6,817 Views

Memasuki pergantian musim, tubuh kita rentan terkena penyakit. Kenapa? Penyebabnya karena cuaca yang sering berubah-ubah menurunkan kadar imunitas dalam tubuh. Kondisi tersebut juga mengakibatkan mudah berkembangbiaknya berbagai virus dan penyakit.

Musim pancaroba di Indonesia berlangsung selama dua kali yaitu peralihan musim hujan ke musim kemarau yang berlangsung pada bulan Maret – April dan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan September – Oktober.

flu penyakit musim pancaroba

Flu, Penyakit Musim Pancaroba

Penyakit yang banyak berkembang saat musim pancaroba biasanya batuk, pilek, panas dalam, dan lain-lain. Nah penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri yang menginfeksi tubuh kita saat imunitas berkurang.

Masalahnya penyakit yang diakibatkan oleh infeksi ini rentan menular ke orang lain. Itulah bagian dari sifat buruk mikroorganisme. Bakteri dan virus yang jahat tersebut memiliki sifat untuk menulari dan merusak organ-organ tubuh jika dibiarkan.

Maka dari itu, kita mesti melakukan pertahanan diri yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Di Indonesia kita sudah mengenal GERMAS alias Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang berisi panduan untuk hidup sehat antara lain olahraga, makan sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, cek kesehatan berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan sanitasi yang sehat.

Akan tetapi jika semua itu dirasa belum cukup, nggak ada salahnya jika kita melakukan pertahanan ganda. Salah satunya dengan suntik vaksinasi. Sewaktu ke Puskesmas, Molzania nggak sengaja melihat pengumuman ada suntik vaksinasi influenza. Kebetulan sih Molzania itu sering sekali terkena flu dan batuk. Pikir Molzania vaksin ini bisa sedikit membantu. Lantas, Molzania pun tertarik untuk mencobanya.

 

Pengalaman Vaksin Influenza di Puskesmas

Molzania melakukan vaksin influenza di Puskesmas untuk pertama kalinya. Harga vaksin influenza tahun 2020 ini adalah Rp. 281.000 per orang. Berhubung mau berangkat ke tanah suci pula tahun ini (doakan!), jadi tidak ada salahnya dicoba. Siapa tau beneran ampuh nggak kena flu lagi.

Kata Bidan Indah yang menangani Molzania, vaksin ini bisa bertahan selama satu tahun. Vaksin Influenza terbuat dari virus yang telah dilemahkan. Jadi aman untuk tubuh manusia. Tidak ada pantangan apapun jika kita melakukan vaksin influenza. Tapi jika kita memiliki alergi telur maka kita tidak dianjurkan melakukan vaksin ini.

Berpose Sebelum Suntik

Molzania melakukan vaksinasi di Puskesmas Pembina, Palembang

Alasannya karena vaksin influenza yang digunakan dikembangbiakkan di telur. Takutnya sih bakal timbul gatal-gatal pada kulit. Jadi bagi mereka yang memiliki alergi telur, dikhawatirkan tubuhnya akan menolak vaksin tersebut.

Baca Juga:  Tips Mengatasi Kulit Super Kering

Molzania tidak memiliki alergi telur, jadi ya aman saja. Saat divaksin influenza, nggak terlalu sakit sih. Setelahnya cuma pegal-pegal sedikit selama beberapa jam. Intinya nggak sesakit waktu suntik meningitis kemarin itu. 

Antara suntik meningitis dan suntik vaksin influenza ini, Molzania berikan jeda dua hari. Walaupun kata Bidan Indah, nggak papa sih suntikannya tuh barengan. Tapi karena Molzania takut, ya nggak papalah diberikan jeda. Molzania sendiri suntiknya di lengan kanan. Kalo pas meningitis kan suntiknya di lengan kiri. 

