3,869 Views

Setelah melewati pemeriksaan tahap pertama, satu minggu berikutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan tahap kedua. Pemeriksaan kesehatan menjadi hal yang wajib dilakukan oleh calon jamaah haji yang berangkat tahun ini.

Lokasinya tetap berada di Puskesmas yang kemarin sudah didatangi. Tahapan-tahapannya kurang lebih sama. Hanya saja karena sudah pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, maka kita bisa mengetahui hasil detailnya sekarang. Plus ditambah suntik meningitis yang menjadi kewajiban apabila kita mau bertandang ke Arab Saudi.

Molzania seperti biasa datang pagi-pagi ke puskesmas. Kira-kira pukul sembilan pagi. Ketika sampai di sana, kita disuruh melakukan registrasi seperti biasanya. Setelahnya dibawa ke ruang pemeriksaan medis.

Rapor Jelek dan Pengalaman Suntik Meningitis

Ada suatu momen kejutan ketika seorang suster di sana membacakan hasil pemeriksaan Molzania. Ternyata ada hasil yang nilainya yang jelek. Pemeriksaan yang jelek itu menyangkut hb dan kolesterol. Ternyata hb Molzania rendah, sementara kolesterolnya tinggi.

Cukup mengejutkan memang! Soalnya keduanya nyaris berlawanan. Hb alias hemoglobin adalah jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sementara itu kolesterol adalah kadar lemak di dalam tubuh.

Dua hal tersebut menjadi catatan penting bagi dokter di sana. Molzania pun disuruh melakukan pemeriksaan ulang saat itu juga. Alhamdulillah pemeriksaan yang lain hasilnya normal. Dua pemeriksaan hb dan kolesterol pun dapat diketahui secara langsung. Jadi tidak perlu menunggu lama. 

Hasil pemeriksaan kedua hb naik dan kolesterol menurun. Meski nilainya masih di ambang batas, tapi setidaknya itu kemajuan yang positif. Dokter pun mewanti-wanti agar Molzania dapat mengatur pola makan sehat plus mengonsumsi banyak sayuran dan buah. Ketahuan deh! kalo selama ini Molzania suka mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Hehe..

Baca Juga:  Disabilitas Berdikari Lewat Teknologi Saat Pandemi

Berikutnya Molzania dibawa ke ruangan imunisasi. Untungnya saat itu tidak banyak pasien, jadi tidak perlu menunggu waktu lama untuk dipanggil. Di sana sudah ada Ibu Bidan Indah dan Mbak Suster Desma yang bertugas. 

ruang imunisasi puskesmas pembina
Awalnya Molzania mendapat giliran pertama untuk disuntik. Tapi nggak jadi soalnya Molzania takut. Mama Molly pun maju untuk mendapat suntikan. Berikutnya baru Molzania. Suntik meningitis dilakukan di lengan atas. Ternyata prosesnya cuma beberapa detik. Nggak sakit pula. Ngg.. masih tetap berasa deh, mungkin 2/10 rasa sakitnya. Kaya’ ditusuk sedikit..

Setelahnya Molzania pulang ke rumah. Ternyata rasa sakit suntik meningitis itu hanya awalnya guys. Penderitaan justru dimulai beberapa jam kemudian. Selang 4 jam usai disuntik, mendadak tangan terasa pegal. Makin lama, makin pegal luar biasa. Seperti habis ditonjok. Badan juga mendadak demam menggigil. 

Itu normal kok untuk orang yang baru habis diimunisasi. Tangan Molzania sih sakit banget, tapi nggak terlihat biru atau memar. Efek ini beda-beda untuk setiap orang. Ada yang sampe biru selebaran tangan, ada yang sampe demam menggigil. Untuk Molzania ya pegal luar biasa plus demam.

Berpose dengan suster desma dan bu bidan indah

Berpose dengan Bu Bidan Indah dan Mbak Suster Desma

Demamnya mereda keesokan harinya setelah diminumin obat penurun panas. Ibu Bidan Indah juga menyarankan jika demam usai imunisasi, ya minum aja obat penurun panas. Rasa pegalnya terus berlanjut hingga 24 jam pasca imunisasi. Sementara itu bekas suntiknya masih terasa sakit jika tersentuh, hari ketiga baru hilang. Hikz.

Katanya sih vaksin meningitis itu obatnya kental. Jadi lebih berefek untuk orang yang divaksin. Anggap saja ini ujian yang berikutnya untuk Molzania sebelum tiba saatnya melihat Baitullah. Masha Allah!

Meskipun demikian, Molzania nggak kapok kok. Buktinya dua hari setelahnya Molzania memutuskan untuk vaksin influenza. Nanti Molzania ceritain ya prosesnya..

Baca Juga:  Pengertian Disabilitas Netra dan Jenis-Jenisnya

Tes Kebugaran Fisik (Lagi)

Pada tes tahap kedua ini, Molzania relatif lebih santai. Lokasinya masih sama yaitu di area Kambang Iwak Family Park, Palembang. Prosesnya sama persis dengan yang sebelumnya.

Jadi Calon Jamaah Haji (CJH) diperiksa dulu tekanan darahnya oleh petugas medis. Lalu mereka diberi nomor peserta dan disuruh melakukan gerakan senam selama beberapa menit. Setelahnya CJH diminta mengelilingi area bundaran Kambang Iwak sejauh 1,2 KM. 

Tes Kebugaran Fisik Tahap 2
suasana kambang iwak

Lebih kurang setengah jam kemudian, mereka diminta melakukan senam pendinginan. CJH diukur satu-satu tekanan darahnya lagi seusai praktek kebugaran fisik. Selesai. CJH diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Pada tahap kedua ini, Molzania sama sekali tidak disuruh melakukan apapun. Akhirnya Molzania pun praktis hanya diam di mobil saja. Mungkin karena kemarin sudah diperiksa saat tes tahap pertama; Hasilnya normal. Jadi ya udah nggak ada yang perlu dikhawatirkan.

Demikian berakhirlah drama tes pemeriksaan haji untuk penyandang disabilitas versi Molzania. Nggak seseram yang dikhawatirkan sih. Namun tetap saja deg-degan saat pelaksanaannya. Berikutnya tinggal tunggu pengumuman hari pelunasan oleh pemerintah.  Semoga semuanya berjalan lancar.. Bismillah.

kambang iwak tes kebugaran fisik

Ohya, waktu itu Molzania sempat bilang kalo pemeriksaan kesehatan haji berlangsung tiga tahap. Molzania sudah melakukan dua tahap, tinggal satu tahap lagi. Tahap terakhir nanti diperiksa pada saat hari keberangkatan. Alias waktu kita sudah di embarkasi. Duh, jadi nggak sabar menunggu saat itu tiba!

Pin It on Pinterest

Share This