Sebelum keberangkatan haji, Molzania sudah menyempatkan diri untuk mencatat daftar makanan Arab yang ingin dicoba. Sesampainya di sana, ternyata tak semudah itu mencarinya.
Entah karena restorannya ternyata sudah tutup, atau tak jago mencari. Maklum karena baru pertama kali pergi ke Arab Saudi, jadi bingung mau kemana-mana. Takut kesasar juga.
Akhirnya mencoba kembali mengandalkan insting. Alhamdulillah di sana bertemu makanan Arab yang cocok dilidah. Molzania pun berinisiatif bikin daftarnya di bawah.
Insya Allah, daftar makanan ini mudah dijumpai di kota Makkah dan Madinah. Sehingga para jemaah haji dan umroh bisa langsung mencoba dan merasakan sendiri. Insya Allah cocok di lidah..
12+ Makanan Arab yang Wajib Dicoba Saat Haji dan Umroh
1. Nasi Biryani
Nasi biryani adalah makanan Arab yang paling umum dijual di restoran. Padahal menu ini berasal dari India dan Pakistan. Nasi ini terbuat dari beras basmati yang diberi tambahan aneka rempah-rempahan, bumbu, yogurt dan bawang.
Cita rasa nasi biryani di Arab Saudi agak berbeda dengan Indonesia. Di sana bumbu dan rempah-rempahnya lebih strong. Tekstur nasinya lembut dan berwarna kuning keemasan. Rasanya tidak pedas. Sungguh sangat menggugah selera.
2. Nasi Mandi
Selain nasi biryani, menu nasi yang umum dijual di Makkah dan Madinah adalah nasi mandi. Menu ini berasal dari Yaman. Di Arab Saudi ini menjadi hidangan sehari-hari masyarakatnya.
Hidangan Arab satu ini mirip seperti nasi biryani. Sama-sama menggunakan beras basmati yang bulir nasinya panjang. Meskipun sama-sama memiliki cita rasa rempah dan bumbu yang strong, nasi mandi memiliki warna putih dan kuning cerah yang berasal dari kunyit.
Cara memasak nasi mandi masih tradisional di atas bara api. Itulah mengapa rasanya ada sensasi smokey yang akan menambah selera makan. Seporsi nasi mandi dijual dengan harga 15 – 20 SR. Untuk orang Indonesia lumayan banyak isinya bisa untuk berempat.
3. Kunafa
Molzania mencoba cemilan kunafa ini pertama kali sewaktu jalan-jalan ke Thaif. Harga satuannya 5 SR. Kunafa itu sejenis camilan manis mirip seperti cheese cake dan klapetarrt. Teksturnya garing di luar, lembut di dalam. Di atasnya ada topping serabut mirip kelapa parut (tapi bukan!)
Pertama kali mencoba Kunafa, Molzania suka banget. Per porsinya juga lumayan besar, sehingga bisa disimpan di kulkas untuk beberapa hari. Namun rasanya yang manis banget, agak bikin eneg kalau kebanyakan. Enaknya dimakan dingin-dingin dari kulkas.
4. Mutabbaq
Mutabbaq ini mengingatkan Molzania pada martabak sayur kalau di Indonesia. Berupa adonan tipis yang diberi isian, lalu dilipat dan digoreng. Namun tanpa tambahan kuah kari.
Isinya telur, potongan kecil daging sapi, dan sayur-sayuran. Harganya sekitar 10-12 SR. Molzania makan ini saat berada di Madinah.
Beda dengan martabak sayur, biarpun digoreng Muttabaq tidak terlalu berminyak. Mungkin karena minyak yang digunakan hanya sedikit.
5. Hummus
Hummus ini sejenis saos cocolan khas Arab yang terbuat dari kacang-kacangan dan minyak zaitun yang digiling. Bentuknya mirip bubur, teksturnya lembut. Rasanya asin sehingga pas jika dimakan sama roti gandum atau roti pita yang gurih.
Molzania pertama kali mencoba hummus ini sewaktu makan di Albaik. Sausnya cukup kental, cocok pula dijadikan sebagai cocolan untuk nugget dan ayam gorengnya yang tak terlalu asin.
6. Croissant & Donut
Camilan lain yang wajib dicoba saat ke Makkah dan Madinah ialah croissant dan donat. Ini memang sejenis camilan manis yang berasal dari Eropa. Tetapi cukup banyak dijumpai di kafe dan restoran di Makkah dan Madinah.
