Sebenarnya udah tahu dari lama, kalau ada perpustakaan di Bank Indonesia. Tapi baru berkesempatan berkunjung ke sini. Biasanya Molzania tuh mainnya ke Perpustakaan Daerah yang sudah ramah disabilitas. Apakah Perpus BI Palembang juga sama?
Lokasi perpusnya gak gitu jauh dari pos satpam. Tinggal jalan lurus aja. Di lantai satunya ini tempat kosong buat penyimpanan barang-barang gitu. Perpustakaan BI Palembang ada di lantai dua.
Untuk ke sini, lumayan ketat sih masuknya. Pertama kita wajib lapor satpam. Terus, kita disuruh lapor lagi resepsionis yang ada di gedung utama. Namanya juga masuk ke Bank Indonesia ya, guys. Gak bisa sembarang orang masuk ke sini.
Meskipun tergolong ketat, jam buka perpustakaan ini lama. Buka pukul delapan pagi hingga setengah lima sore. Sesuai dengan jam kantor Bank Indonesia.
Perpustakaan BI Palembang Biarpun Mini, Koleksinya Lengkap
Pertama kali datang ke sini, Molzania excited banget. Gak nyangka, sudah ada liftnya. Jadi disabilitas pengguna kursi roda kayak Molzania bisa naik ke lantai dua. Pas ke sini, Molzania disambut Mbak Novi yang jadi penjaga Perpus BI Palembang.
Masuk ke lantai dua, Molzania lebih sumringah lagi. Pada bagian depan ada lounge kecil buat duduk-duduk nongkrong. Di tempat ini, kalau banyak dibikin acara literasi kayaknya asyik juga deh. Sayangnya belum ada acara kayak beginian. Jadi murni perpustakaan aja.
Nah masuk ke dalam, barulah kita ketemu harta karun yang sesungguhnya. Perpusnya biarpun sempit, tapi megah dan bersih banget. Menurut Molzania, Perpus Bank Indonesia di Palembang ini nggak terlalu luas. Tapi koleksinya banyak banget dan beragam.
Kebanyakan sih buku-buku premium yang menggoda banget untuk dibaca. Sudah ada AC dan wifi gratis pula. Wifinya lumayan kenceng, sih. Bikin nyaman banget dan bikin betah.
Perpusnya udah kekinian banget, loh. Mereka punya maskot sendiri yang namanya Mang Gaul dan Bik Gaul. Entah singkatan dari kata apa. Biasanya kan gitu, nama maskot mengandung arti dan filosofi tersendiri.
Kebanyakan koleksi buku-buku di sini itu bertema ekonomi dan keuangan. Namun juga tersedia buku novel, bahasa asing, Bank Indonesia, hingga buku anak-anak.
Bagi Molzania yang doyan baca non fiksi, di sini surganya banget deh. Rasanya pingin borong semua. Apalagi ada buku-buku belajar bahasa asing yang tebel-tebel. Pingin baca satu per satu rasanya.
Perpustakaan BI Palembang ini relatif masih sepi. Mungkin belum banyak yang tahu juga tempatnya. Katanya Mbak Novi kebanyakan yang pinjam buku itu pegawai BI sendiri. Padahal di sini gudangnya ilmu loh. Petugas perpusnya juga ramah dan siap membantu.
Kekurangannya Belum Ramah Disabilitas
Sayangnya pas ke sini, jarak antar rak sempit. Jadi kursi roda Molzania nggak bisa leluasa bergerak. Bagi Molzania yang suka milih buku sendiri di perpus, ini tentu sangat tidak nyaman. Pinginnya itu kayak di Perpusda yang sudah didesain ramah disabilitas.
Terus di sini juga lengkap. Ada beberapa komputer yang bisa dipinjam dan mesin fotokopi. Colokan juga tersedia. Ada pula beberapa ruang office space yang bisa kita masuki untuk baca buku atau tempat pertemuan gitu. Sayangnya aksesnya juga nggak terlalu besar.
Yang paling bikin sedih Molzania, kalau mau pinjam buku mesti menyerahkan KTP atau SIM. Waktu meminjamnya dua minggu. Maksimal bisa pinjam 3 buku. Pakai KTP atau SIM ini, sebenarnya rawan ya. Soalnya KTP ini identitas yang penting sekali.
Kalau dikasih ke perpus, otomatis kemana-mana jadi susah. Soalnya apa-apa, pasti butuh KTP atau SIM. Belum lagi takut hilang dan disalahgunakan. Ya, semoga Bank Indonesia Palembang mau memperbaiki kekurangan perpustakaannya ini.
Bila perlu, bikinkan kartu anggota tersendiri. Jadi kalau mau pinjam buku, bisa menyerahkan kartu anggota. Kan enak kalau kayak gini. Jadi kita bisa leluasa mau pinjam bukunya. Semoga kalau sudah makin rame nanti, makin dibenahi kekurangannya. ^^
Alamat Perpustakaan Bank Indonesia Palembang
Jln. Jendral Sudirman No. 510 Kel. 20 Ilir
Kec. Ilir Timur I Palembang 30114
Waah kok meminjam buku, pakai identitas KTP/SIM ya?
Semoga berubah deh.
Kalo di sini seperti Perpusnas pinjamnya pakai kartu anggotanya.
Waah iya ya, klo pinjam pake ninggal KTP riskan banget. Mendingan dibuatin kartu anggota saja seperti layaknya perpustakaan.
Semoga bakalan dibenahi dengan lebih serius nih untuk pelayanan pengguna perpustakaan BI agar tidak menurunkan semangat kunjungan.
Perpustakaan itu jadi tempat yang selalu saya kunjungi juga. Jangankan di Indonesia waktu kerja di luar negeri saja, kalau liburan selalu ke perpustakaan. Apalagi kalau lokasinya terjangkau
Betah banget kalau banyak buku bacaan itu ya
Aku jadi tau nih kondisi perpus BI Palembang 😍. Syukurnya sudah ada lift jadi memudahkan ya. Namun memang agak di sayangkan nih jarak antar rak nya kurang ramah disabilitas, apalagi syarat pinjem bukunya agak berat ya. Kalau misal hanya di copy saja KTP nya sama pihak perpus masih okelah, secara KTP dan SIM itu kan harus dibawa kemana aja saat kita bepergian. Semoga kedepannya ada perbaikan sistem dan alur peminjaman buku ya.
Tetap semangat Kak, salut buat motivasinya menuliskan kisah setiap perjalanan dalam bentuk diary online ini. Salam kenal dari Tanah Kalimantan…