Jika berkunjung ke Palembang, jangan lupa sempatkan sarapan pagi di daerah Pasar Kuto. Di sini banyak tempat makan yang menyediakan sarapan pagi Palembang. Restoran Warung Bingen, tempat makan sarapan pagi wong kito galo. Lokasinya tak jauh dari simpang empat lampu merah Pasar Kuto. Restoran ini sudah buka sejak pukul 6 pagi.
Di sini tak hanya menyediakan menu sarapan pagi Palembang, tetapi juga aneka kuliner tradisional lainnya. Ada menu yang berat, hingga kue-kue dan aneka camilan. Harganya pun termasuk standar untuk orang. Rata-rata di bawah 20 ribu per porsi.
Warung Bingen, Restoran untuk Sarapan Pagi Palembang
Warung bingen nama restorannya. Dalam Bahasa Palembang, kata bingen berarti jaman dulu. Sesuai namanya warung bingen menyediakan menu-menu tradisional khas Palembang. Di sini kita bisa sambil bernostalgia dengan kuliner khas wong kito galo.
Sebenarnya dari segi interior, restoran ini tak berbeda jauh dari restoran Palembang lainnya. Bangunannya ruko yang memanjang ke belakang. Di bagian depan koridor terdapat dapur bersih untuk memasak. Sementara di bagian tengah ada meja panjang di mana orang-orang duduk di bagian sisi-sisinya. Ini mengingatkan Molzania pada konsep warung pojok atau warteg.
Nah di atas meja, tersedia aneka kue dan camilan yang bisa kita ambil sendiri. Jika ingin memesan minuman, dapurnya tersedia di bagian belakang restoran yang terhubung dengan jendela besar. Nanti chefnya akan membuatkan minuman yang kita pesan lewat dapur terbuka itu.
Jika disabilitas daksa ingin ke sini tempatnya sebenarnya ramah disabilitas. Akan tetapi terdapat undakan kecil di bagian depan dekat pintu masuk. Bagi yang berkursi roda dapat memilih tempat duduk yang berada di depan alias bagian koridor restoran karena jauh lebih lega.
Icip-Icip Menu Sarapan Pagi Palembang
Saat Molzania ke sini, waktu masih menunjukkan pukul 6.30 pagi. Suasananya sedang sepi, tapi cocok untuk yang tidak ingin keramaian. Pagi itu, Warung Bingen menyediakan sarapan pagi orang Palembang pada umumnya. Ada burgo, lakso, dan tentu saja nasi gemuk. Per porsinya hanya Rp. 7.000. Kuliner yang terakhir disebut boleh jadi yang Molzania lumayan rekomendasikan bagi pencinta nasi pada pagi hari.
Orang Palembang memang biasa makan makanan berat saat pagi. Nasi gemuk ini mirip nasi uduk pada umumnya. Terdiri dari nasi yang bersantan, kerupuk udang, telur, sambal dan lauk orek tempe teri. Porsinya cukup mengenyangkan. Akan tetapi, menurut Molzania sambalnya sama sekali tidak pedas dan rasanya manis. Rasa nasi gemuknya seperti nasi uduk pada umumnya. Cita rasa gurihnya pas.
Untuk minuman, Molzania memilih teh susu. Pilihan minuman restoran tidak begitu banyak. Hanya ada beberapa yang umum saja seperti teh, kopi dan air putih. Di sini teh susunya juara. Harga teh susunya Rp. 6.000 per cangkir. Meski request tanpa gula, tapi rasanya tetap manis karena menggunakan kental manis. Teksturnya kental, jadi mirip kayak teh tarik khas Malaysia.
Mama Molzania sendiri memilih untuk menikmati lakso Palembang. Terdiri dari mie putih yang terbuat dari sagu yang diguyur dengan kuah santan yang berwarna kuning. Di atasnya ditaburi bawang goreng sedikit. Kuliner lakso ini kuliner khas wong kito. Biasanya dimakan apa adanya, tanpa tambahan sambal. Tekstur mienya lembut dan kenyal, kuah santannya gurih dan nikmat.
Kurang Kenyang? Tambah Camilan dan Aneka Kue Prasmanan
Lumayan banyak kue-kue dan camilan tradisional yang dijajakan. Ada yang rasanya manis dan juga asin. Kita tinggal ambil sendiri sesuai selera. Hari itu dari kelompok manis ada kue apem moho, kue lapis, roti goreng, bakpau, nagasari, dan banyak lagi. Sementara itu dari kelompok asin ada bongkol, ketan serundeng, lemper, dan lain-lain. Rata-rata kue dihargai hanya dua ribu rupiah.
Favorit Molzania ketan kunyit dan apem moho. Ketannya legit pas dimakan dengan serundeng. Sementara itu, kue apem moho manisnya pas. Cocok untuk dimakan sama kelapa parut. Total pengeluaran untuk perut kenyang banget di atas seluruhnya hanya dua puluh ribu per orang. Sungguh pengalaman makan yang menyenangkan.
Ohya, bagi yang ingin membeli oleh-oleh khas Palembang, Warung Bingen juga menjual oleh-oleh khas Palembang. Di sini tersedia pojok kerupuk dan kemplang yang bisa kita beli.
Omg mba molly 😍😍😍😍 sukses sih ini bikin aku pengen balik ke Palembang 🤣🤣. Kalo ditanya makanan fav ku itu apa, jawabnya pasti makanan Palembang. Aku sbnrnya org Batak, tapi dulu pas di Aceh, tinggal di komplek yg mana banyaaaak orang Palembang nya. Jadi terbiasa dibawain makanan khas sana kalo si tetangga sedang masak, model, tekwan, pempek dll. Makanya jadi suka
Trakhir ke Palembang, aku puas2in makan mie celor Poligon, ilir26, pempek, laksan, celimpungan, Burgo, martabahmk har , pindang udang🤣🤣🤣 … Tetep ga puas 4 hari di sana. Harus balik lagi memang 😄. Mau nyobain makan di warung ini kalo bisa kesana lagi
wahh ikut senang nih dengernya. 🙂