2,163 Views

Pertama kali Molzania kenalan sama Ibu Neng Muhaibah saat perayaan Hari Disabilitas Internasional 2022 lalu. Ternyata Ibu Neng ini salah satu teman mama Molzania yang berprestasi. Beliau menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sumatra Selatan.

Dikarenakan hal itulah, Molzania pun excited banget mau mengajak Bu Neng wawancara. Nantinya hasil wawancaranya akan dibagikan di molzania.com. Akhirnya cita-cita Molzania kesampaian juga. Bu Neng mau diwawancarai oleh Molzania.

Molzania mau tanya-tanya pengalaman beliau dalam memimpin Bapenda tingkat Provinsi Sumsel. Tentu bukan hal yang mudah ya. Pastilah beliau sudah banyak makan asam garam kehidupan. Molzania pun bertandang ke kantor Bapenda Sumsel.

Penasaran sama wawancara Molzania sama Bu Neng Muhaibah? Simakin terus ya sampai bawah.

Mengenal Apa Itu Bapenda Sumsel? Tugas dan Fungsinya

Bapenda adalah singkatan dari Badan Pendapatan Daerah. Sebagaimana namanya Bapenda memiliki tugas pokok untuk menjalankan fungsi pemerintah daerah dalam mengumpulkan pendapatan daerah provinsi Sumatera Selatan. Bapenda bertanggungjawab langsung kepada gubernur.

Kantor Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatra Selatan

Sesuai dengan Peraturan Gubernur no. 21 tahun 2008, Bapenda memiliki fungsi sebagaimana berikut:

  1. Mengkaji berbagai kebijakan teknis terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah
  2. Menyelenggarakan dan memfasilitasi pengelolaan pendapatan
  3. Mengevalusi dan membuat laporan pendapatan daerah secara berkala
  4. Melakukan berbagai fungsi lain sesuai tupoksinya.

Adapun yang dimaksud dengan pendapatan daerah antara lain pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBB-KB), pajak air permukaan (PAP) dan pajak rokok.

Dalam menjalankan tugasnya, Bapenda berkerjasama dengan lembaga pemerintahan lainnya, seperti Samsat, untuk mengumpulkan pendapatan daerah dari swasta dan masyarakat. Bapenda ditugaskan oleh gubernur untuk memenuhi sejumlah target pendapatan daerah di lingkungan provinsi Sumatra Selatan.

Dra. Hj. Neng Muhaibah, M.M, Kepala Bapenda Wanita Pertama di Provinsi Sumsel 

Sebelumnya Molzania mau mengucapkan terima kasih banyak sama Ibu Neng Muhaibah. Atas kesediaannya untuk diwawancarai oleh Molzania. Banyak banget ilmu dan wawasan yang Molzania dapatkan.

Molzania bersyukur banget Ibu Neng mau meluangkan waktunya untuk diwawancarai siang itu. Padahal di saat yang bersamaan, beliau sedang ada agenda yang padat. Duh, jadi nggak enakan nih..

Baca Juga:  Aspirasi Blogger Palembang untuk Pak Jokowi

Ibu Neng merupakan lulusan dari SMA 3 Palembang. Beliau kemudian melanjutkan pendidikan Universitas Sriwijaya Jurusan MIPA. Tak sampai di situ, beliau juga telah menempuh gelar Magister Manajemen di Universitas Tridinanti Palembang.

Bergabung pertama kali di Bapenda pada tahun 2008. Bu Neng memulai kariernya sebagai staf Bapenda di UPTD Lubuk Linggau. Beberapa tahun kemudian, Bu Neng pindah ke Bapenda Provinsi Sumsel.

wawancara sama kabapenda sumsel

Pernah beberapa kali menjadi Kabid, sebelum akhirnya pada 2018 dilantik menjadi Kepala Bapenda wanita pertama di Provinsi Sumsel. Setelah sebelumnya menjadi pelaksana tugas. Itu artinya sudah sekitar 15 tahun, Bu Neng berkiprah di Bapenda.

Tantangan Menjadi Kepala Bapenda Provinsi Sumsel

Sehari-hari sebagai Kepala Bapenda, Ibu Neng bertugas untuk memastikan jumlah pendapatan daerah Provinsi Sumsel sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kenyataannya pendapatan daerah selalu melebihi 20 persen dari target tahunan.

Kota Palembang menjadi kota dengan penghasilan daerah terbesar di Sumsel. Maklum kota pempek ini juga luas dan besar. Kota Palembang terbagi menjadi empat bagian. Maka tak heran jumlah pendapatannya juga besar.

Tantangan demi tantangan dilalui oleh Bu Neng sebagai Kepala Bapenda. Untuk pengumpulan pajak kendaraan bermotor, kendalanya lebih kepada kebiasaan masyarakat itu sendiri.

Banyak masyarakat yang menunda untuk bayar pajak karena sedang musim sekolah. Maka dari itu, Bu Neng beserta jajarannya pun mesti pandai putar otak agar target tetap tercapai.

