Merebaknya virus Corona di Indonesia ternyata tak menghalangi persiapan haji 2020. Buktinya pemerintah menerbitkan SK panduan pelunasan haji reguler dimana tahap pertama akan berlangsung mulai tanggal 19 Maret hingga 30 April 2020. Sedangkan pelunasan tahap kedua dibuka mulai 12 Mei – 20 Mei 2020.
Molzania, ayah dan mimi Alhamdulillah masuk namanya dalam daftar peserta haji reguler yang berhak melunasi tahap I. Nama-namanya bisa dicek di situs resmi haji Kemenag berdasarkan wilayah. Molzania yang kebetulan tinggal di Kota Palembang, maka namanya ada di daftar peserta haji reguler Sumatera Selatan.
Namun adik Molzania tidak tertera namanya pada tahap I ini. Alasannya karena adik sebenarnya mendapatkan porsi haji untuk tahun 2021. Dikarenakan ayah, mimi, dan kakak perempuannya berangkat tahun ini, maka adik pun diajukan sebagai mahrom mimi. Insha Allah namanya nanti akan tertera pada daftar peserta pelunasan tahap kedua.
Proses Pengajuan Mahrom
Pengajuan mahrom untuk haji hanya bisa dilakukan untuk hubungan suami – istri dan orangtua – anak kandung. Tidak dibatasi umur dan apa jenis kelaminnya. Seperti yang sudah Molzania bilang, adik mendapat porsi haji tahun depan. Agar bisa berangkat bareng, adik pun menjadi mahrom mimi.
Proses pengajuan mahrom dilakukan di kantor Kemenag. Kemarin kita mengurusi sendiri pengajuan mahrom ke Kemenag dengan dibantu oleh KBIH. Dari KBIH kami mendapatkan surat permohonan pengajuan mahrom. Surat tersebut isinya berbeda-beda setiap tahun. Jadi pastikan selalu minta yang paling baru.
Adapun kelengkapan berkas yang diperlukan untuk pengajuan mahrom ialah sbb:
- Fotokopi KTP dan KK jamaah yang hendak berangkat dan mahrom (anak/pasangan) dan dilegalisir
- Fotokopi dokumen akta kelahiran atau buku nikah yang menunjukkan hubungan keluarga dari jamaah dan mahromnya dan dilegalisir.
- Fotokopi bukti setoran BPIH jamaah haji yang jadi mahrom
- Fotokopi bukti setoran lunas jamaah haji yang berhak berangkat
- Fotokopi paspor
- Surat permohonan yang ditujukan untuk Kepala Kantor Kementerian Agama sesuai domisili.
Untuk lebih jelasnya soal kelengkapan berkas pengajuan mahrom, tanya saja ke kantor Kemenag di kota kalian ya. Berkas yang Molzania lampirkan di atas berdasarkan persyaratan pengajuan penggabungan yang ada di website hajijatim.id. Apabila ada perubahan lebih baik hubungi kantor kemenag atau KBIH saja.
Proses Pelunasan Haji Reguler di Bank Syariah Mandiri
Untuk pelunasan haji reguler dilakukan di masing-masing bank sesuai dengan tabungan haji yang sobat miliki. Sekitar sembilan tahun yang lalu, Molzania membuat tabungan haji di Bank Syariah Mandiri. Maka untuk pelunasan dilakukan di tempat yang sama.
Persoalan berkas lagi-lagi tiap bank bisa beda-beda. Jadi kalian mesti bertanya dulu sama csnya dan segera melengkapi persyaratan yang ada. Adapun kelengkapan berkas yang diminta oleh Bank Mandiri ialah sebagai berikut;
- Buku tabungan haji asli
- KTP Asli dan Fotokopi sebanyak 2 lembar (bagian belakang ditulis nama jamaah, no porsi, nama KBIH, dan nomor telepon/hp yang bisa dihubungi)
- Fotokopi bukti setoran awal BPIH
- Pas foto ukuran 3×4 sebanyak 20 lembar
- Pas foto ukuran 4×6 sebanyak 11 lembar
- Materai 1 lembar
- Surat keterangan bukti vaksin meningitis yang sudah distempel dan ditandatangi petugas puskesmas asli dan fotokopi sebanyak 2 lembar
- Map Hijau untuk jamaah perempuan, dan map merah untuk jamaah laki-laki (tulis di bagian depan nama jamaah, no porsi, nama KBIH, dan nomor telepon/hp yang bisa dihubungi).
Kesemua berkas di atas WAJIB disertakan saat pelunasan di bank. Prosesnya terbilang cukup mudah dan memakan waktu yang sebentar saja. Molzania sengaja datang pagi-pagi sekali pukul setengah delapan. Tapi ternyata bank baru buka pukul sembilan pagi.
Ternyata Molzania tidak sendirian. Ada beberapa jamaah lain yang sudah menunggu. Tau darimana? Soalnya masing-masing dari mereka membawa map dengan warna merah dan hijau. Itu kan map yang digunakan untuk persyaratan haji. hihii..
Tiba di sana ternyata pemeriksaan bank cukup ketat. Saat mau masuk ke bank, diharuskan untuk menggunakan hand sanitizer. Lalu masing-masing orang diukur suhu tubuhnya. Pak satpamnya mengenakan masker khusus tampak sibuk mengatur antrian yang mau masuk.
Maklum sekarang di Indonesia sedang ada wabah corona. Bagi yang sedang demam atau batuk pilek, dilarang masuk ke dalam bank. Di dalam kursi pun diberi jarak satu kursi tiap orang. Sesuai dengan aturan physical distancing dari WHO. Petugas banknya juga menggunakan masker selama melayani nasabah.
Sekarang di bank sudah mulai ramah disabilitas. Mereka menyediakan kursi roda untuk dipinjam. Nah di dalam bank, Molzania langsung menemui customer service. Mbak CS segera memeriksa berkas dan mencocokkan data di komputer.
Setelah nama Molzania tertera di layar komputer, maka mbak cs pun menyerahkan buku tabungannya ke teller. Kebetulan tabungan haji Molzania sudah terisi saldo sesuai dengan biaya haji. Terakhir Molzania pun disuruh tanda tangan beberapa kali untuk arsip bank dan bukti pelunasannya. Selesai!
Sesimpel itu prosesnya. Yah, walaupun sempat deg-degan sih. Oh ya, ternyata nggak sampai disini. Mbak cs juga menyerahkan merchandise haji untuk Molzania dari Bank Syariah Mandiri. isinya berupa kain batik yang harus dijahit untuk dibuat pakaian, tempat sandal, dan mukenah. Wah makin berasa nih suasana hajinya. Barakallah!
Semoga wabah virus Corona segera berlalu sebelum lebaran. Meski yaa deg-degan juga, ini bakal jadi berangkat tahun ini nggak? Atau jangan-jangan ditunda tahun depan. Huhuu…