1,414 Views
Let’s we pray together for our lovely country Indonesia!!!!
Menyedihkan, itulah satu kata yang tepat buat ngegambarin keadaan negaraku tersayang ini..
Tiap tahun selalu ada bencana yang menghampiri, dan bencana-bencana itu selalu datang bergerombol. Tahun lalu, masih kita ingat gempa2 yang melanda negeri kita. Sebut saja gempa di Yogya. Jauh sebelumnya negeri kita juga dilanda oleh Tsunami Aceh yang menewaskan ratusan ribu jiwa. Dan sekarang, tahun 2010 tiga bencana beruntun dan berturut-turut dalam rentang waktu tiga hari, yaitu banjir di Jakarta, Tsunami Mentawai, dan Erupsi Merapi, melanda negeri kita ini. Beberapa waktu lalu juga ada gempa Wasior, Papua. Nggak habis pikir!!!!
Bencana emang selalu datang nggak ketulungan. Tiba-tiba aja seluruh kota bisa habis. Ratusan manusia tiba-tiba bisa berubah menjadi mayat. Anak-anak dan balita secara tiba-tiba menjadi yatim piatu karena kehilangan ibu bapak. Bencana itu emang gak bisa ditebak dan bukan bahan taruhan. Karena ini menyangkut nyawa manusia yang tak ternilai dengan apapun.
Menilik kasus bencana yang nggak ada habisnya ini, kita memang patut waspada. Letak Indonesia yang kelewat “strategis” memang bisa menjadi sasaran empuk oleh para bencana ini. Nun jauh di bawah bumi, Indonesia adalah tempat bertemunya tiga lempeng sekaligus yang rawan gempa bila terjadi pergerakan lempeng sedikit saja. Dan di atas bumi, Indonesia juga memiliki puluhan gunung-gunung aktif dan bahkan non aktif. Keberadaan gunung non aktif ini tidak boleh dianggap remeh. Lihat saja kasus gempa Sinabung di Medan. Gunung Sinabung merupakan gunung tipe Maar yang sudah tidak menunjukkan tanda-tanda aktif. Namun kenyataannya, gunung Sinabung tetap saja meletus.
Tanda-tanda alam sebenarnya sudah bisa sedikit diprediksi manusia. Tak terkecuali Tsunami dan erupsi gunung. Dan bila tanda-tanda yang sebetulnya sudah diketahui manusia itu, sebaiknya dituruti saja. Bila peringatan dini Tsunami sudah diberitahu, maka sebaiknya para penduduk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Atau, bila gunung sudah berstatus awas maka sebaiknya penduduk yang berlokasi di sekitar gunung tersebut sedapatnya menyingkir dan mengungsi ke wilayah yang lebih aman. Lain halnya bila bencana itu datang secara tiba-tiba dan tak bisa diprediksi sejak awal.
Melihat kasus erupsi gunung Merapi memang banyak disesalkan banyak pihak karena menelan korban. Salah satunya juru kunci gunung Merapi itu sendiri, yaitu Mbah Marijan. Padahal berbagai antisipasi agar tak timbul korban sudah dilakukan. Termasuk menghimbau secara hormat warga yang tinggal di kaki gunung untuk mengungsi di pengungsian. Tetapi apa daya, Merapi tetap saja timbul korban. Ini salah satunya disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan “ilmiah” masyarakat disertai faktor kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berbau gaib dan klenik.
Ajal memang ditangan Tuhan. Namun bila kita diberi kesempatan untuk menghindari ajal. Kenapa tak kita lakukan???? Semoga dengan kejadian ini bisa membuka hati dan menyadarkan masyarakat awam yang kurang paham akan bencana yang akan terjadi dan mengindahkan setiap peringatan bencana yang sudah diberitahukan. Dan semoga arwah para korban dapat diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.