“Lihat! Ini bentuk rumah nyai Mimi dulu, ” terang Mimi pada Molzania. Mimi itu sebutan Molzania untuk mama. Jadi, jangan heran ya mengapa panggilannya beda sendiri dari yang lain.
Ya, mimi alias mama Molzania antusias saat berkunjung ke Kampung Almunawar, sebuah kampung Arab tradisional yang kini jadi objek wisata terkenal di Palembang.
Soalnya di sini lingkungannya masih dibuat ala Palembang zaman bari alias zaman dulu. Mimi jadi nostalgia ingat dirinya kecil, sewaktu masih bersama nyai-nya dulu. Nyai itu panggilan untuk nenek dalam Bahasa Palembang.
Molzania sendiri juga sangat antusias datang ke Kampung Al Munawar ini. Habis Molzania bisa banyak belajar tentang peninggalan budaya dan tradisi Palembang. Bagaimanapun sebagai wong kito galo, kita mesti ikut serta melestarikan budaya daerah.
Kampung Arab Palembang, Wisata Religi Nostalgia Zaman Bari
Jadi, ternyata dulu nenek buyut Molzania tinggal di rumah adat Palembang yang namanya rumah caro gudang. Bentuk rumah asli Palembang zaman dulu terkenal besar dan luas.
Nah rumah caro gudang ini juga terdiri dari dua lantai. Bedanya dari yang lain, rumah ini berbentuk persegi lurus memanjang hingga belakang.
Karena bentuknya lurus, maka rumah pun dalamnya disekat-sekat untuk membedakan ruangan satu dengan lainnya.
Sekilas memang mirip seperti bangunan gudang yang biasa digunakan untuk penyimpanan barang. Makanya rumah ini juga dinamakan rumah cara gudang alias rumah caro gudang.
Itu baru satu hal yang bisa kita saksikan di Kampung Arab Almunawar Palembang. Ada banyak lagi yang lainnya. Penasaran?
Lokasi dan Harga Tiket Masuk Kampung Arab Almunawar Palembang
Letaknya bisa dibilang agak di pelosok kota Palembang. Tepatnya di Kelurahan 13 Ulu, Palembang. Tak jauh dari KBA Astra yang dulu pernah Molzania kunjungi.
Maklum dulunya daerah 13 Ulu ini boleh dibilang kumuh. Namun beberapa tahun terakhir, mulai banyak perusahaan-perusahaan besar dan pemerintah yang melirik.
Sehingga banyak bantuan yang datang untuk mempercantik kampung ini. Tak heran biarpun akses jalannya masih terbilang sempit, tetapi jalannya sudah relatif mulus.
Kampung Arab Al Munawar Palembang dulunya dikelola oleh PT. Astra International. Namun sekarang sudah berpindah ke KBA Astra yang sekarang.
Kalau pernah Molzania wawancara pada orang Astranya, Kampung Arab di Palembang kini dikelola oleh pemerintah daerah setempat.
Biarpun demikian, untuk masuk ke sini tiketnya gratis. Umumnya yang ke sini adalah turis pendatang dan orang Palembang yang memang ingin berwisata.
Sejarah Kampung Arab Al Munawar di Palembang
Kampung Arab Al Munawar Palembang telah berdiri sejak abad ke-18. Nama Al Munawar diambil dari nama pendirinya yakni Al Habib Abdurrahman Al Munawwar, yang berasal dari Yaman dan hidup pada abad ke 13 Masehi.
Anak-anak Al Munawar mendirikan usaha gergaji kayu dan getah karet. Alhamdulillah usahanya berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Saat ini Kampung Arab Al Munawwar dihuni oleh 75 kepala keluarga. Kurang lebih delapan rumah yang ada di kampung ini masih dihuni oleh keturunan asli dari Habib Abdurrahman Al Munawwar.
Rumah peninggalan Habib Abdurrahman Al Munawwar untuk putra pertamanya masih bisa kita saksikan berdiri kokoh di sini. Rumah ini terletak di tengah-tengah perkampungan.
Bentuknya masih orisinil terawat sesuai dengan aslinya. Sekilas mirip seperti rumah limas khas Palembang. Namun beberapa bagian rumah kental dengan perpaduan Yaman dan memiliki perbedaan dengan rumah limas pada umumnya.
Saat pertempuran lima hari lima malam di Palembang, warga kampung Al Munawwar berlindung di rumah Batu. Rumah ini menjadi rumah ketiga yang dibangun oleh Habib Al Munawar untuk putra ketiganya.
