REVIEW NOVEL RINDUKU SEDERAS HUJAN SORE ITU OLEH J.S. KHAIREN – Membaca dari judulnya saja, mungkin kebanyakan diantara kita bakal berpendapat kalau ini bercerita tentang romansa. Tapi ternyata, ini terdiri dari kumpulan cerita pendek dan puisi yang dibuat oleh J.S. Khairen. Antara tahun 2016-2017, dalam rentang waktu 2 tahun. Isinya memang kebanyakan tentang cinta. Tapi ternyata cinta tak melulu berkisah tentang pasangan yang sedang kasmaran.
Kurang lebih ada 31 rangkaian kisah termasuk untaian puisi yang ada di dalamnya. Molzania suka dengan pengemasan judulnya yang bikin pembaca jadi merasa ikut hanyut dalam cerita. Begitu puitis. Padahal belum sama sekali membaca bukunya. Bagi penulis, antologi Rinduku Sederas Hujan Sore itu merupakan buku kumpulan puisi dan cerita pertamanya. Sekaligus buku ketujuh yang berhasil diterbitkan serta mendapat penilaian tertinggi di Goodreads.
Menurut penulis, antologi perdana ini terinspirasi dari perjalanan beliau saat berkunjung ke berbagai kota di Indonesia. Sebut saja Samarinda, Batu, Bukittinggi, Lamandau, Bali, dan kota-kota lain yang tak penulis sebutkan. Adapun cerpen yang merujuk pada “Rinduku Sederas Hujan Sore itu” ternyata berasal dari pengalaman cinta penulis bertemu dengan istrinya. Meskipun saat membaca kisah itu, sebenarnya isinya justru berkebalikan dengan tuturan penulis. Wkwk.. kecele pembaca
Pembaca seperti Molzania ketika membaca buku ini seringkali mendapat banyak kejutan. Cerita-cerita yang dibuat oleh penulis ringan saja sebenarnya. Tapi kejutan seringkali hadir di bagian ending. Seperti tak tertebak endingnya bakal seperti apa. Campur aduk hati ini dibuatnya. Ada ending sedih, gembira, lucu dan banyak lagi emosi yang ditanam dalam benak pembaca.
Seperti pada cerita Dewi Pehapus Noraccius, salah satu kisah favorit, pembaca dibuat percaya seakan-akan kisahnya betulan terjadi. Gaya bercerita yang dipenuhi dengan istilah-istilah khas milenial membuat kita tergelak. Cerpen ini lebih kepada komedi dimana Sang Dewi gemar phpin Dewa lain dan pada akhirnya menerima karmanya. Dikutuk jadi tauge. Molzania sendiri sampe searching di Google beneran ada gak monumen tauge itu. Ha ha.
Selain itu ada juga kisah yang isinya penuh dengan untaian hikmah. Ada pesan sejarah yang diamanatkan di sana. Membuat kita mengenang lagi kisah kepahlawanan para pejuang bangsa. Baik dari cerita dunia nyata, masa lalu maupun dari masa depan semuanya ada. Uniknya antologi yang satu ini tidak melulu bercerita tentang manusia, bahkan cerita tentang kucing pendendam pun ada.
Begitupun dengan puisi. Rata-rata puisi ini pun dibuat dengan gaya bercerita. Tak puitis seperti pada judulnya. Sehingga pembaca seperti Molzania mudah untuk memahami. Molzania sendiri sejujurnya tak terlalu menyukai kata-kata yang “berat”, seperti halnya puisi pada umumnya. Menurut Molzania, buku ini cukup tebal. Meskipun demikian isinya relatif menghibur dan penuh makna.
Akan tetapi buku ini tidak tepat jika ditujukan untuk semua usia. Menurut Molzania, pembaca haruslah yang berusia dewasa. Minimal 17 tahun. Meski ada cerita yang para tokohnya berusia remaja, akan tetapi buku ini masih memuat sedikit kata-kata yang vulgar dan mengandung unsur cerita “dewasa”. Khas joke yang biasanya ada di kalangan bapak-bapak.
Ada beberapa cerita pendek yang membuat Molzania sedikit mengerutkan kening. Seperti cerita “Mungkin Aku yang Jahanam”. Dari judul sebenarnya sudah membuat penasaran. Namun eksekusi endingnya agak sedikit gagal. Ide ceritanya unik berusaha menyelami pikiran orang gangguan jiwa dan pengalamannya selama ini. Tapi hingga akhir cerita, Molzania masih terasa ada yang mengganjal dari ceritanya.
Apa itu memang representasi dari keinginan penulis, yang mana wujud asli dari pemikiran orang dengan gangguan jiwa, yang kacau balau? Eh, gimana maksudnya? Entahlah. Ah, sebenarnya cerita yang satu ini juga berisi kritik sosial terhadap kaum lelaki. Begitupun dengan banyak cerita lainnya, banyak yang mengupas tentang kritik terhadap realita kehidupan di Indonesia. Mending baca sendiri saja bukunya biar lebih paham.
Identitas Buku :
Judul : Rinduku Sederas Hujan Sore itu
Penulis : J.S. Khairen
Jumlah Halaman : 265
Tahun Terbit : 2019
Penerbit : Noura Books
Genre : Antologi