Wong Plembang sehari-hari sukanya hanya ‘bebaso’ Palembang. Bebaso artinya berbahasa Palembang. Dimana saja baik di kampung halaman maupun di luar kota ya bicara pakai Bahasa Palembang.
Soalnya kalau bicara pake bahasa lain, entah itu bahasa Inggris atau bahasa Indonesia suka kaku alias merasa singkuh saat bicara. Tidak lancar dan luwes.
Tentu saja ini hanya secara umum saja. Molzania sendiri lebih nyaman pakai bahasa Palembang, daripada bahasa luar. Seperti keseleo lidah.
Kalau dipikir-pikir sih, Bahasa Palembang itu sedikit mirip Bahasa Jawa. Meski begitu, orang Palembang sendiri belum tentu bisa berbahasa Jawa.
Kelakar Bethok dalam Bahasa Palembang
Kelakar bethok istilah dalam Bahasa Palembang untuk sesuatu yang bersifat guyonan alias bercandaan. Salah satunya lewat kata-kata sifat yang mewakili berbagai perilaku dan kebiasaan seseorang.
Wong Palembang lebih menyukai bebaso Palembang untuk menyindir dan menghibahi seseorang. Namun kalau pengucapannya dengan intonasi datar, maka sifatnya hanya lucu-lucuan saja.
Molzania telah membuat rangkuman kata-kata dalam Bahasa Palembang yang mewakili sifat-sifat perilaku seseorang (yang buruk) yang biasa dipakai oleh orang Palembang dalam percakapan sehari-hari;
Tulisan ini dimaksudkan untuk kelakar bethok alias guyonan saja. Jangan dipakai untuk menghibahi orang ya, dosa tanggung sendiri.
Istilah Sifat dan Karakter Manusia dalam Bahasa Palembang
1. Tercugak / campah
Artinya kecewa. Orang yang terlalu berharap akan sesuatu, dan ketika sesuatu itu tidak bisa didapatkan bisa diartikan orang itu sedang tercugak atau campah.
Terlalu berharap akan sesuatu dapat berarti hal yang sepele sekalipun. Misalnya terlalu berharap bertemu seseorang, tapi ketika bertemu malah tidak dipedulikan sama sekali. Campah sendiri berarti hambar atau tidak ada rasa.
2. Nyenyes
Artinya nyinyir atau judes. Istilah gaulnya yaitu julid. Anak kecil yang baru belajar bicara dan dia terus menerus bicara dapat juga diartikan nyenyes. Tandanya ia banyak bicara.
3. Cemeke’an
Artinya pelit. Orang yang maunya dibeliin saja, tidak mau keluar uang sendiri dapat diartikan orang itu cemeke’an. Istilah lain dalam bahasa Palembang untuk pelit yaitu cemedit.
4. Besak ngawak/besak kelakar
Artinya mirip pepatah tong kosong nyaring bunyinya. Hanya berkoar-koar saja, tapi tak ada bukti. Orang seperti ini memiliki karakteristik demen bekelakar alias bercanda.
Saking demennya, mereka suka lupa waktu dan terus mengoceh membanggakan diri sendiri. Ini istilah saja ya, jangan dibawa baper.
5. Cerudi’an
Artinya kepo. Maksudnya orang yang sangat suka bertanya secara mendetail, hingga masuk ke ranah pribadi.
6. Getabasa
Arti Getabasa mirip seperti cemeke’an yang artinya pelit. Getabasa memiliki arti getah yang basah. Dalam pertemanan, istilah ini dipakai juga untuk menyindir seseorang yang mau enak sendiri. Atau dengan kata lain seseorang yang egois kepada teman-temannya.
7. Nganyang
berarti menawar. Sah-sah saja menawar dalam bertransaksi. Namun kebiasaan “nganyang” di Palembang biasanya cenderung berlebihan dan terkesan merugikan penjual. Ini merupakan sebuah kebiasaan yang tidak baik karena saat menawar harga mencapai di atas 50 persen!
8. Ngolahi/ngotaki
Artinya bohong. Bisa dengan maksud bercanda atau memang beneran bohong. Kebiasaan berbohong dalam bahasa Palembang disebut dengan ngolahi / ngotak-i.
9. Tambeng
Artinya tak tahu malu atau tak tahu diri. Orang yang memiliki wajah tambeng maksudnya orangnya itu keras kepala dan tidak peduli nasihat orang lain.
Nah itulah dia beberapa sifat dan karakter manusia dalam Bahasa Palembang. Kalau ada hal lain yang ingin dipertanyakan, silakan tulis di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat. ^^
Selama ketemu dengan sesama orang Palembang, pasti asyik ngomong bahasa daerah ya , mbak.
kalo pake bahasa palembang lebih afdhol hehe
suami secara garis keturunan dari Palembang tapi numpang lahir di Lampung hehe malah bisanya bahasa Indonesia, bahasa Sunda, sama bahasa Bengkulu (karena lama tinggal disana). Kalau ambo baru setahun tinggal di Bengkulu tapi asli Jawo hehe salam cik
salam kenal jugo dari palembang.
Terimakasih infonya, sukses selalu…
Jadi pingin ke palembang nih heheh
Bebaso: berbahasa palembang.
Ceritanya kaya kita orang Manggarai flores ini. Ketemu dimana aja pasti pake bhasa daerah. Klo palembang sdikit mirip bahasa jawa, bahasa Manggarai mirip bahasa inggris.
wahh keren deh flores. mungkin dulu pernah dijajah Inggris jadi ngaruh ke bahasa. Sama kaya Palembang, pendiri kerajaan sriwijaya kan asalnya dari pulau Jawa, jadi kemungkinan ada pengaruhnya juga, 🙂
Yang nomer 2 mengingatkan saya pada sebuah merk kaos dan souvenir. Pernah sekali berkunjung ke gerai nya waktu main ke tempat adik di Palembang, he.
Btw, salam kenal Mbak.