Merasakan Langit Lewat Ujung Jari di Gunung Tangkuban Perahu Lembang |
Nah sekitar semingguan ini Molzania berkesempatan untuk jalan-jalan ke Bandung. Tepatnya Molzania pergi ke kota Lembang. Molzania tinggal disana selama kurang lebih lima hari empat malam. Ternyata disana banyak sekali tempat wisata yang menarik. Salah satunya yang paling berkesan itu Tempat Wisata Gunung Tangkuban Perahu.
Suasana Kawah Ratu yang Tampak Berasap |
Tanaman Masih Tumbuh Meski di Area Beracun |
Hanya saja masalahnya sewaktu Molzania kesana bau belerang lumayan terasa. Sempat baca di koran kalau beberapa hari belakangan bau belerang bahkan tercium hingga berkilo-kilo meter. Lumayan terasa sesak sih baunya. Takut juga kalau menghirup cairan beracun itu kebanyakan. So far sih Molzania Alhamdulillah nggak merasakan something dangerouslah.
Disana banyak juga orang-orang warga sekitar berjualan. Ada yang jual pernak-pernik batu gunung yang sudah dibuat merchandise berupa gantungan kunci. Paling enak itu disana ada banyak penjual buah-buah khas gunung semacam buah berry. Ada strawberry, raspberry, dan blueberry. Molzania sempat beli beberapa buah-buah asam manis itu. Rasanya lumayan enak dan manis. Kata penjualnya sih buah-buahan itu barusan dipetik dari kebun. Jadi masih segar banget.
Buah-buahan yang Dijual di Area Tangkuban Perahu |
Icip-Icip Buah Strawberry Segar dan Manis |
Tipsnya ialah kita harus pandai menawar agar bisa dapat harga yang masuk akal. Kadang penjualnya suka kasih harga yang berkali-kalI lipat. Mulanya satu kotak buah berry boleh pilih jenis dihargai bisa Rp. 50 ribu. Akhirnya setelah berkali-kali melakukan tawar-menawar Molzania mendapat harga Rp. 50ribu untuk tiga kotak buah berry. Sedangkan harga sepuluh gantungan kunci dihargai Rp. 50 ribu. Kalau nggak ditawar harganya bisa mencapai ratusan ribu.
Tiket masuk Tangkuban Perahu tahun 2017 lumayan murah. Satu orangnya hanya sebesar Rp. 20 ribu. Jadi Molzania sekeluarga hanya membayar Rp. 80 ribu karena berjumlah empat orang. Satu tiket berlaku untuk seharian. Tapi tiket yang murah itu berlaku untuk pribumi alias WNI. Kalau orang asing tiket untuk masuk kawasan Tangkuban Perahu itu mahal banget. Lupa tepatnya berapa kalau nggak salah sih sepuluh kali lipat dari tiket khusus WNI alias dua ratus ribu rupiah.
Suasana Keramaian di Area Gunung Tangkuban Perahu |
Berfoto di Tepian Kawah Memakai Kamera Panorama |
Puncak Tangkuban Perahu itu dingin banget. Meskipun sinar matahari menyengat kulit, tapi nggak berasa panas. Di kawasan puncak kita nggak bisa internetan karena sama sekali nggak ada sinyal. Molzania itu pakai dua kartu; XL dan Indosat. Begitu masuk kawasan puncak, hanya Indosat yang mampu bertahan. Itupun hanya beberapa menit saja. Sementara sinyal XL sama sekali drop. Entah provider yang lain.
Makanya Molzania baru sempat update Instagram begitu turun gunung. Susah sinyal pun beberapa kali Molzania rasakan saat di Lembang. Ya maklum sih, Lembang kan termasuk wilayah pegunungan. Bahkan di pusat kota Bandung tepatnya di kawasan ITB, telepon bisa mendadak hilang. Padahal sinyal hp penuh. Mungkin saja sinyalnya terhalang pohon. Di area ITB itu masih asri banget lumayan banyak pohonnya.
Di Lembang Molzania menginap di hotel Amoory. Hotelnya berada di Sersan Badjuri yang lokasinya berada di area gunung. Lumayan enak sih hotelnya. Bersih. Nyaman. Untuk mencapai hotel, harus melewati beberapa anak tangga. Hanya saja disana banyak semut hitam besar-besar. Barangkali itu semut-semut gunung kali ya. Soalnya Molzania baru nemu spesies semut hitam raksasa seperti itu. Ndeso banget ya. Haha.
Ternyata langit itu terlihat pendek sewaktu berada di atas gunung. Berasa seperti bisa menyentuhnya lewat ujung jari. Indahnya alam negeriku Indonesia. Benar-benar menakjubkan pesona gunung Tangkuban Perahu. Ingin rasanya tetap memandangnya setiap saat. Apa daya Molzania hanya bisa kesana beberapa jam untuk melanjutkan perjalanan lagi. Dan Molzania percaya bahwa hanya foto yang bisa berbicara. Untuk itulah Molzania membagikan mata yang sudah Molzania gunakan untuk sobat bubblelatte yang belum pernah kesana. Yuk kita menjelajah lagi!