1,571 Views
Beberapa hari belakangan ini, timeline Molzania penuh dengan politik. Maklum sekarang lagi hangat-hangatnya pendaftaran capres dan cawapres untuk pemilu tahun depan. Wah, nggak berasa ya. Udah mau pemilu pilpres lagi. Padahal rasanya baru saja 4 tahun yang lalu Molzania ikutan nyoblos. Lalu buat postingan blog “Saatnya Indonesia Memilih Pemimpin“.
Maka terusunglah capres dan cawapres yang baru saja diumumkan semalam. Nama capresnya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Siapa sih penggiat medsos yang tak mengenal beliau-beliau ini? Hehe. Pak Prabowo dan Pak Jokowi dua orang yang sering diributkan di jagad sosmed. Sudah 4 tahun berlalu, tapi nyatanya dua orang ini kembali bertarung di kancah politik Indonesia.
Ibaratnya dunia politik itu bagai sinetron yang tak kunjung usai. 4 tahun lalu itu season pertama. Nah 2019 ini memulai lagi season kedua. By the way, hal yang bikin Molzania merasa heran apa 270 juta rakyat Indonesia ini nggak ada yang layak jadi presiden selain dua orang itu ya? Haha. Amerika saja setiap pilpres pasti jagoan yang diusung berubah-ubah. Kok ini Indonesia masih dua orang itu saja sih? #MendadakNyinyir xD
Bercanda sih, guys. Hehe. Yang jelas sih siapapun yang kita pilih nantinya harus sesuai dengan hati nurani. Baik Pak Prabowo atau Pak Jokowi keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan keburukan. Pun dengan cawapres yang sudah diusung, Pak Sandiaga dan Pak Ma’ruf Amin. Tidak perlulah termakan isu-isu negatif ala pasukan cebong vs kampret yang marak belakangan ini. Persoalan politik di Indonesia tercinta ini banyak dibekingi oleh para pembuat hoax dan ujaran kebencian.
Solusinya sih kita harus paham benar track record alias rekam jejak keduanya. Perlu pula diperhatikan bagaimana keadaan orang-orang yang berada di belakang capres dan cawapres yang bakal kita pilih nanti. Alasannya sih orang-orang ini yang bakal mendampingi pak presiden dan wakil presiden nantinya. Sudah jadi hal yang berlaku umum kalau nantinya terpilih, koalisi yang diusung akan berasal dari elit parpol milik sendiri yang sebelumnya mendukung.
Menurut Molzania sih, nggak banyak perubahan dari 4 tahun lalu. Terutama terkait isu-isu seputaran capres juga masih sama. Tapi yang bikin menarik ialah pemilihan cawapresnya. Kalau 4 tahun lalu, cawapresnya sama-sama dari elit parpol. Sekarang ini cawapresnya lumayan bikin fresh. Pak Jokowi mengusung ulama yang juga ketua MUI, Pak Ma’ruf Amin. Sementara itu, Pak Prabowo menggandeng Pak Sandiaga Uno yang berlatar belakang pengusaha muda islami yang sedang naik daun karena jadi wagub Jakarta.
Tadinya sih banyak banget nama yang bermunculan terkait siapa yang bakal jadi cawapres. Ada kali puluhan nama dengan berbagai macam latar belakang. Tapi pada akhirnya mengerucut jadi dua-tiga orang itu, lalu pada detik-detik terakhir terpilihlah kedua nama itu. Fyuh.. kalau dipikir-pikir panjang nan melelahkan juga prosesnya.
Sebagai seorang blogger, Molzania tertarik dengan fenomena Pilpres beberapa tahun belakangan. Kesimpulannya rakyat Indonesia semakin mendewasa dalam berdemokrasi. Buktinya sih angka golput berkurang. Dibandingkan dengan pilpres zaman Molzania masih sekolah dulu, pilpres 2014 termasuk paling ramai. Rakyat memiliki kemampuan untuk beropini dan menyuarakan pendapatnya dibanding pilpres era sebelumnya.
Mungkin ini efek adanya sosmed juga sih. Sayangnya karena pengaruh banyaknya informasi yang masuk, opini rakyat jadi sembarangan dan tidak bisa diatur lagi. Hoax-hoax pun bermunculan sehingga memperparah ujaran kebencian. Sudah saatnya masyarakat yang lebih cerdas mengedukasi yang awam. Salah satunya dengan membagikan informasi yang benar dan valid.
Hari ini hari terakhir pendaftaran Capres dan Cawapres di KPU. Dari 270 juta rakyat Indonesia, hanya 4 orang yang bakal melamar. Dua dari 4 orang itu merupakan pemain lama, sementara dua lainnya pemain baru. Masing-masing pemain baru itu berbeda pula range usianya. Yang satu berusia muda, yang satunya lagi sudah senior. Hihihi…
Harapan terakhir untuk Indonesia yang Lebih Baik ada di dua pasangan tersebut. Lantas kita sebagai pemilih dan bagian dari 269.999.996 juta rakyat Indonesia kembali menentukan pilihan. Tenang! Masih banyak waktu untuk berpikir. Buang jauh-jauh pikiran mau golput karena hak suara kita menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan. No more drama! Saatnya kita memilih yang terbaik menurut kata hati kita masing-masing. 😀