Akan seperti apa presentasi Molzania nanti?
Apakah pesan Molzania untuk Pak Jokowi tersampaikan?
Berfoto bersama Mbak Putri di Bandara SMB Palembang tepat sebelum keberangkatan |
Alhamdulillah pesawat Batik Air yang membawa Molzania mendarat dengan mulus. Ini memang bukan kali pertama Molzania bertandang ke ibukota negeri ini. Tapi ini kali pertama Molzania pergi kesana untuk membawa aspirasi Molzania yang mungkin juga merupakan aspirasi generasi muda Indonesia lainnya.
Disini Molzania tidak sendiri, melainkan bersama dua orang blogger pemenang lainnya. Mereka adalah koh Deddy Huang yang waktu itu juara I dan Mbak Putri pengganti mbak Alma menjadi juara kedua. Sementara itu Mbak Ainun yang menjadi Juara Harapan akan terbang menyusul kami keesokan harinya. Mereka bertiga merupakan langganan juara blog dari Kota Palembang, suatu kehormatan tersendiri bagi Molzania bisa hang out bersama mereka. Siapa tau kebagian ilmu ngeblog dari mereka semua.
Berfoto di Grab saat Perjalanan Menuju Hotel |
Sesampainya di Jakarta, Molzania dan Putri bergegas menuju hotel. Kami diinapkan di Hotel Amaris Juanda yang tak jauh dari Istana Negara. Perlahan namun pasti Gocar yang kami naiki menuju hotel. Ketika Gocar kami melintas tepat di area Istana Negara, Molzania dan Putri lantas berseru, “Ini dia tempat kita singgah besok!” Pada masing-masing pikiran kami terbayang suasana seperti apa esok hari.
Hotel yang kami tempati ternyata tidak begitu besar bila tampak dari depan. Hotel Amaris Juanda memiliki lahan parkir yang juga tidak begitu luas. Tapi bukan itu yang menjadi fokus utama Molzania saat ini. Sejujurnya Molzania merasa terbebani. Pundak Molzania terasa berat bahkan sejak awal. Tidak seperti sebelumnya, Molzania ke Jakarta dengan membawa misi utama.
MALAM PERTAMA YANG MENDEBARKAN
Kata orang, malam pertama itu selalu mendebarkan. Sungguh tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Begitupun dengan Molzania saat hari pertama menginap di hotel. Pada malam itu Molzania isi dengan mengutak-atik slide presentasi. Rupanya masih ada banyak hal yang perlu ditambah dan dikurangi. Sambil berdiskusi dengan ayah, sembari berlatih untuk presentasi.
Ternyata pemandangan dari hotel di malam hari begitu menakjubkan. Jendela kamar Molzania persis menghadap ke arah Masjid Istiqlal. Suara adzan pertanda shalat darisana sangat lantang nan merdu. Sesekali suara nyaring kereta yang melintas terdengar. Tepat di sebelah hotel adalah stasiun Juanda. Makanya tadi sore daripada suntuk di dalam hotel mendingan Molzania berjalan-jalan kecil kesana bersama ayah.
Pemandangan yang Terlihat dari Hotel |
Berjalan-jalan ke Stasiun Juanda |
Molzania sungguh tidak dapat tidur nyenyak beberapa malam ini. Tidur siang pun juga demikian. Entah karena insomnia atau terlalu excited dengan semua ini. Yang jelas Molzania ingin hari esok segera berlalu. Agar semua hal yang dilalui telah menjadi kenangan yang siap diceritakan berulang-ulang. Tentang bagaimana seorang disabled berusaha menyuarakan aspirasinya di tengah tepat di depan orang-orang terdekat Presiden. 🙂
Part Ketiga : Aspirasi Blogger Palembang untuk Pak Jokowi
Part Keempat : Mewujudkan Indonesia Negeri yang Ramah Disabilitas
Part Kelima (THE END) : Akhir yang Berkesan di Istana Negara
ga sengaja terdampar di sini hehehe, kok ikut excited dan deg-degan bacanya ya.
terus terang, saya belom pernah bisa melakukan sebuah perjalananpenting untuk kerja atau prestasi.
Apalagi ke istana negara.
Jadi ikut bahagia membaca pengalaman ini 🙂
wahh terima kasih banyak udah berkenan membaca ^^
Malam yang mendebarkan ya, Mbak. Kalo aku bisa bisa gak tidur … Hihihi. Gak sabar pagi
Woaa asik dan seru banget yaa mbakk
Pengalaman sangat berharga .. 😀
Yuhuuuuu kpn2 ikutttt <3
Hayuu, say. Ikutan juga .. 😀