Bentuknya yang besar dan bertekstur lembut, Molzania sangat menyukainya. Di atas donat dikasih topping saus karamel yang manis. Isian donat bisa coklat atau whip cream. Croissantnya juga enak dan besar-besar ukurannya. Per satuan dijual dengan harga 7-10 SR.
7. Shawarma
Shawarma biasa dijual dengan harga 10-20 SR. Lumayan mahal untuk ukuran Rupiah. Tetapi kapan lagi mencobanya kalau bukan di Arab Saudi. Shawarma memiliki bentuk dan isian mirip Kebab Turki. Biasanya berisi potongan daging kambing, ayam, sapi, atau domba.
Namun daging shawarma tak digoreng, melainkan dipanggang. Di dalamnya dikasih isian saos hummush dan tahini. Biasanya dimakan bersama dengan kentang goreng, salad, dan falafel.
8. Nasi Kabsah
Nasi Kabsah memiliki cita rasa sedikit pedas karena terdapat campuran tomat dan cabai. Sekilas mirip nasi Biryani, tetapi nasi ini berwarna merah kecoklatan. Umumnya dimakan bersama daging kambing atau ayam. Menu ini menjadi hidangan nasional Arab Saudi, seperti halnya nasi goreng di Indonesia.
Molzania pernah makan nasi Kabsah saat di Masjid Nabawi. Ceritanya hari itu ada keluarga Arab yang sedang sedekah di malam Jum’at. Jadi mereka membagi-bagikan nasi Kabsah kepada pengunjung Masjid Nabawi hari itu.
9. Roti Pita dan Canai dengan Kari Kambing/Ayam
Jika berkunjung ke Arab Saudi, jangan lupa untuk membeli roti pita dan roti canainya. Soalnya di sana ukurannya super besar, jadi bakalan kenyang banget dan hemat. Bisa berbagi dengan yang lain. Harganya juga relatif murah, jika kita membelinya di restoran di pinggir jalan.
Kalau orang Palembang suka menyebut roti canai dengan nama roti maryam. Di Arab Saudi, mereka memakan roti pita dan roti canai ini dengan kari daging. Bisa dipilih mau daging ayam, kambing, atau sapi. Kuah karinya kaya rempah dan teksturnya kental banget. Enak!
10. Fattoush Salad
Kebiasaan makan karbo yang tinggi di Arab Saudi bikin susah BAB. Saatnya mesti nyobain makan salad mereka yang yummy. Molzania merekomendasikan fattoush salad, hidangan khas Arab yang sehat dan enak! Ini tuh mirip green salad pada umumnya, tetapi mereka mencampurnya dengan roti pita.
Fattoush Salad hidangan dari Lebanon yang populer di Arab Saudi. Terdiri dari aneka sayuran seperti timun, tomat, daun selada, daun bawang dan lobak. Tak lupa diberi sedikit minyak zaitun. Rasanya cukup segar dan ringan di lidah.
11. Red Tea
Saat di Arab Saudi, Molzania tergila-gila sama teh merah khas Arab Saudi. Ya, warna tehnya yang merah kecoklatan sekilas membuat Molzania tergoda. Ternyata rasanya agak sedikit berbeda dari teh biasa. Soalnya teh merah Arab Saudi kaya akan rasa rempah-rempahan.
Di Madinah, teh merah ini juga dibikin rasa es krim. Jadi di lidah memang terasa agak sedikit aneh. Tapi bagi Molzania yang memang penyuka teh, gak jadi masalah kok. Malah jadi semacam sensasi tersendiri saat menikmati teh di Arab Saudi.
12. Milk Tea
Di Arab Saudi, ada lumayan banyak jenis teh susu. Ada teh susu yang diberi rempah seperti Syai Haleeb. Ada pula teh susu jahe yang bernama Karak Tea.
Tekstur teh susu Arab ini lembut dan kental. Rasa manisnya pas di lidah. Mengingatkan Molzania pada teh susu almarhum Uwak Molzania. Selain teh, Molzania juga menyukai teh susu khas Arab.
13. Ayam Tandoori
Kalau di Indonesia namanya ayam panggang. Di Arab Saudi dinamakan ayam tandoori. Menu Arab ini berasal dari India. Ayam Tandoori dimasak dengan cara dipanggang memakai oven tanah liat.
Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi biryani atau nasi mandi. Kaya akan bumbu dan rempah-rempahan. Menurut Molzania rasanya lumayan enak dan diterima di lidah. Ayamnya juga empuk dan lembut. Biarpun nggak pedas.