2,485 Views
Dimulai dari banyaknya kasus kebangkrutan di Inggris dan Skotlandia, lahirlah Bankruptcy  Act 1981 dimana perusahaan-perusahaan yang bangkrut akan ditangani oleh pemerintah. Namun ini dianggap terlalu mahal, sehingga diupayakan perubahan atas Bankruptcy Act 1981 dimana pengacara akan lebih banyak berperan dibandingkan akuntan. Sebagai reaksi protes akan perubahan tersebut, para akuntan di Skotlandia sepakat untuk membuat organisasi akuntan yang bernama Society of Accountant in Edinburg dan Institute of Accountants in Glasgow tahun 1853. Setahun kemudian, Society mendapat pengakuan dari kerajaan yang disebut dengan nama Royal Charter. Pun Institute menyusul setahun setelah Society.
Bankruptcy Petition.
Source Laura Marguiles & Associates, LLC

Tahun 1861, pemerintah kembali merevisi Bankruptcy Act yang baru yang menyatakan bahwa penanganan perusahaan bangkrut dialihkan ke pemberi kredit. Para pemberi kredit lalu mendelegasikannya ke pengacara dengan dibantu akuntan. Akan tetapi UU ini tidak berlaku lama. Delapan tahun setelahnya, dikeluarkan UU baru yang mengakui profesi akuntan bersama-sama pengacara menangani perusahaan yang bangkrut. Dengan UU baru ini. akuntan dan pengacara mendirikan organisasi Incorporated Society of Liverpool tahun 1870. Tujuannya untuk pembagian kerja antara pengacara dan akuntan untuk menangani perusahaan yang bangkrut tersebut. Organisasi ini juga bertujuan untuk menyeleksi akuntan yang dianggap memiliki kualifikasi untuk melaksanakan tugas profesi dan memudahkan klien dalam memilih akuntan. 

Perkembangan berikutnya, organisasi-organisasi serupa pun bermunculan. Diantaranya Institute of Accountant in London (1870), Manchester Institute of Accountants (1871) dan Institute of Accountants in Sheffield (1877) yang semuanya berusaha untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Untuk mencapainya, mereka melakukan seleksi keanggotaan yang ketat, mendirikan kantor yang nyaman dilengkapi perpustakaan dengan koleksi buku yang lengkap, dan juga menerbitkan buku dan newsletter yang berisi perkembangan pengetahuan yang mereka miliki untuk dibagikan kepada para anggota dan klien.

Profesi Akuntan
Source by British Council

Tindakan pembatasan anggota yang dilakukan sejumlah organisasi akuntan diatas, rupanya menimbulkan kecemburuan diantara akuntan-akuntan lain yang tidak lolos seleksi. Mereka pun mendirikan organisasi tandingan bernama Society of Accountants in England pada tahun 1872. Upaya menarik anggota mereka lakukan secara keterbukaan sehingga akuntan-akuntan yang ada di organisasi tersebut lebih beragam baik dari segi kompetensi maupun domisili. Melihat perkembangan Society, Institute of Accountant in London mengubah namanya menjadi Institute of Accountant dan melakukan penghapusan domisili anggotanya.

Paada tahun 1878, Institute mengupayakan UU agar bisa meningkatkan statusnya sebagai satu-satunya organisasi akuntan di semua wilayah Inggris. Tentu saja, Society kemudian dilanda kepanikan. Society lalu merencanakan merger dengan Institute. Namun, semuanya tak berlangsung mudah bagi Society. Dimulai pada bulan Januari 1879, Institute menerima usulan merger Society dengan pembatasan-pembatasan keanggotaan dimana mereka hanya menerima anggota yang berasal dari profesi akuntan publik. Pada saat yang sama, Institute of Accountant in London, Manchester Institute of Accountants dan Institute of Accountants in Sheffield mengusulkan untuk bergabung dengan Institute of Accountants. Akibat pembatasan tersebut, Society menarik usulan merger berikut rancangan UU yang diusulkan oleh Institute.
Baca Juga:  Manfaatkan Media Sosialmu untuk Cari Rezeki Lebih !!
Logo Royal Charter
Source by BSI

Selanjutnya Institute mengupayakan pengesahan Royal Charter. Pelaksanaannya terjadi pada tahun 1879 dimana Institute of Accountant, the Society of Accountant in England, the Manchester and Sheffield Institutes, dan Liverpool Society saling menandatangani usulan Royal Charter. Tahun 1880, mereka memperoleh nama baru Institute of Chartered Accountants in English and Wales (ICAEW) dimana para anggotanya disebut Chartered Accountants (CA). Tidak lama setelah itu tepatnya pada tahun 1883, kembali UU Bankruptcy Act direvisi sehingga terdapat suatu jabatan baru bernama Official Receiver terkait dengan likuidasi. Hal ini sekaligus menghilangkan peran akuntan dalam likuidasi perusahaan. Perubahan ini disebabkan karena banyak akuntan yang menahan dana hasil likuidasi atas aset yang seharusnya diberikan kepada kreditor. Dengan disahkannya UU Bankruptcy Act yang baru, akuntan kehilangan sumber penghasilan utamanya berikut kepercayaan. 

