2,461 Views

Kabar gembira bagi wong kito galo, khususnya wong disabilitas Kota Palembang! Sekarang kantor Polrestabes Palembang sudah ramah disabilitas.

Bahkan minggu lalu, baru saja memenangkan penghargaan dari KemenPAN-RB untuk kategori pelayanan terbaik penyedia sarana dan prasarana ramah kelompok rentan.

Momen ini tentu jadi momen besar bagi Kepolisian Palembang. Terutama bagi Pak Kombes Pol Mokhamad Ngajib SH., MH,.

Soalnya pengumuman tersebut bertepatan dengan sehari sebelum beliau ulang tahun. Molzania yakin dech ini kado yang paling berkesan bagi beliau.

Berkaitan dengan hal tersebut, Molzania diundang Pak Kapolrestabes untuk melihat langsung kantor pelayanan Polrestabes Palembang. Dikarenakan beberapa waktu lalu, Molzania pernah menginformasikan kekaguman melalui Instagram.

Saat menemani adik mengurus surat SKCK, Molzania kagum sekali dengan fasilitas layanan publik dan aksesibilitas bagi disabilitas di sana. Padahal waktu itu Molzania tidak sempat masuk langsung ke dalam gedung. Hanya di luar saja. 

Molzania sebagai disabilitas tentu saja merasa senang. Dengan adanya sarana dan prasarana disabilitas, orang disabilitas gak perlu sungkan lagi mengurus surat-surat berharga di Polrestabes Palembang. Bravo untuk pihak kepolisian di Palembang!

Melihat Langsung Kantor Pelayanan Polrestabes Palembang Ramah Disabilitas

Pagi itu Molzania diantar oleh Pak Angga, Kapolsek Kalidoni, ke markas Polrestabes Palembang. Jaraknya memang cukup jauh dari rumah. Untuk ke sana, Molzania dijemput pakai mobil patroli. Senang juga sih sebenarnya.

Pengalaman berkesan naik mobil patroli. Kapan lagi ya, kan? Katanya Pak Angga mobil patroli itu mobil polisi yang beroperasi non stop selama 24 jam. Dipakai pak polisi untuk mengawasi wilayah yang menjadi tempat tinggal Molzania.

Pengalaman naik mobil patroli

Sehari-hari untuk bertugas, pak polisi biasa menggunakan handy talky. Saat itu, Pak Angga juga membawa handy talkie untuk berbicara sesama polisi. Ternyata begitulah cara kerja pak polisi dalam kesehariannya.

Handy talkynya Pak Angga tidak pernah sepi suara. Biasanya pak polisi saling lapor-melapor tentang situasi yang sedang dihadapinya. Misal ada kecelakaan lalu lintas, pelanggaran, kemacetan, dan lain-lain.

Asyiknya pakai handy talky itu, selain gratis, kita juga bisa tahu keadaan yang ada di Kota Palembang. “Tapi pakainya bergiliran,” jelas Pak Angga. Kalau ada orang lain bicara, orang satunya mesti sabar menunggu.

Tak terasa, mobil patroli yang Molzania tumpangi sudah sampai di Polrestabes. Ternyata sesampainya di sana, ada kejutan yang menanti Molzania.

Baca Juga:  9 Jenis Kursi Roda Cocok Dibawa Travelling

Kenalan dengan Keluarga Kapolrestabes Palembang

Ternyata Pak Kapolrestabes di sana tidak sendirian. Di sebelahnya udah ada keluarga beliau juga. Molzania pun berkenalan dengan Ibu Noni Ngajib dan Mbak Aulia Puti. Mereka datang jauh-jauh loh dari Kota Bandung.

Mbak Aulia Puti saat ini sedang menjalani koas sebagai dokter gigi. Dikarenakan Mbak Puti berkuliah di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran Bandung.

Keluarga Pak Kapolrestabes Palembang Kombes Pol. Mokhamad Ngajib

Bu Noni Ngajib dan Mbak Aulia Puti menyambut Molzania dengan ramah. Bu Noni Ngajib itu ternyata arek suroboyo loh, tetapi lama tinggal di Bandung. Sehingga hampir aja bikin Molzania mengiranya Bu Noni Ngajib mojang Bandung.

 “Apa sudah pernah mencicipi Pempek?” tanya Molzania pada keduanya. Mereka berdua kompak menjawab ya sambil tersenyum senang.

Bukan Molzania dong, kalo obrolannya nggak random. Dikarenakan penasaran tentang dokter gigi, Molzania tanyalah sama Mbak Puti apa kuliah kedokteran gigi juga memeriksa mayat? Ternyata Bu Dokter Gigi muda itu menjawab iya.

Bahkan dulu saat Mbak Puti skripsi, dia juga meneliti tentang gigi mayat. “Awalnya takut ya, tapi lama-lama terbiasa”, jawab Mbak Puti saat ditanya perasaannya.

Bu Noni Ngajib dan Mbak Aulia Puti

diantar oleh pak ngajib melihat lokasi pelayanan disabilitas di polrestabes palembang

Menurut Mbak Puti, jurusan Kedokteran Gigi tidak memeriksa keseluruhan anggota tubuh mayat. “Melainkan hanya memeriksa yang berkaitan dengan mulut dan giginya saja,” ringkasnya. Wah, kapan-kapan Molzania mau tanya-tanyain lagi tentang hal menarik dari jurusan Kedokteran Gigi pada mbak Puti.

