1,267 Views
Aku mengenal dunia internet pertama kali saat Aku duduk di bangku kelas 2 SD. Saat itu, Ayahlah yang pertama kali mengenalkanku. Sudah setahun belakangan ini, Aku memandang Internet sebagai sesuatu yang lain. Bukan sebagai sarana pengetahuan, namun juga untukku mencari peruntungan. Semuanya berkat sebuah jejaring sosial terpopuler abad ini, Facebook.
Setelah lebih dari tiga tahun menggunakan Facebook, Aku kini tak lagi memandang Facebook hanya sebagai sarana bersosial media. Berawal dari iseng mengadd berbagai macam penerbit di Indonesia, aku lantas terjun ke dunia perantologian online. Kebetulan sejak kecil Aku memang sudah hobi tulis menulis, namun Aku belum mendapatkan saluran yang tepat.
Beberapa kali ‘kalah’ lomba, Antologi cerpen pertamakupun berhasil kubuat. Adalah Antologi “Kado Untuk Jepang” terbitan AGP Publishing Tahun 2011 menjadi karya pertamaku yang dibukukan terus berlanjut hingga saat ini Aku sudah menghasilkan belasan Antologi.
Keisenganku pada awalnya berbuntut Indah pada akhirnya. Karena sering ikut lomba menulis online, Aku jadi punya banyak teman-teman baru. Teman-teman sesama penulis online. Kegiatanku sebagai seorang mahasiswa Universitas Terbuka menuntutku untuk selalu aktif di depan komputer. Berkutat dengan berbagai tugas yang terhubung dengan Internet.
Jauh sebelum mengenal Facebook, sebenarnya kehidupanku tak pernah jauh dari Internet. Browsing sudah menjadi makanan sehari-hari meski hanya sebatas pada tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah yang memang diharuskan mencari jawaban dan pemecahannya di Internet. Selain itu dulu, Aku juga kerap bermain games online sekedar melepas rasa lelah dan penat usai aktivitasku di sekolah.
Kira-kira lima bulan yang lalu, Aku sekarang lagi gandrung-gandrungnya mengikuti kuis dan kompetisi online. Seru, kiras-kira itulah satu kata yang mewakili perasaanku tatkala aku melihat betapa banyaknya Fanpage Facebook yang dipenuhi embel-embel kuis. Dan Alhamdulillah, tak perlu menunggu waktu lama bagiku yang memang kesehariannya berada dirumah untuk bisa memenangkan berbagai macam kuis dan kompetisi via Online.
Sebut saja beberapa hadiah yang sudah kudapat dari hasil kuis: Ipad, Ipod, Hp Cross, dll. Dari yang berharga jutaan sampai beberapa puluh ribu saja. Semuanya kuterima dengan penuh syukur karena untuk memperoleh semua barang itu bukan perkara mudah. Sampai-sampai Aku pernah dikagumi oleh teman-teman SMUku. “Wuihh, banyak banget hadiahnya, Mol” begitu komentar mereka.
Berjuang untuk bisa ngeksis di Internet tidak semudah yang orang bayangkan. Semuanya butuh niat dan kemauan yang disertai motivasi tinggi. Paling tidak, kita harus siap mengeluarkan biaya untuk internetan yang besarnya seratus ribu rupiah sebulan. Yang terakhir adalah faktor keberuntungan. Tak jarang, Aku menuai hasil yang mengecewakan. Gagal menang, misalnya.
Terkadang, mungkin karena terlalu banyak berkegiatan di Internet, Aku sering lupa makan yang berujung pada kondisi kesehatanku yang ngedrop. Seperti dua hari yang lalu, Aku jatuh sakit. Akibatnya semua barang yang menghubungkan Aku dengan Internet disita oleh Mama. Baik itu laptop, hape, dan blackberry. Duh sedihnya harus berpisah untuk sementara waktu dengan Internet.
Mendapat berbagai suka duka tersebut, Aku tak kapok mengikuti kuis dan kompetisi online. Bagiku yang namanya mencari rejeki tambahan lewat internet itu bukan sekedar bagaimana caranya supaya bisa menang tetapi juga menyangkut berkompetisi secara sehat dan tanpa cheat. Apalagi jika harus menyertakan LIKE terbanyak sebagai salah satu syarat supaya bisa menang. Aku sangat diuntungkan karena jumlah temanku diatas seribu.
Sebagaimana kehidupan nyata, ngeksis di Internet harus punya tata cara dan peraturannya. Kalau kita salah strategi, bukan tak mungkin akun FB kita malah dituduh spam yang ujung-ujungnya malah diblokir. Aku pun pernah mengalami hal tersebut, dan hal tersebut cukup membuatku puyeng sendiri.
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Ngeksis Internet udahan dulu
Kapan-kapan dilanjutin kemudian…
Bye…Bye..