Berkunjung ke sini, Molzania merasakan budaya Arabnya masih sangat kental. Di lingkungan Kampung Arab Palembang ini terdapat pondok pesantren dan tahfidz.
Pesona Wisata Kampung Arab di Palembang, Ada Apa Saja?
Sebagai orang asli Palembang (campuran Sunda), Molzania turut berbangga dengan kehadiran tempat wisata Kampung Arab Palembang 13 Ulu ini.
Meskipun tentu saja ini bukan satu-satunya kampung khas Arab yang ada di kota Palembang. Ada banyak lagi kampung di Palembang yang dihuni oleh mayoritas keturunan Arab.
Berikut pesona wisata Kampung Arab Al-Munawar Palembang dan kenapa kita mesti mengunjunginya :
1. Belajar Budaya dan Sejarah Palembang Tempo dulu
Di sini terdapat rumah dan bangunan tua khas Palembang. Rata-rata telah berumur ratusan tahun. Kita bisa belajar mengenal dan mengetahui jenis-jenis rumah khas Palembang. Plus, melihat secara langsung aktivitas penduduk kampung Arab.
2. Spot Cantik buat Foto-Foto
Nah ini pastilah tak mau dilewati oleh para turis. Di sini meskipun dipenuhi oleh bangunan tua, namun bangunannya tampak cantik. Soalnya sudah dicat berwarna-warni. Rata-rata didominasi warna biru dan putih. Cantik sekali buat foto-foto.
3. Ada Musholla Terapung yang Menghadap Laut
Uniknya di sini pada bagian belakang, dibangun musala terapung yang bentuknya mungil. Bangunannya terbuat dari kayu dan menghadap langsung ke Sungai Musi.
Bagi orang Palembang, Sungai Musi ini seringkali disebut sebagai laut. Alih-alih menyebutnya dengan sungai. Jadi kita bisa menyaksikan pemandangan laut Sungai Musi yang cantik.
4. Ada Dermaga Menghadap Sungai Musi
Di sini selain musala, dibangun pula dermaga mini untuk orang yang ingin berfoto ria. Dermaganya tak terlalu luas, jadi kita mesti berhati-hati ketika melaluinya.
5. Nostalgia Palembang Zaman Dulu
Ya, bagi mama yang orang Palembang asli. Pergi ke sini lumayan jadi momen nostalgia. Kembali ke masa beliau kecil dulu. Soalnya suasananya memang mengingatkan nuansa Palembang masa lampau.
6. Area Parkir Luas
Meskipun jalan masuk gerbangnya agak sempit, tetapi di dalamnya terdapat area parkir yang cukup luas. Sehingga bus pariwisata maupun mobil bisa masuk ke dalam.
Bahkan mobil pun bisa masuk hingga ke tepian sungai. Banyak penduduk kampung sini yang juga memiliki mobil memarkirkan kendaraan mereka.
Tips Jelajah Kampung Arab Al Munawwar
Molzania sendiri cukup merasa senang saat berjalan-jalan di sini. Soalnya jalannya sudah rata dan luas, sehingga kursi roda bisa melaluinya dengan mudah.
Beberapa penduduk ternyata juga ada yang menggunakan kursi roda. Molzania pernah melihat salah seorang lansia perempuan di sana.
Akan tetapi untuk yang berkursi roda, hanya dapat berjalan-jalan di area yang luas. Tak bisa masuk ke lorong-lorong yang sempit.
Rumah-rumah di sini rata-rata berbahan kayu dan terdiri dari dua lantai. Sehingga pengguna kursi roda hanya bisa berfoto pada area-area tertentu saja.
Di bagian belakang, kita bisa menyaksikan pemandangan Sungai Musi dari dekat. Sungguh pemandangan yang indah dan berkesan. Apalagi jika sedang masuk sunset atau sunrisenya.
Sebaiknya pilih waktu berkunjung di mana sedang tidak ramai. Mungkin pagi atau sore hari. Supaya bisa menikmati setiap inci suasananya dengan nyaman.
Dengan segala plus minusnya, Molzania merekomendasikan bagi kalian untuk berkunjung ke tempat wisata ini. Soalnya kita bisa mengenal budaya Palembang-Arab lebih dekat lagi.
Alamat Wisata Kampung Arab Al Munawar :
Lorong Al Haddad No. 13, Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu
Palembang 30263