Setiap tahunnya, Alhamdulillah, pendapatan daerah Sumsel bertambah terus. Awal 2018 lalu saat beliau pertama kali menjabat Kepala Bapenda, pendapatan Sumsel baru 1,9 T. Namun pada tahun 2023 ini target APBD sudah menyentuh angka 4,1 T. Wow!

Berbagai Kebijakan Dikeluarkan agar Masyarakat Taat Bayar Pajak

Guna memenuhi target pajak daerah, Bu Neng membentuk tim optimalisasi pajak daerah. Anggotanya ini terdiri dari Bapenda dan UPTD lain yang terkait. Misalnya dari perkebunan, pertambangan, dan lain-lain.

Mereka inilah yang akan turun ke lapangan untuk mengumpulkan pajak daerah dari perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan ini tentu saja memiliki nominal pajak yang besar dibandingkan individu.

Untuk mengejar target individu, Bu Neng mengatakan saat ini sudah sering dilakukan razia kendaraan bermotor. Makin banyak terbantu setelah ada lampu lalu lintas tilang elektronik (ETLE).

 

Bapenda Provinsi Sumsel di Kota Palembang memiliki 65 titik pelayanan. Ada drive thru, samsat desa, bahkan samsat mall. Bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat taat bayar pajak.

Lalu telah ada aplikasi E-Dempo dan Signal yang bisa didownload lewat smartphone. Aplikasi ini sudah diluncurkan sejak tahun 2019.

Baca Juga:  Behind The Scene - Pengalaman Blogger Syuting Film Part 1

Dengan aplikasi ini, masyarakat Sumatera Selatan bisa bayar pajak kendaraan secara mandiri. Masyarakat juga bisa mengecek status pembayaran pajaknya secara mudah dan aman.

Pengaruh pandemi dua tahun kemarin sangat luar biasa. Penghasilan pajak daerah menurun drastis. Bu Neng dan pemprov pun mesti mencari cara agar meningkatkan animo masyarakat mau bayar pajak.

bapenda sumatra Selatan

Diantaranya melalui agenda pemutihan pajak. Sehingga baik masyarakat maupun pemerintah daerah pun tertolong.

Bagi Waktu Antara Karier dan Peran Ibu Rumah Tangga

Meskipun berkarier di Bapenda, keluarga Bu Neng tetap mendukung secara penuh. Apalagi saat ini anak-anak Bu Neng telah memiliki kehidupan dan karier masing-masing.

Sejak kecil, anak-anak Bu Neng telah dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri. Sehingga Bu Neng tak keteteran untuk membagi tugas karier dan ibu.

Anak Bu Neng ada 3 orang; dua orang telah tinggal di Jakarta. Anak pertama bekerja di BPK RI, sementara anak kedua bekerja di Garuda Indonesia.

 

Adapun anak terakhir baru saja lulus dari Fakultas Kedokteran dan akan mulai koas sebentar lagi. Bu Neng juga telah menjadi seorang nenek dari 3 cucu.

Saat ditanya gimana rasanya menjadi nenek? Bu Neng berbagi pengalamannya. Beliau mengaku selalu kangen sama cucunya. Makanya tiap ada kesempatan tugas ke Jakarta, Bu Neng memilih tinggal di rumah anak-anaknya. Ketimbang menginap di hotel.

Seni Kepemimpinan Bu Neng dalam Mengelola Bapenda

Bu Neng mengaku bersyukur dan berterima kasih telah diberi kepercayaan sebagai Kepala Bapenda wanita pertama. Untuk itu beliau berusaha untuk mengemban tugas dengan sebaik-baiknya.

Total seluruh karyawan di Bapenda ada 700 orang lebih. Sekian ratus karyawan Bapenda itu tersebar di seluruh provinsi Sumatra Selatan.

Secara tak langsung, artinya ada 700 kepala yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tergantung bagaimana kita mengaturnya sebagai seorang pemimpin. Tantangannya terutama soal jarak untuk mengawasi semua karyawan.

Berfoto sama ibu Neng Muhaiba Kepala Bapenda Sumsel

Sebagai Kepala Bapenda, Bu Neng memperlakukan staf dan jajaran yang ada di bawahnya selayaknya sebagai teman. Dalam keseharian, beliau menjadi pemimpin yang santai dan selalu berpikir jernih saat menghadapi masalah. Semuanya dilakoni dengan hati yang senang.

Wah seru banget ya, jadi Bu Neng. Biarpun harus berjibaku dengan urusan keuangan daerah. Tapi komitmen dan loyalitas beliau mengabdi patut untuk ditiru. Dengan tetap tidak meninggalkan kewajiban sebagai ibu yang membesarkan anak-anaknya. Kapan-kapan kita ngobrol-ngobrol lagi, ya, Bu. ^^

Pin It on Pinterest

Share This