Sebetulnya penelaahan perilaku ekonomi sudah dimulai oleh Aristoteles (350 SM). Namun penelaahan tersebut baru pada tingkat dasar, bukan secara filosofis.
Pada tahun 1270-an, ilmu ekonomi lebih dikembangkan lagi oleh Thomas Aquinos yang mengambil sumber dari Kitab Injil. Pada tahun 1758, Francois Quesnay juga mengembangkan ilmu ini namun belum sampai membentuk ilmu tersendiri.
Merujuk pada data diatas, Adam Smithlah yang berhasil membentuk suatu disiplin ilmu yang disebut Ilmu Ekonomi. Sejak itu, Ilmu ini semakin berkembang dan mulai dipelajari lebih mendalam oleh manusia karena ternyata ilmu ini sangat berguna.
Gagasan Adam Smith dikembangkan dan dijadiikan dasar oleh ahli ekonomi lain, semisal Thomas Malthus, David Ricardo, John Stuart Mill, dan lain-lain. Pendapat-pendapat mereka ini disebut Teori Ekonomi Klasik.
Teori Ekonomi Klasik kemudian dikembangkan oleh Mazhab Austria dan diteruskan Leon Walras, Alfred Marshall dan lain-lain pada tahun 1890an yang dikenal dengan sebagai kelompok Neoklasik. Tradisi inilah yang kemudian menelorkan bagian-bagian teori ekonomi yaitu Teori Ekonomi Makro.
Sisi lain dari perkembangan ilmu ekonomi yang berasal dari Adam Smith adalah cabang yang dikembangkan oleh Karl Marx dan dianut oleh negara Sosialis-Komunis dan berbagai golongan radikal dari negara yang menganut paham liberal yang disebut golongan “New Left”.
Depresi Ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an melahirkan ahli-ahli ekonomi baru, diantaranya yaitu John Maynard Keynes dengan bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money” yang dijadikan dasar Teori Ekonomi Makro. Keynes mendasarkan pada adanya campur tangan pemerintah dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi.
Sesudah Keynes berkembanglah beberapa tunas-tunas baru yang tidak sepenuhnya Klasik/Neoklasik atau Keynesian seperti kelompok “Post-Keynesian Economist”,kelompok “Monetarist”, kelompok “Rational Expectations” dan sebagainya, serta yang menyangkut kebijakan ekonomi seperti kelompok “Supply Side Economists”.
Keynes hebat.
I dont think so ^_^