Molzania memiliki media sosial sejak kelas 2 SMP. Waktu itu sedang awal-awal booming media sosial Friendster. Anak milenials pasti paham dengan situs sosial media yang satu ini. Namun dulu cuma sekedar ada biar gegayaan depan teman-teman. Nah gila sosial media mulai merasuk pas SMA kelas 1. Pada masa itu, teman-teman semua menggunakan Friendster. Lalu Molzania sudah punya hp dengan fasilitas internet. Sudah mulai kecanduan sosial media.
Menggunakan Facebook itu sekitar tahun 2008 saat kelas 2 SMA. Sempat emoh dengan Facebook, tapi karena diiming-imingi oleh teman tante yang sudah seperti kakak sendiri, akhirnya mau juga dibikinin Facebook. Dulu Molzania sempat takut pake Facebook, soalnya ada isu bakal membuat kecanduan. Tapi di saat yang bersamaan, Molzania merasa bangga karena termasuk orang pertama se-sekolahan yang punya Facebook. Bisa dibilang Molzania pelopor pengguna Facebook di sekolah.
Kemudian tersebarlah satu sekolah kalau Molzania punya Facebook. Teman-teman pun berbondong-bondong minta dibuatkan. Otak bisnis pun muncul. Per akun Molzania hargai Rp. 5.000. Lumayanlah untuk tambahan uang jajan. Padahal sih bikin Facebook itu mudah sekali. Entah mengapa teman-teman Molzania itu malah minta dibikinin. ._.V
Kelas 2 SMA, rata-rata temen sudah pada Facebookan. Bisnis Molzania pun beralih jadi bisnis jasa bantu orang kena hack Facebook. Kalau ada yang Facebooknya kena hack orang, minta bantuannya sama Molzania juga. Per akun harganya nggak berubah. Lima ribu rupiah saja. Murah banget, kan?? Yang penting halal aja deh. Hehe.
Berakhir masa SMU, berakhir pula masa remaja Molzania. Masa awal kuliah, malah keranjingan untuk aktif di dunia kepenulisan online. Seiring dengan tumbuh dewasa, Molzania mulai memikirkan bagaimana memanfaatkan sosial media jadi ladang untuk memperoleh penghasilan. Darisitu, Molzania membangun blog. Lalu ikut lomba ini dan itu.
Ternyata asyik juga memperoleh penghasilan dengan cara ini. Di sosial media ternyata ada seribu cara untuk menghasilkan uang. Molzania juga membuat online shop kecil-kecilan. Memang tidak mudah, bahkan dulu sewaktu awal-awal hasilnya masih relatif kecil. Tapi Molzania bertekad untuk membiayai diri sendiri. Setelah mama sakit tahun 2009 dulu, Molzania harus bisa mandiri. Setidaknya kebutuhan bulanan tetek bengek mahasiswa bisalah Molzania bayar dengan uang pribadi.
So, itu dia perjalanan Molzania dalam memanfaatkan sosial media sebagai ladang mencari uang. Hingga kini Molzania masih merintis dalam bidang ini. Soalnya kalau kerja di luar, Molzania tidak mampu karena diri ini berkebutuhan khusus. Jadi agak sulit kalau harus stay di kantor seharian. Dulu pernah sih ngantor, tapi hanya setengah hari. Kerja di radio dan kantor notaris. Saat ini lebih memilih untuk kerja di rumah saja. Namun nggak menutup kemungkinan bakalan come back kerja kantoran, tapi untuk saat ini lebih nyaman mencari kerja lewat hobi di sosial media dari rumah. 😀
Saluut bangeet sama Molzania dari kecil udah kreatif banget memanfaatkan media sosial untuk bisnis, semogaa lancar dan sukses terus yaa bisnisnyaa. aamiin. . salam kenaal jugaa 🙂
iseng2 aja buat cari tambahan uang jajan.