PENGALAMAN DISABILITAS VAKSIN TAHAP II DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG – Alhamdulillah awal September lalu, Molzania sudah berhasil menuntaskan tahapan vaksin. Setelah bulan lalu membagikan postingan pengalaman vaksin tahap pertama. Kini Molzania ingin membagikan pengalaman vaksin tahap dua sebagai seorang disabilitas. Masih di RS yang sama, yaitu RS Bhayangkara Palembang.
Kenapa sih Molzania lebih memilih vaksin Covid-19 di RS? Ada dua alasannya karena mendapat kesempatan vaksin di sana. Kedua, karena merasa vaksin di RS lebih tertib dan aman. Molzania agak sedikit trauma dengan vaksin di ruang publik. Soalnya baru-baru ini di Kota Palembang, antrian vaksin berjubel. Bahkan ada yang sampai membludak dan menciptakan kerumunan massa. Di salah satu sekolah, kegiatan vaksin sempat dihentikan karena masalah ini.
Hal itu untungnya tidak terjadi di RS Bhayangkara Palembang. Mereka yang hendak divaksin malah disuruh tertib dan berbaris dengan rapi. Maklum pihak yang mengawasi dari kepolisian langsung. Sebelumnya kita yang hendak divaksin juga disuruh daftar dulu via online. Paling yang jadi masalah itu server pendaftarannya error karena banyak yang daftar. Saran Molzania sih jangan panik dan mesti sabar saat daftar online. Kuotanya ada banyak kok.
Pengalaman Disabilitas Vaksin Tahap 2 di RS Bhayangkara Palembang
Jarak vaksin yang pertama dan kedua itu dijadwalkan 27 hari atau hampir satu bulan. Vaksin pertama Molzania pada tanggal 13 Agustus 2021. Nah tahap kedua dapat jadwal 10 September 2021. Penentuan penetapan tanggalnya dari petugas RS-nya. Ada semua ditulis di kartu vaksin kita. Saran Molzania usahakan vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Ohya kata pak polisi yang memberikan arahan, orang-orang lansia atau yang berusia di atas 50 tahun tidak perlu daftar antrian lagi. Langsung datang saja bawa fotokopi KTP. Dipikir-pikir mungkin banyak lansia yang gaptek, jadi akan kesulitan kalau mau daftar online. Jadi buat oma dan opa, jangan sungkan untuk vaksinasi ya..
Bagi yang mau vaksin kedua, saat pendaftaran pilih vaksin yang sesuai dengan vaksin pertama. Saat pertama divaksin, Molzania dapatnya Sinovac. Jadi pas vaksin kedua ini, pilihnya juga Sinovac. Entah nanti pas vaksin tahap ketiga dapetnya yang mana. Vaksin Covid-19 di RS Bhayangkara sepenuhnya gratis. Kita cukup membawa fotokopi KTP saja.
Apakah Ada Gejala Usai Divaksin Kedua?
Mungkin karena udah berpengalaman, jadi pas vaksin kedua ini nggak terlalu merasa cemas yang berlebihan. Prosesnya juga termasuk cepat. Kurang lebih sama seperti tahap pertama dulu. Vaksinasi dilakukan di aula rumah sakit. Tapi saat mengantri, kita dipersilahkan duduk di gedung parkiran.
Setelah nomor kita dipanggil, langsung disuruh masuk ke bagian aula. Lalu, kita diminta mengisi selembaran kertas berisi riwayat penyakit. Setelah itu diukur tensi. Baru deh disuntik. Selesai disuntik, kita harus registrasi ulang agar data kita terdaftar di aplikasi Peduli Lindungi. Selesai. Langsung boleh pulang.
Sempat baca-baca pengalaman orang-orang, kalau vaksin yang kedua jauh lebih sakit. Menurut Molzania sih biasa aja. Sesudahnya memang sempat merasa pusing dan pegal di bagian lengan yang habis disuntik. Namun daripada yang pertama dulu, pain levelnya jauh lebih berkurang vaksin kedua. Boleh dibilang pain levelnya satu alias gak berasa sama sekali.
Setelah vaksin, pas pulangnya langsung ceki-ceki website Peduli Lindungi. Alhamdulillah sertifikat vaksinnya sudah keluar. Jadi tinggal didownload dan disimpan untuk dipergunakan sewaktu-waktu. Lebih bagus lagi kalau diprint dan dilaminating. Soalnya zaman now kemana-mana, sertifikat vaksin diperlukan.
Sayangnya karena berada di lingkungan rumah sakit, kita dinasihati untuk tidak foto-foto. Alasannya demi kenyamanan seluruh pasien. Ya udah deh, oleh-olehnya berupa cerita-cerita pengalaman pribadi saja ya sobat. Mudah-mudahan memberikan manfaat.
Selesai sudah kewajiban Molzania pada negara. Seneng banget jadi salah satu peserta vaksinasi yang sudah lengkap. Apalagi trend kasus Corona di Indonesia akhir-akhir ini juga menurun. Untuk sobat yang masih ragu divaksin, ayo jangan ragu lagi. Terutama untuk sobat yang disabilitas. Insya Allah, semuanya sehat-sehat selalu. ^^