Untuk memperbaikinya, ICAEW memutuskan untuk melakukan seleksi ujian masuk yang lebih sulit. Hal ini kembali menimbulkan kecemburuan diantara calon anggota yang tidak lolos seleksi. Mereka pun mendirikan organisasi tandingan bernama Society of Accountants and Auditors. Mulai saat ini, antara ICAEW dan Society pun saling bersaing. Bentuk persaingan mereka dapat dilihat ketika Society mengusulkan UU pada tahun 1893 dimana registrasi akuntan hanya dapat dilakukan oleh Society dan ICAEW. Langkah ini kemudian direspon oleh ICAEW dengan mengajukan usulan bahwa yang dapat melakukan pengesahan akuntan hanya ICAEW. Sayangnya kedua usulan ini tak satupun yang diterima. ICAEW dan Society pada tahun 1897 menyusun UU Chartered Accountant yang baru dimana keduanya akan merger. Namun pada akhirnya UU ini ditolak pada rapat anggota kedua organisasi.
Ilustrasi Companies Act
Source by LinkedIn

Undang-undang Companies Act yang disahkan pada tahun 1900 mewajibkan perseroan terbatas melakukan audit laporan keuangan. UU ini tidak mengatur akuntan yang berhak melakukan audit, sehingga pemilihan akuntan dilakukan sesuai dengan mekanisme pasar sehingga terjadilah persaingan antar akuntan. Dengan adanya UU ini, maka berbagai perkumpulan akuntan pun berdiri. Diantaranya London Association of Accountants (1904) yang lalu berubah nama menjadi Association of Certified Accountant (ACA) tahun 1971. Tiga tahun setelahnya ACA mendapat pengakuan Royal Charter sehingga berganti nama menjadi Chartered Association of Certified Accountants (CACA) tahun 1984 dan kemudian menjadi Association of Chartered Certified Accountants (CACA) pada tahun 1996. Sementara itu, Society of Accountants and Auditors berubah nama menjadi Society of Incorporated Accountants and Auditors dan menyebut anggotanya dengan sebutan Incorporated Accountant.

Baca Juga:  Asuransi Syariah, Sarana Eksistensi Diri Bagi Perempuan Muslimah

Pada tahun 1909, dikeluarkan Companies Act yang baru mewajibkan laporan keuangan diaudit oleh akuntan. Sebagai tindak lanjutnya, dibuat rancangan UU yang mengatur registrasi akuntan di Inggris dan Wales, namun gagal karena tidak mengatur akuntan di Skotlandia dan Irlandia. Upaya ini diulang setahun kemudian, namun tetap gagal. Tahun 1955, Society bergabung dengan Institute dimana menjadikan ICAEW organisasi akuntan terbesar dengan latar belakang anggotanya yang beragam. Hal ini justru malah menimbulkan perbedaan kepentingan sehingga pada tahun 1968 ICAEW melakukan reformasi besar. Usulan yang diberikan diantaranya ialah merger dengan kelima organisasi akuntansi yang besar yaitu Institute of Chartered Accountants of Scotland (ICAS), Institute of Chartered Accountants of Ireland (ICAI), Association of Chartered Accountants (ACCA), Chartered Institute of Public and Finance Accountants (CIPFA) dan Chartered Institute of Management Accountants (CIMA). Usulan berikutnya ialah penyederhanaan jumlah kualifikasi menjadi dua yaitu, the Chartered Accountant (kualifikasi tinggi) dan the Licentiate Accountant (kualifikasi lebih rendah).
Logo Chartered Accountants
Source by Simon Fraser University

Akan tetapi, usulan reformasi ini tidak bisa dicapai. Sebagai gantinya, pada tahun 1974, keenam organisasi membentuk Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB) yang bertujuan untuk menemukan solusi atas permasalahan bersama. Anggotanya menamakan dirinya sebagai CCAB-qualified accountants. Baru pada tahun 1989, melalui Companies Act 1989 yang lalu disempurnakan tahun 2006, terjadi pengaturan dimana yang dapat melakukan audit perseroan terbatas ialah akuntan yang menjadi anggota CCAB atau anggota Association of International Accountants (AIA). Keenam organisasi ini disebut Recognised Qualifying Bodies (RQBS). Selain itu ada juga Recognised Supervisory Bodies (RSBs) dengan fungsi yang sama namun anggota berbeda, yaitu 4 anggota organisasi CCAB (tanpa CIPFA) dan Association of Authorized Public Accountant (APPA). Saat ini, CIPFA sedang tidak aktif sebagai RQB dan APPA sudah menjadi bagian dari ACCA. Oleh karena itu, organisasi profesi akuntan publik yang dominan di Inggris ialah ICAEW, ICAS dan ICAI yang menyebut anggotanya sebagai Chartered Accountant (CA), ACCA dimana anggotanya disebut Chartered Certified Accountant, dan AIA yang anggotanya disebut International Accountant.  

*Dikutip dari Modul Chartered Accountant “Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat”

Pin It on Pinterest

Share This