Tahukah sobat kalau bulan Oktober itu bulan peduli kanker payudara? Di dunia ini, ada lebih dari 2,1 juta perempuan yang terjangkit kanker payudara. Menurut WHO, tahun 2018 670.000 perempuan meninggal dunia akibat penyakit ini. Baru-baru ini pula, teman mama Molzania juga ada yang meninggal karena kanker payudara.
Mengenang sahabat mama di atas, Molzania jadi ingin menulis tentang kanker payudara. Kanker memang penyakit ganas yang mematikan. Bisa menyerang siapapun tanpa pandang bulu. Bahkan pria juga memiliki resiko terkena kanker payudara.
Berawal dari Satu Benjolan Kecil Tak Kasat Mata
Seorang teman kuter yang juga cancer survivor menceritakan awal mula ia mengetahui ada something yang nggak beres dalam tubuhnya. Teman Molzania itu mengatakan bahwa suatu hari suaminya tidak sengaja menyenggol payudaranya saat sedang menyusui. Maksud hati ingin mengajak bercanda. Tidak sengaja sang suami teraba benjolan di payudaranya.
Untuk lebih meyakinkan, beliau pun melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Ternyata beneran ada. Merasa khawatir, teman Molzania ini lantas memeriksakan diri ke dokter. Awalnya hanya diketahui ada tumor di payudara, bukan kanker. Tetapi setelah benjolan tersebut diangkat dan dilakukan pemeriksaan mendalam, barulah diketahui bahwa beliau terkena kanker payudara.
Di Indonesia sendiri kanker payudara merupakan penyakit mematikan nomor satu yang diidap oleh perempuan. Disusul di urutan kedua yaitu kanker leher rahim. Menurut Kementerian Kesehatan, ratio penderita kanker payudara mencapai 42,1 per 100.000 penduduk dengan jumlah rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.
Gaya hidup masa kini disertai kurangnya kesadaran akan kesehatan konon memicu prevalensi jumlah penderita tumor/kanker di Indonesia. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda diwajibkan untuk aware alias peduli akan kesehatan. Ibarat pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini Lewat SADARI
Terus terang mendengar cerita teman Molzania di atas, Molzania jadi parno sendiri. Tapi ternyata ada loh cara mendeteksi kanker payudara yang bisa dilakukan diri sendiri. Tujuanya itu untuk mengecek apakah ada yang janggal atau sesuatu yang tak normal pada payudara.
Namanya SADARI alias perikSA payuDAra sendiRI. Pemeriksaan payudara ini sebaiknya dilakukan rutin pada hari ketujuh hingga kesepuluh pasca menstruasi. Alasannya pada saat itu payudara kita sedang dalam kondisi lunak.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan SADARI:
- Di kamar mandi: Raba dengan tiga jari (telunjuk, jari tengah dan jari manis area dari mulai ketiak hingga puting. Tekan-tekan secara perlahan. Saat meraba, pastikan dalam kondisi bersabun sehingga licin. Raba apakah terasa ada benjolan atau tekstur yang tidak biasa pada payudara.
- Di depan cermin: Periksa dan amati payudara apakah ada perbedaan bentuk, ukuran, dan posisinya. Angkat satu tangan, raba keseluruhan payudara mulai dari ketiak hingga puting di bagian tengah dengan gerakan memutar. Tekan-tekan pula bagian tulang dada, celah diantara ketiak hingga atas payudara. Terakhir remas perlahan payudara dan periksa apakah ada cairan yang keluar.
- Saat berbaring: Pertama-tama, taruh bantal di bagian bawah bahu sebelah kanan. Berbaring dengan rileks. Sama seperti pemeriksaan di kamar mandi, dengan menggunakan tiga jari raba seluruh bagian payudara dari ketiak, dada hingga puting secara perlahan. Gunakan gerakan melingkar dengan tekanan yang pelan, sedang dan kuat. Urut payudara dengan gerakan dari atas ke bawah. Rasakan apakah ada benjolan.
Lakukan ketiga hal di atas pada payudara kanan dan kiri. Benjolan mungkin bisa muncul secara tidak terduga, dan dapat menghilang begitu saja. Segera catat temuan-temuan kita dalam buku catatan secara mendetail. Jika benjolan tetap terasa dan bahkan membesar seiring waktu segera periksakan diri ke dokter.
Kanker Payudara Bukan Akhir dari Segalanya
Tetap semangat dan jangan berputus asa untuk para cancer survivor. Ketahuilah meski kanker penyakit yang berbahaya, namun persoalan hidup dan mati tetap di tangan Allah. Jalani pengobatan dengan ikhlas dan tulus. Tawakal dan tetap berserah diri pada Allah swt. Isi hari kita tetap dengan berkegiatan positif agar terbentuk mental yang positif juga.
Ketahuilah persoalan mental ini adalah hal yang terpenting bagi cancer survivor. Meski berat, bukan berarti penyakit ini tak bisa disembuhkan. Allah memiliki nama asy-syifa yang berarti yang Maha Menyembuhkan. Tak ada penyakit yang tak memiliki obat. Semoga semua cancer survivor diberikan kesembuhan dan dapat beraktivitas seperti sedia kala. Aamiin.
Tulisan ini merupakan project menulis untuk kampanye “Breast Cancer Blogger Perempuan Movement, in Collaboration with Wacoal”
Iyaya, kak…
Seringkali kita merasa sendiri dan penyakit adalah akhir dari segalanya.
Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan.
Penting sekali untuk deteksi dini kanker payudara. Semoga kita selalu diberikan kesehatan ya
Yesss kita juga harus ikut peduli dengan berbagi informasi sprti ini.. SADARI dapat membantu mendeteksi kanker sejak dini biar gak terlambat ya penanganannya.
Semoga para kanker survivor diberi kesembuhan ya…Sadari memang penting sebagai deteksi awal kanker payudara ya Kak. Aku punya kakak kandung ada benjolan lunak, di payudara kiri, diangkat , kemudian di kanan, diangkat..sekarang di rahim, juga barusan diangkat. Maka aku juga mesti lebih aware ini
Ngeri ya mbak, aku pun pernah punya teman yang sekarang jadi survivor kanker PD, alhamdulilah panjang umur, dan tetap semangat berkarya. Salut banget dan perjuangan mereka memang luar biasa. Deteksi dini kanker PD amat sanagt membantu penyembuhan ya mbak kalau ternyata ada. Moga kita dijauhkan dari penyakit berbahaya ini ya.