PENGALAMAN SUNTIK MENINGITIS UNTUK PERSIAPAN BERANGKAT HAJI – Another journey has been created once again, guys. Masha Allah.. setelah tertunda karena Corona, akhirnya kepastian ibadah haji tahun ini sudah ada. Dua tahun lamanya menunggu, bukanlah hal yang mudah. Mengingat ini perjalanan ibadah, jadi mau tidak mau harus diterima segala ketentuan dari Allah.
Beberapa waktu lalu, kuota haji Indonesia telah resmi diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi. Jumlahnya hanya 100.051 orang yang akan diberangkatkan ke tanah suci. Padahal kuota yang tadinya direncanakan berjumlah 220.000 jemaah. Jumlah ini kira-kira hanya 50 persen kurang. Artinya jemaah calon haji (JCH) 2020 hanya akan diberangkatkan separuhnya saja. Tentu ini sudah dikurangi jemaah yang berusia di atas 65 tahun.
Bagaimana nasib Molzania dan keluarga? Well, yang jelas tahapan demi tahapan keberangkatan masih berlanjut. Setelah awal April melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan tes kebugaran, maka minggu ini jadwalnya untuk vaksin meningitis. Biarpun dalam keadaan puasa, vaksin tetap dilaksanakan. Semua ini ikhtiar untuk keberangkatan haji nantinya. Semoga Allah memudahkan. Jangan lupa baca di sini artikel pengalaman pemeriksaan kesehatan dan tes kebugaran haji tahun ini.
PENGALAMAN SUNTIK MENINGITIS UNTUK PERSIAPAN BERANGKAT HAJI
Jujurly, ini bukan pengalaman pertama Molzania vaksin meningitis. Sekitar dua tahun lalu, Molzania sudah pernah vaksin meningitis untuk persiapan haji 2020. Namun, qadarullah tertunda keberangkatannya. Rasanya sedih pasti. Ternyata masa berlaku vaksin meningitis hanya mencapai dua tahun. Tahun ini harus diperbaharui lagi.
Berkaca dari pengalaman vaksin meningitis sebelumnya, Molzania sempat merasa deg-degan. Kondisinya tidak baik-baik saja. Cek ceritanya di sini untuk tahu tentang pengalaman suntik vaksin meningitis Molzania. Makanya Molzania merasa agak takut menghadapi vaksin meningitis untuk kedua kalinya ini. Tak ingin terulang lagi kejadian pengalaman pertama. Walau bagaimanapun, pasrah waelah akhirnya. Hikz.
Vaksin meningitis tahun ini seperti biasa masih di Puskesmas Pembina. Lokasinya di daerah Plaju, Palembang. Molzania disuruh datang oleh KBIH pagi-pagi sekali. Jadi jam 7 udah berangkat dari rumah. Sekitar pukul 7.30 udah sampe. Ternyata Molzania pasien pertama yang datang. Haha.. rajin sekali, saking excitednya.
TATA CARA VAKSIN MENINGITIS DI PUSKESMAS PEMBINA, PALEMBANG
Pertama kita disuruh ambil nomor antrian. Jam 8 baru dibuka pendaftarannya. Kita disuruh tanda tangan di kertas persetujuan. Untuk perempuan yang masih berusia subur seperti Molzania, disuruh tanda tangan di atas selembar materai. Isinya surat keterangan tidak hamil. Sayangnya waktu itu, Molzania lupa bawa materai. Ketinggalan di rumah. Untungnya ada ibu-ibu sesama jemaah yang bersedia memberikan tanpa dibayar. Alhamdulillah selalu aja ada orang baik. Makasih ya, bu.
Dari sini, kita dapat kertas hasil pemeriksaan tes kesehatan pertama lalu, Molzania sih hasil tesnya normal semua. Alhamdulillah, berikutnya kita disuruh masuk ruang pemeriksaan dokter. Tapi ternyata dokternya belum datang. Kita disuruh menunggu beberapa saat. Lima belas menit kemudian, barulah Bu Dokternya datang. Ternyata beliau harus mengurusi pasiennya dulu di ruangan sebelah. Subhanallah, Bu Dokternya jadi wara-wiri akhirnya.
Tiba giliran Molzania, di dalem diperiksa dulu tensi darahnya. Agak tinggi sih. Tapi Molzania kan emang hipertensi. Baca artikel pengalaman hipertensi di usia muda Molzania. Kalau lagi stress mikirin sesuatu, pasti tekanan darahnya langsung naik. Molzania sendiri takut disuntik sejak kecil. Jadi wajarlah jika tensinya agak naik, wkwk.
Setelahnya suster pun menyiapkan vaksinnya. Ternyata obat vaksin pun perlu diracik loh. Nggak asal cuss aja. Baru tahu loh ini Molzania. Disuntiknya sih nggak terlalu sakit. Tapi gimana dengan gejala pasca vaksin meningitis? Alhamdulillah, pengalaman vaksin meningitis kedua kali ini tidaklah seseram yang dibayangkan.
Hanya merasakan sedikit pegal selama beberapa jam di tangan bekas suntikan. Tidak ada demam atau lengan yang membiru seperti dulu. Pain levelnya turun drastis jadi di angka 1. Oh ya, Molzania disuruh untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan minimal satu bulan sebelum keberangkatan. Tujuannya untuk konsultasi terkait obat penunda haid yang harus diminum selama menunaikan haji nanti. Alhamdulillah, selesai sudah. Terima kasih ya Allah..
KUOTA SUDAH DIUMUMKAN, LALU APA?
Berikutnya tinggal menunggu pengumuman jemaah haji 2020 yang berhak berangkat haji tahun 2022. Persiapan suntik meningitis ini berlaku untuk semua jemaah yang sesuai kriteria. Agar nanti ketika nama-namanya resmi diumumkan oleh Kementerian Agama, kita langsung cuss bisa berangkat. Mudah-mudahan Molzania sekeluarga bisa berhaji tahun ini. Aamiin yaa rabbal alamin.