Thanks before for Yatsutaka Tsutsui first author of original stories of The Girl who Leapt Through Time yang sukses bikin Molzania baper. Hikz. Nemu film ini bener-bener nggak sengaja. Tapi akhirnya gak nyesel binggo untuk nonton film ini sampai habis. You guys should watch this movie too. Or you just being regret it. Haha.
|
Anime Toki Wo Kakeru Shojo
Credits by Wallpaper Abyss |
Yap as Molzania said, kemarin itu hari libur waktunya Molzania buat movie marathon. Sempat bingung sih awalnya mau nonton apaan. Tapi akhirnya Molzania mutusin buat nonton film anime Jepang. Secara udah lama banget nggak movie marathon. Dan secara nggak sengaja Molzania nemu film anime recommended yang tanpa kisseu-kisseu suitable for anyone even its children either. Nama filmnya itu The Girl who Leapt Through Time atau Toki O Kakeru Shoujo.
Isi ceritanya menurut Molzania bagus banget. Cerita ini bertema science fiction ala shoujo. Berkisah tentang seorang gadis SMU yang secara tidak sengaja memiliki kekuatan super power yaitu bisa menembus waktu kembali ke masa lalu. Hal yang paling bikin baper ialah ternyata si cewek ini ditaksir oleh dua sahabatnya sekaligus dimana salah satu sahabatnya itu datang dari masa depan. Sebenarnya kisah cinta ini tidak diharapkan oleh cowok yang datang dari masa depan itu. Tapi yang namanya cinta siapa sih yang bisa menolak?
|
Romansa Tiga Orang Sahabat
Credits by AnimeOtaku Indonesia |
Sayangnya anime ini berakhir sad ending. Sesuatu yang tak pernah pecinta shoujo harapkan karena pasti bikin gagal move on. Tapi mau gimana lagi lha wong original storynya gitu. Drama ini sebenarnya berasal dari sebuah novel remaja dengan judul yang sama dengan author Yatsutaka Utsutsui yang terbit tahun 1965. Saking populernya ini novel telah diadaptasi ke dalam movie, drama mini, komik dan anime dengan tahun yang berbeda-beda. Animenya sendiri tayang tahun 2006 lalu. Sementara drama mininya terakhir digarap tahun 2016. Baik anime maupun drama mininya sama-sama sukses bikin Molzania baper.
Bukan Molzania namanya kalau nggak penasaran akan suatu hal yang membuatnya baper berat. Jadi kemarin itu Molzania nonton semua hal tentang The Girl who Leapt Through Time. It was crazy, huh? Maybe. Molzania nonton tiga versi sekaligus; versi anime (2006), versi movie (2010) dan versi mini drama (2016). Kalau disuruh memilih Molzania paling suka sama yang versi terakhir yaitu versi mini dramanya.
|
Mini Dramanya juga Menarik untuk Disimak
Credits by AsianWiki |
Versi animenya bagus, recommended jika ditonton oleh anak kecil sekalipun. Soalnya tanpa adegan-adegan romantis seperti layaknya anime-anime Jepang yang you know wholah. Namun sebenarnya versi mini drama karena dibikin secara live action, mau nggak mau ya pasti adalah yang berbau-bau romantis. Tapi tetep ya ceritanya itu pure tema remaja, jadi kisahnya pun dibuat seremaja mungkin.
Percayalah, ini film juga bikin kesel. Awal-awal cerita penonton dibuat tertawa terbahak-bahak. Lucu yang nggak dibuat-buat. Molzania sampai merasa iri sama kisah perjalanan ala tiga sahabat ini. Banyak hal positif yang bisa kita dapat melalui ceritanya. Salah satunya ialah belajar merelakan seseorang yang kita cintai untuk kebaikan bersama. Time waits for no one. Waktu tidak bisa menunggu, manfaatkan waktu sebaik mungkin.
|
Live Actionnya Bikin Baper
Credits by AsianMobile |
Menjelang akhir, penonton dibuat baper parah. Kekurangan drama Jepang dan Korea ya ini. Kisahnya kalau sad ending ya sudah nggak ada kelanjutannya. Kalau film sinetron Indonesia mungkin kita bakalan liat season 2, 3, 4, dan seterusnya. Apalagi kalau drama tersebut meraih rating yang bagus. Bukannya baper, malah ujungnya bikin eneg. Tapi kalau drama-drama ala Jepang dan Korea, kalau endingnya sedih ya sudah selesai. Biarpun penonton ingin dibuatkan season 2 misalnya, mereka nggak bakalan dibuatkan. Mereka mengutamakan kualitas cerita sih.
Tidak hanya ceritanya yang bagus. Soundtrack lagunya pun bagus. Apalagi versi mini dramanya theme songnya dinyanyikan oleh AKB48. Judulnya Love Trip. Kisah-kisah romansa ala science fiction seperti ini selalu menarik untuk disimak. Bahkan
serial komik oranji yang pernah Molzania review tahun lalu pun bertema sama. Bedanya komik oranji berakhir happy ending. Sementara kisah gadis yang menembus waktu ini berakhir saat si gadis dan sahabat cowoknya saling merelakan berpisah untuk kembali ke dimensinya masing-masing.
Setuju banget sama Mba Sie, ceritanya suka mengaduk aduk hati dan perasaan hehe
bikin baper penonton 😛
saya suka dorama/ animen jepang. itu bagus bgt penggarapannya, nampak real. dan ceritanya itu sering kali mngaduk2 perasaan
iya bun. tapi mereka kadang imajinasinya terlalu tinggi. Temanya luar biasa beragam. ^_^