Syuting kok gini amat, yak?!!! Ternyata kalau dipikir-pikir seru juga sih.. Di bawah ini Molzania akan menceritakan pengalaman ikut syuting Lintas Masa 50 tahun Toyota Indonesia. Yang belum baca kisahnya, cuss baca dulu cerita bagian pertamanya. Kisahnya akan Molzania bagikan secara lengkap. Mudah-mudahan kalian suka ya. Di bawah ini part-2nya.
Singkat cerita, waktu pun berlalu. Tibalah pada hari H. Kru film dijadwalkan datang ke Palembang pada tanggal 22 November 2021. Mereka langsung terbang dari Palu. Keesokan harinya, mereka pun datang ke rumah. Ternyata banyak beutt.. Satu tim ada sekitar 15 orang. Membuat film Youtube ternyata butuh tim sebanyak itu. Kirain kayak Molzania yang cuma single fighter. 🙂
Day 1 : Brief, Wawancara Langsung, dan Cek Lokasi
Jujur, Molzania baru tahu kalau kru film ternyata banyak banget bagiannya. Mereka memperkenalkan diri masing-masing. Di sana juga ada Pak sutradara juga. Mereka semua pada hari pertama bermaksud untuk mewawancarai Molzania dan orangtua secara langsung. Sekalian melihat-lihat penampakan mobil Molzania.
Intinya mereka mau tau beberapa spot familiar yang biasa Molzania kunjungi. Selama ini Molzania mainnya paling di Palembang saja. Travelling bentuk daily activity bersama keluarga. Ayah yang jadi supir, seringnya pergi berempat. Alias keluarga sirkus. Molzania suka banget menjelajah kota Palembang. Mengunjungi banyak tempat untuk berbagi pengalaman lokasi yang ramah disabilitas. Jadi gak sekedar review wisata atau restoran.
Setelah mewawancarai, siangnya para kru langsung mengecek lokasi. Mereka menentukan beberapa tempat yang jadi lokasi syuting film dokumenter Molzania. Duh, hati makin gak karuan. Semaleman gak bisa tidur karena besok bakalan syuting. Rundown kegiatan baru diterima Molzania pada malam hari. Perasaan campur aduk. Antara gugup, takut, pasrah, cemas, campur excited, seneng dan lain sebagainya. Ini bakal jadi pengalaman pertama jadi artis! Haha.
Day 2 : Syuting Jelajah Panorama Kota Palembang
Kegiatan syuting dimulai pada pagi hari sekitar pukul 6.30. Kru film datang 30 menit setelahnya. Peralatan syuting yang mereka bawa lumayan lengkap. Ada gopro, drone, aneka macam tripod, stabilizer, aneka jenis lensa dan lampu hingga kamera yang gede-gede. Jujur ini kali pertama Molzania lihat kamera sebesar itu. Tak hanya satu, mungkin sekitar 3-4 kamera.
Saat mereka datang, semuanya memakai baju hitam-hitam. Datang berombongan menggunakan 3 mobil. Rumah Molzania kayak digerebek oleh petugas. Sampe-sampe pak satpam dan pak RT datang. Kirain ada yang digerebek, padahal itu kru film untuk syuting. Haha. Lucu juga sih kalau dipikir-pikir. Soalnya kompleks Molzania itu tergolong sepi. Belum pernah ada kejadian huru-haranya. :v
Syuting pertama dilakukan oleh ayah. Beliau syuting adegan memasukkan kursi roda dan walker ke dalam mobil. Mungkin ini tergolong unik, karena tak hanya dilipat, ayah juga mengikatnya dengan tali yang tersambung ke pegangan jendela di mobil. Tujuannya supaya tidak mudah jatuh dan kokoh berdiri. Jadi masih tersisa banyak space juga.
Adegan pertama Molzania yaitu di perpustakaan rumah. Di situ ceritanya Molzania membaca buku. Mulai tuh Molzania kagok begitu kamera yang tadinya jauh, jadi perlahan-lahan mendekat. Hingga akhirnya boom! right in front of my face. Antara mau ketawa, tapi mesti serius.