Ada Pelayanan Pembuatan SIM D, Bukan Halangan Bagi Disabilitas Mengemudi

Berikutnya Molzania diantar jalan-jalan keliling gedung pelayanan masyarakat oleh Pak Ngajib. Wah, ternyata memang sekeren itu gedung pelayanan publiknya Polrestabes Palembang. Fasilitas disabilitasnya lengkap.

Mulai tempat parkir motor dan mobil khusus disabilitas, jalan kursi roda dan disabilitas netra, hingga alat bantu disabilitas yang tersedia. Untuk disabilitas, di sini tersedia kursi roda, walker, kruk, tongkat penunjuk jalan hingga hearing aids yang bisa dipinjam gratis.

gedung dharana lastarya polrestabes palembang tempat pelayanan spkt

parkir motor khusus penyandang disabilitas

guiding blocks untuk disabilitas netra

Di dalam gedung Dharana Lastarya sebagai pusat Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) sudah ada toilet khusus disabilitas. Ada pula guiding blocks di dalam gedung sebagai panduan disabilitas netra untuk berjalan.

Di sepanjang koridor sudah ada besi pegangan alias grab bar untuk disabilitas daksa. Semuanya itu akan memudahkan disabilitas untuk menjangkau berbagai ruangan pelayanan publik.

Molzania juga dikenalkan sama Pak Brigadir Belly. Ternyata Pak Belly ini petugas polisi di SPKT yang sudah mendapat pelatihan Bahasa Isyarat untuk membantu teman-teman disabilitas.

Menurut Pak Ngajib, total ada 6 petugas yang sudah mendapatkan pelatihan. Nantinya ke dépan akan ditambah lagi, kata beliau. Senang banget kan, sekarang polisi pun sudah pandai berbahasa isyarat. 

Brigadir Belly yang pandai berbahasa isyarat

Sementara itu untuk berkas-berkasnya, sudah ada juga formulir khusus dan dokumen laporan yang dilengkapi huruf Braille. Jadi disabilitas netra tak kesulitan lagi membacanya. 

Pada hari itu, di gedung SPKT ini lagi ramai. Kebanyakan mereka mau membuat SIM baru atau perpanjangan. Nah khusus untuk disabilitas, sudah ada pelayanan pembuatan SIM D. Menurut petugas di sana, dalam membuat SIM D untuk disabilitas alurnya kurang lebih sama dengan yang brasa.

Baca Juga:  Cari Tau Situs Penyedia Lowongan Kerja Khusus untuk Disabilitas

tempat pelayanan sim polrestabes palembang

Kita hanya perlu mengisi formulir dan membayar biaya administrasi. Akan ada sejumlah tes yang wajib dilakukan oleh penyandang disabilitas sebelum resmi mendapat SIM D. Nanti tesnya sendiri akan disesuaikan dengan jenis disabilitasnya.

Cukup 5-10 menit Bikin SKCK, Disabilitas pun Siap Kerja

Setelah jalan-jalan ke gedung SPKT, Pak Ngajib pun mengajak Molzania ke gedung pelayanan SKCK. Molzania jadi teringat beberapa tahun yang lalu pernah ke sini juga. Dulu, sih. Ternyata sekarang selain gedungnya berubah. Lebih komplit fasilitasnya.

gedung pembuatan skck polrestabes palembang

Untuk disabilitas sendiri, sudah ada meja pelayanan khusus. Cukup menunggu 10 menit, beres deh. Semuanya sudah bisa dilakukan via online. Mudah, kan? Cukup kunjungi saja situsnya untuk membuat skck online. Tinggal isi identitas kita di sana secara lengkap.

Setelahnya kita mendapatkan bukti registrasi yang wajib kita print. Kita bawa bukti registrasi tersebut beserta berkas yang diperlukan ke petugas di sana. Ohya, biaya pembuatan SKCK hanya Rp. 30 ribu. Kita mesti bawa uangnya untuk disetorkan kepada petugas banknya saja.

Petugas pembayaran skck bank bri

“Kenapa bayar SKCK mesti tunai?”, tanya Molzania kepada mbak cantik yang jadi petugas bank BRI. Padahal saat ini sudah banyak layanan yang menggunakan sistem digital. Harusnya kan bisalah ya via QRIS atau e-wallet. Rupanya salah satu alasannya biar uangnya langsung masuk kas. Nggak mengendap dulu di dompet digital. Oh okay, begitu ya.

Alhamdulillah dapat kesempatan untuk melihat langsung fasilitas dan pelayanan publik yang lengkap untuk disabilitas di Polrestabes Palembang. Apalagi sambil diantar sendiri oleh Pak Kapolrestabes dan keluarga beliau. Ini jadi momen yang berkesan juga bagi Molzania.

Loket khusus disabilitas dan ibu menyusui di polrestabes palembang

peralatan finger print dan digital signature

Pelayanan SKCK untuk disabilitas

“Apa sih Mbak suka dukanya melayani penyandang disabilitas?” tanya Molzania sama petugas pelayanan SKCK. Jawabannya ternyata bikin kaget! Menurut mbaknya, bahagia rasanya bisa saling membantu sehingga kesulitannya pun tidak ada. 😀

Oh ya, di Indonesia tahun ini hanya ada 4 unit kepolisian yang mendapat penghargaan KemenPAN-RB untuk kategori pelayanan terbaik penyedia sarana dan prasarana ramah kelompok rentan.

Selain Polrestabes Palembang, ada juga Polresta Sidoarjo, Polresta Cirebon, dan Polresta Kulonprogo meraih penghargaan yang sama. Selamat untuk Polrestabes Palembang! Semoga sukses dan selalu menjadi yang terbaik..

Pin It on Pinterest

Share This