6,125 Views
Sistem sekolah di Korea Selatan tidak terlalu berbeda jauh dengan Indonesia. Disana juga menganut prinsip wajib belajar 9 tahun ditambah 3 tahun masa SMU. Setiap anak yang berusia 6 tahun (5 tahun kalo di kita) akan mendapat surat dari pemerintah untuk masuk sekolah dasar. Orangtua yang tidak menyekolahkan anaknya padahal usia anak tersebut sudah mencukupi bakalan masuk penjara lhoo… Berbeda dengan di Indonesia, awal tahun ajaran disana berlangsung pada bulan Maret, dengan jumlah hari libur lebih banyak 30 hari dibanding dengan Indonesia.Biaya selama 9 tahun sekolah ditanggung oleh pemerintah.
Seragam sekolah di Korea terbagi menjadi dua musim, yaitu seragam musim panas dan seragam musim dingin. Tentunya perbedaan jenis seragam tersebut menyesuaikan iklim di Korea yang terbagi menjadi 4 musim. Gambar di bawah menunjukkan seragam sekolah di Korea beberapa dekade yang lalu. Hihihii… lucu banget ya chingudeul hehehe… mirip2 style film2 kolosal Korea 😀 Seragam itu dibuat untuk menambah kepercayaan diri pelajar saat menuntut ilmu di sekolah. Beda banget sama seragam zaman sekarang di Korea yang kebanyakan mengenakan rok mini. :'(
Perayaan Kelulusan di Korea tidak dengan corat coret baju tapi dengan saling melempar telur dan tepung. Mereka biasanya merayakan kelulusan di hotel berbintang bersama dengan para guru dan wali murid. Ditengah-tengah acara, Perwakilan adik kelas maju kedepan untuk berpidato menyampaikan selamat berpisah dan ucapan untuk tetap berusaha lebih baik kedepannya kepada senior mereka yang akan lulus dan meninggalkan sekolah. Senior pun tak ketinggalan berpidato dengan mengucapkan maaf dan terima kasih kepada guru-guru dan adik kelas yang telah mendukung mereka selama ini. Adegan ini sangat mengharukan sehingga tak jarang membuat mereka semua nangis berjamaah.
Pendidikan di Korea Selatan adalah yang terbaik nomor 11 di dunia. Sikap warga negaranya yang workaholic dan super disiplin berimbas pada pola pendidikan anak-anak mereka. Sama seperti di Indonesia, profesi dokter dan insinyur menjadi profesi idaman para orangrua untuk anak-anaknya. Menantu dengan profesi dokter dan Insinyur adalah hal yang paling disenangi orangtua untuk anak-anak gadisnya. Sementara, anak lelaki dipaksa untuk menjadi dokter dan insinyur demi mengangkat harkat dan martabat keluarga,
Dengan kriteria tersebut, anak-anak di Korea harus giat belajar. Hanya ada tiga universitas top di Korea yang menjadi incaran para lulusan SMU. Dari 580.000 lulusan yang mendaftar, hanya 14% yang diterima. Tak jarang, setiap tahun lulusan SMU harus berjuang mengikuti SNMPTN menjadi studyholic. Kalau di Indonesia, polisi sering merazia pelajar yang kedapatan bersenang-senang. Di Korea, justru polisi merazia anak-anak yang ketahuan gila belajar hingga rela mengikuti bimbel hingga tengah malam. Para polisi itu merazia bimbel-bimbel yang ketahuan masih beroperasi diatas jam sepuluh malam. *beda banget ya, chingu?? O.o
Oh ya, Sekolah menengah di Korea terbagi atas tiga jenis. Pertama sekolah menengah umum yang lulusannya dipersiapkan untuk melanjutkan ke Universitas. Kedua, sekolah menengah khusus, misalnya khusus seni (arts school) dan khusus olahraga (sports school). Sekolah khusus ini juga dipersiapkan untuk lanjut ke perguruan tinggi. Sementara yang ketiga adalah sekolah menengah kejuruan dimana lulusannya dipersiapkan untuk bekerja. Jadi jika kalian menonton drama Dream High, Arts School itu benar-benar ada lho chingu. Bahkan Kim Heechul pun lulusan universitas seni *lupa namanya #Plakk
Sekolah di Korea menghabiskan waktu seharian penuh. Buat kalian yang malas menghafal, lebih baik bilang TIDAK. Soalnya pendidikan di Korea termasuk pasif dan banyak hapalan. Siswa-siswi baik SD hingga universitas disana terbiasa bersekolah fullday. Bahkan beberapa sekolah menerapkan sekolah setengah hari pada sabtu. So, tidak ada kata Saturday Holiday bagi mereka. Disetiap kelas untuk SMP memiliki seorang wali kelas yang akan memperhatikan kehidupan dan mengarahkan siswanya, dan untuk masing-masing pelajaran memiliki tenaga pengajar yang berbeda-beda. Mata pelajaran mereka terdiri dari bahasa korea, moral, sosial moral, matematika, ilmu science, olah raga, musik, kesenian, keterampilan, bahasa inggris . Dalam 1 hari mereka di sekolah selama 6 jam, dan setiap semester ada 2 kali ujian evaluasi, yang hasilnya akan dikirim ke rumah masing-masing.
Sekolah di Korea dimulai dari pukul 7 pagi hingga setengah tiga sore untuk SD. Sementara untuk SMP, sekolah dimulai dari pukul 7 pagi hingga jam 4/5 sore. Paling parah buat pelajar SMU, sekolah di korea memakan waktu hingga 18 jam. Para siswa SMU yang berusia 16-18 tahun diharuskan bersekolah dari pukul 7 pagi hingga pukul 9/10 malam. Bahkan beberapa sekolah menerapkan waktu belajar hingga 10 menit sebelum waktu tengah malam khusus siswa tingkat akhir. Semuanya demi memenangkan pertarungan menghadapi SNMPTN Tiga universitas top di Korea yang terkenal seram (ujiannya) itu. *hiiy.. jadi merinding -________-
Menjelang ujian SNMPTN SMU di Korea, guru dan masyarakat seakan bersatu untuk mendukung para pelajar untuk ikut ujian. Tempat-tempat rekreasi tutup lebih awal demi membantu para pelajar untuk belajar. Para orangtua dan adik kelas rela menunggui kakak-kakak mereka ujian untuk membantu menyemangati mereka. Tapi ujian tetaplah ujian yang selalu memberikan ketegangan. Karena berbagai tekanan, siswa-siswi di Korea banyak yang melakukan aksi bunuh diri karena tak sanggup menghadapi ujian. Inget kata2 eomma Kibum di film Attack on The Pin Up Boys, disana eomma berkata, “Bertahanlah setahun lagi” demi menyemangati Kibum. Dan disana dinyatakan juga bahwa Kim Heechul tak mau meneruskan sekolah ke tingkat college. -_____-“”
Kata siapa di Korea gak ada bimbel? Bimbel juga ada di Korea. Gak bimbel = ANEH !! xD Bimbingan belajar disana dimulai dari waktu pulang sekolah hingga larut malam. Tujuannya agar siswa-siswi di Korea bisa lulus ujian. Kebayang ga sih capeknya udah seharian full di sekolah, les bimbel mpe tengah malam pula?? -______- malangnya nasib oppadeul suju jaman sekolah #Plakk
dikutip dari : berbagai sumber