Lensanya itu menyorot wajah tepat di bawah. Dari lirikan mata aja udah kelihatan tuh lensanya raksasa. Tangan Molzania dingin saking groginya. Rasanya kepingin cabut dari situ dan menghilang. Adegan yang sebenarnya bentaran itu bagi Molzania lama banget. Mati gaya Molzania dibuatnya. Entah mesti ngapain lagi. Satu-satunya yang Molzania lakukan ialah membolak-balik halaman.
Jalan-Jalan di Jakabaring Sport City dan LRT Palembang
Setelah adegan ini, tibalah saatnya kami jalan-jalan ke pusat kota. Ceritanya Molzania lagi jalan-jalan. Dipilihlah beberapa lokasi. Pertama tujuan diarahkan ke Jakabaring Sport City (JSC). Sebelumnya pas di jembatan Ampera, kru menerbangkan drone. Jadi nanti dronenya mengikuti arah mobil Molzania. Begitu melewati jembatan, drone diturunkan. Lalu perjalanan pun berlanjut.
Di Jakabaring Sport City, Molzania mobilnya disuruh berputar-putar. Adegan syuting mobil dilakukan berkali-kali. Kata kak Ayes yang jadi asisten sutradara, semuanya ada di bawah kendali dan atas perintah sutradara. Kameramen ada dua orang juga ikutan berlari-lari menyesuaikan laju mobil. Sutradara bertindak sesuai feeling. Jika gambarnya dirasa sudah pas, adegan pun dihentikan.
Setelahnya Molzania berjalan-jalan di salah satu danau yang ada di Jakabaring. Ceritanya sambil buat konten travelling. Molzania ajak ayah untuk mengambil beberapa foto untuk ditaruh di Instagram. Biar lebih natural, Molzania sambil bergaya dan berpose ini itu. Ternyata di sana ada toilet disabilitas. Tapi sayangnya tak bisa digunakan. Kata ibu-ibu yang jadi petugas kebersihan, wcnya rusak sudah lama.
Selanjutnya, kita syuting di Lift LRT Pasar Cinde. Di sana, Molzania ikutan tuh didorong ayah menggunakan kursi roda. Jalanan rame sekali. Jujur aja nih, berada di tempat umum dengan bawa kru yang memegang kamera buat sedikit tidak nyaman. Beneran ada perasaan cemas begitu kamera besar-besar itu menyoroti kita. Meskipun dari jauh. Yah, ini bagaimanapun kan pengalaman pertama Molzania.
Sayangnya di LRT Cinde, kita dimarahin petugasnya. Katanya tak diperbolehkan syuting di situ. Mesti ijin dulu. Satpamnya galak-galak, Kita pun pulang, gak jadi syuting di situ. Ada-ada aja. Tapi bakalan jadi pengalaman yang berharga, meski sedikit nyebelin.
Berikutnya masih ada yang lebih seru lagi loh.. simakin ya ceritanya.
Mudah-mudahan sukaa.. ^^
mbakk, seru tapi deg-degan ya
bisa kenal teman teman pecinta film kayak gini asik juga, dan jadi pengalaman baru tentunya
seru kayaknya ya ikutan syuting tapi ternyata ga mudah juga, apalagi kalau pake acara dimarahin
hahaa.. iya. nih. suka duka jadi artis. 😀
Mba molzaaaaa, iiih baru bacaaa nih cerita versi panjangnya. ❤️❤️❤️. Aku udh liat videonya, dan ternyata Behind the scene ga semulus itu Yaa mbaaa 😄. Aku ngerti banget gimana nervousnya itu. Secara aku sendiri juga ga bisa bicara, pose apalagi akting depan kamera. Ngerti groginya gimana banget…
Ntr aku mau baca yg cerita awalnya .. 😁👍.
wahh makasih banyak mbak, molly juga masih belajar banyak hahaa..