati menolak pernyataan cinta Jacob Black dan cenderung memilih ‘menggantungkan” cinta Jacob. Atau Bella justru bersyukur ketika ia tak ditemani Jacob berjalan di hutan yang pada akhirnya membuatnya bertemu dengan Laurent (Vampire jahat) dan werewolf yang dikira beruang oleh warga Fork. Sebenarnya Bella sudah berniat menerima cinta Jacob karena tak enak hati, tapi urung dilakukan setelah ia menerima telepon Edward yang diangkat Jacob kemudian menutupnya.
Kesetiaan Bella terhadap Edward memang patut diacungi jempoi. Meski dia pernah ditinggal pergi dan membuatnya depresi sebegitu rupa, tapi cinta pertamanya itu tetap akan dijaganya. Bagi Bella Edward adalah segalanya. Dia tak mau sesuatu yang buruk menimpa Edward. Bella lebih memilih mati ketimbang membuat Edward mati. Hal yang paling membuatku terkesan adalah pas di Newmoon dimana dia rela menerobos kerumunan orang dan berlari secepat kilat demi menyelamatkan Edward. Sangat heroistik. Tdak takut bahaya apapun termasuk kematian asal demi bersama Edward. Termasuk memaksa Edward mengubahnya menjadi Vampire yang akan mematikan dirinya dan membuat tubuhnya “terbakar” berhari-hari.