 

SPOILER!: Sebelum melanjutkan membaca, sobat pembaca harus tahu kalau semua artikel yang Molzania tulis di sini merupakan rangkuman hasil dari pengalaman pribadi dan hasil bacaan Molzania pada sumber buku dan artikel yang tertera di bawah ini. Apabila sobat berasal dari tenaga kesehatan ada yang mau menambahkan, feel free leave your comments below.. 🙂 

 

Mengenal Penyakit Influenza dan Manfaat Vaksin untuk Dewasa

Di Indonesia, pemberian vaksinasi sudah dimulai sejak usia bayi hingga usia balita. Terakhir itu umumnya dilakukan di sekolah. Kalau nggak salah SMP sih. Ayo siapa diantara sobat yang pernah nangis dan ngamuk pas divaksinasi di sekolah?

gambar virus influenza

Penampakan Virus Influenza

Molzania dulu pas SD nggak ngalamin divaksinasi sih. Soalnya mama Molzania sudah minta ijin ke sekolah. Alasannya nggak divaksin itu kurang tau ya. Barangkali takut Molzania ngamuk karena parno disuntik.  Hehehe…

Berbeda dengan vaksin untuk bayi dan anak-anak, vaksinasi saat usia dewasa kurang populer di sini. Padahal pemberiannya tetap diperlukan untuk mencegah risiko tertular penyakit. Mereka yang dianjurkan vaksinasi saat dewasa yaitu orang lansia, penderita penyakit kronis, orang dengan masalah kekebalan, dan mereka yang sering atau berencana untuk pergi ke wilayah yang memiliki pandemik tertentu.

struktur tubuh virus influenza

Struktur Tubuh Virus Influenza

Penyakit influenza yang biasanya kita kenal dengan nama flu ini merupakan penyakit infeksi yang menular. Penyakit ini mudah menular lewat cairan tubuh dan kontak langsung dengan penderita. Ada tiga tipe penyakit influenza; Influenza tipe A, Influenza tipe B, dan Influenza tipe C. 

Baca Juga:  Lancar Ibadah Haji dan Umroh, Lakukan 7 Cara Sehat Atasi Heatstroke

Virus Influenza ini termasuk virus yang mudah bermutasi sehingga menjadi kebal. Semakin kebal. pengobatannya tentu akan semakin sulit.  Flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1) merupakan salah satu contoh dari penyakit influenza tipe A yang kompleks dan sudah sangat serius. Gejalanya mirip dengan gejala flu biasa tapi tentu saja lebih parah.

Tipe VIrus Influenza

Tipe VIrus Influenza

Sementara itu influenza biasa jika dibiarkan akan memiliki efek komplikasi ke penyakit lain yang lebih serius. Misalnya pneumonia (penyakit radang paru-paru) dan bronkitis (penyakit radang saluran nafas di paru-paru).

Fungsi dari vaksinasi ini dapat merangsang sel-sel Limfosit B untuk memproduksi antibodi guna meningkatkan kekebalan tubuh. Sementara itu untuk pencegahan yang paling baik mesti dari kita sendiri juga. Sebagaimana yang Molzania katakan di atas, balik-baliknya ya menjaga pola hidup sehat baik diri maupun lingkungan.

 

Manfaat Vaksinasi Untuk Dewasa

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Vaksin berisi virus yang telah dilemahkan. Saat disuntikkan ke tubuh, tubuh akan merespon dengan membentuk antibodi. Sehingga jika ada virus beneran yang masuk, tubuh akan mengingat dan melakukan perlawanan.

2. Mencegah penyakit infeksi yang berbahaya dan komplikasi yang menyertainya

Tau kan kalau virus dan bakteri yang menyerang tubuh dapat menyebabkan komplikasi. Misalnya influenza dapat berkembang jadi pneumonia dan bronkitis. Duh serem ya..

3. Menurunkan risiko menular yang menjadi wabah di masyarakat

Dengan melakukan vaksinasi, kita turut mencegah penyakit menular hinggap di tubuh. Sehingga meminimalisir orang tertulari penyakit serupa.

4. Menghilangkan penyakit infeksi menular yang berbahaya

Kalau semua orang divaksinasi, tentu lebih kecil potensi terkenanya. Bayangkan jika di suatu wilayah yang beresiko, semua penduduknya mendapat imunisasi. Maka penyakit yang ditakutkan mungkin akan berkurang drastis. Bahkan mencapai nol kasus atau tidak ada lagi. 🙂

 

Sumber:
Rusli, Sukiman dan Parmato, Primo. 2015. IMUNISASI SUNNATULLAH: Aplikasi Ilmu Kedokteran Pencegahan untuk Meraih Sehat Wal Afiat. Jakarta : AMP Press. 
Kementerian Kesehatan. 2017. GERMAS – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, diakses dari http://promkes.kemkes.go.id/germas pada 3 Maret 2020.

Pin It on Pinterest

Share This