Pandemi belum berakhir. Itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dua tahun sudah pandemi melanda dunia. Membuat kita semakin perhatian dan concern dengan kesehatan.
Data terbaru menunjukkan dalam waktu tiga tahun belakangan, jumlah penderita COVID-19 per 9 September 2022 di Indonesia mencapai 6,38 juta dengan kasus meninggal dunia sebanyak 158 ribu.
Tentunya angka ini bukanlah angka yang terbilang sedikit. Sehingga masing-masing dari kita mestinya menaruh perhatian lebih soal penyakit ini.
Apa yang membuat penyakit COVID-19 berbahaya? Tentunya karena munculnya varian baru yang terus menerus ada. Seolah-olah tak pernah berakhir. Selalu muncul korban baru setiap harinya.
4 Strategi Baru Hadapi Pandemi COVID-19 Terbaru di Indonesia
Untuk itu Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mengajak kita untuk mempersiapkan diri guna menghadapi pandemi COVID-19. Meskipun tak seganas dulu, tetap saja penyakit ini mengancam kesehatan diri.
Berdasarkan laman Instagram Dinkes Sumsel, ada 4 strategi jitu dalam menghadapi pandemi COVID-19 era baru di Indonesia, diantaranya:
1. Kita bisa mulai menerima diri terhadap penyakit COVID-19.
Ini penting supaya kita tidak denial terhadap penyakit yang berbahaya ini. Hidup berdampingan bukan berarti kita berperilaku sembarangan.
Tetap jaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayuran. Serta jaga prokes agar terbentuk perilaku yang sehat dan aman.
2. Lindungi anak-anak dan lansia dari paparan COVID-19.
Mulai lakukan vaksinasi COVID-19 untuk diri sendiri dan keluarga. Apalagi jika ada anggota keluarga kita yang tergolong usia rentan. Seperti anak-anak dan orang tua.
Lengkapi vaksinasi hingga dua kali plus booster. Kita bisa mendaftarkan diri untuk ikut vaksinasi dengan menghubungi puskesmas setempat.
3. Menjaga Ketahanan Tubuh
#MulaiKebiasaanBaru demi kesehatan diri sendiri dan orang sekitar. Tetap awas jika ada anggota keluarga yang sedang sakit menyerupai ciri-ciri COVID-19.
Jangan takut hubungi dokter jika menemukan gejala-gejala COVID-19. Bila perlu rutin melakukan swab test atau PCR untuk memastikan keamanan diri.
4. Perkuat dengan Literasi
Ilmu pengetahuan terus berkembang. Kita bisa mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai penyakit COVID-19 varian terbaru dan penyakit menular lainnya.
Lakukan upaya deteksi sejak dini terhadap penyakit ini. Ingat nasib keluarga berada di tangan kita. Jangan ragu bertanya pada ahlinya apabila tidak paham.
Sumsel Sehat, Masyarakat Kuat
Salah seorang teman Molzania membagikan pengalamannya terkena COVID-19. Tiga tahun berlalu ternyata bukan jaminan kita bebas.
Teman Molzania ini mengaku selama dua tahun belakangan ini termasuk yang sangat peduli akan bahaya COVID-19. Berusaha untuk mematuhi prokes dengan sangat ketat.
Namun kenyataannya berbeda. Baru-baru ini dia mengalami sakit demam dan batuk yang lumayan mengganggu. Ternyata setelah dicek, dirinya positif COVID-19.
Apa yang dialami oleh teman ini lantas membuat Molzania khawatir. Beruntung varian COVID-19 tak lagi seganas dulu. Teman Molzania ini berhasil sembuh usai isoman beberapa minggu.
Memang kita tidak bisa menghindar dari penyakit ini. Apalagi di dunia ini memang terdiri dari virus dan pelbagai penyakit.
Molzania sendiri sampai saat ini tetap menggunakan masker saat berada di kerumunan. Rasanya kayak ada yang kurang bila tak menggunakan masker. Mungkin karena sudah jadi kebiasaan. Sobat juga, gitu gak?
Percaya deh, bila kita terus menerus membentengi diri dengan baik. Dengan cara menjaga kesehatan dan rutin berolahraga. Jangan lupa senantiasa makan makanan yang bergizi dan bernutrisi.
Tak lupa pula berdoa pada Allah swt agar terhindar dari musibah dan marabahaya penyakit. Insya Allah, kita akan senantiasa dijaga oleh Allah swt. 🙂