51,032 Views
Setelah minggu kemarin, Molzania membahas artikel mengenai keuntungan kuliah di Universitas Terbuka yang berisi tentang sebagian pengalaman menyenangkan yang Molzania alami saat kuliah dulu, sekarang Molzania mau membahas mengenai kekurangannya. Segala sesuatu itu menurut Molzania ada kelebihan dan kekurangan. Tak terkecuali ketika kita memilih untuk berkuliah di Universitas Terbuka. Lagi-lagi ini ditulis berdasarkan perspektif Molzania ya sobat. Jadi mungkin diluar sana ada beberapa sobat bubblelatte yang setuju dan tidak setuju.
Patung Logo Universitas Terbuka
Credit by Soal-Soal UT
Namun ini barangkali bisa menjadi sebuah bayangan bagi khususnya sobat bubblelatte yang ingin melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka. Oke, nggak usah banyak cingcong, mari kita ulas beberapa kekurangan berkuliah di Universitas Terbuka:
1. Masuk Gampang, Keluar Susah
Kebanyakan alasan orang ketika memilih untuk berkuliah di Universitas Terbuka adalah biar lulus sarjana dapat ijazah. Makanya rata-rata mahasiswa UT ialah pekerja atau karyawan yang sulit membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan. Tetapi kuliah di UT ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan. Akibatnya tak jarang mereka yang sudah mengetahui bahwa kuliah di UT susah lulus memilih menyerah dan pindah ke universitas lain. Mereka yang lebih memilih bertahan di UT biasanya tidak punya pilihan lain karena waktu mereka sehari-hari sangat sibuk. Akhirnya mereka lebih memilih untuk lulus kuliah lebih lama dari biasanya demi mendapatkan ijazah.
Masuk Gampang, Keluar Susah
Credits by SI-UK
Alasan-alasan tersebut sering Molzania jumpai semasa kuliah. Tak banyak siswa SMU yang memilih UT sebagai universitas mereka. Molzania merupakan satu-satunya siswa SMU fresh graduated di Palembang yang memilih UT pada tahun angkatan Molzania. Tentunya ada alasan tersendiri yang melatarbelakangi hal ini yang tidak bisa Molzania bicarakan karena menurut Molzania sudah masuk ke ranah privasi. 
Salah satu kunci untuk kuliah di Universitas Terbuka ialah komitmen untuk belajar mandiri. Hal ini kurang disadari oleh banyak calon mahasiswa UT. Akibatnya mereka kelabakan sendiri ketika menjalani perkuliahan. Untuk itu nanti Molzania akan bikin artikel di lain waktu yang khusus membahas tentang komitmen. Kalau kuliah di universitas biasa, kita bertatap muka langsung dengan dosen sehingga kita bisa melakukan persiapan. Seenggaknya dengan bertatap muka kita tahu kepribadian dosennya kita. Contohnya saja sistem mereka dalam memberi nilai. 
Nah di UT, kita benar-benar berfokus sama modul-modul yang tebalnya minta ampun. Plus waktu belajar yang hanya dalam tempo 2 bulan. Kita berjibaku untuk hal ini demi meraih kelulusan. Untuk sobat yang menyukai belajar mandiri dengan menghafal modul di luar kepala, atau mengerjakan soal matematika (untuk jurusan akuntansi) mungkin nggak akan mengalami banyak kesulitan belajar di UT. Ada banyak hambatan yang kita alami untuk membiasakan belajar mandiri. Jadi pikirkan baik-baik sebelum memutuskan kuliah di UT.
2. Susah Dapat Nilai Bagus
Adalah suatu hal yang lumrah bagi mahasiswa UT mendapat IPK dibawah 3. Tetapi jangan ditanya kalau soal semangat belajarnya. Meraih predikat lulus dari UT bukanlah hal yang mudah. Setiap lulusan UT layak diberikan penghargaan atas kerja keras mereka dalam hal belajar mandiri. Jika mahasiswa kebanyakan bersantai-santai ria menjelang ujian, banyak diantara mereka yang bahkan mencontek, kita mahasiswa UT harus berjibaku untuk membaca modul-modul yang super duper tebal.
Di UT, Susah Dapat Nilai Bagus
Credits by GPA Calculator
Ujian semester di UT itu sistemnya menyerupai SBMPTN. Tak jarang soal yang berbasis logika pun ditanyakan dalam soal-soal ujian UT. Makanya lebih banyak mahasiswa yang tidak lulus, dibandingkan yang lulus. Nilai C, D dan E bertebaran. Jangan terlalu banyak berharap bisa mendapat nilai A dan B karena nilai diatas C boleh dibilang anugerah. Meski banyak nilai C, Molzania masih beruntung bisa mendapatkan nilai A dan B. Walau jumlahnya tidak banyak, tapi semua nilai itu murni nilai dari usaha Molzania. Tanpa tambahan apapun. Tanpa nilai kasihan dari dosen. Hehe.
3. Tidak Ada Organisasi Kemahasiswaan
Sayang sekali memang, tapi di UT tak ada satupun organisasi kemahasiswaan yang bisa kita masuki. Dan ini menurut Molzania adalah hal yang paling fatal bagi mahasiswa UT. Khususnya bagi mahasiswa UT dari lulusan SMU. Mungkin organisasi kemahasiswaan tidak diminati di kalangan mahasiswa UT. Buat kalian yang bercita-cita ingin jadi aktivis mahasiswa, jangan pernah masuk ke Universitas Terbuka. Disini tak ada yang namanya BEM, apalagi ormas lain seperti Rohis dan Mapala.
Tidak Ada Organisasi Kemahasiswaan
Credits by Pinterest
Satu-satunya organisasi yang ada hanyalah Ikatan Alumni UT (IKA-UT). Itupun kalian baru bisa bergabung ketika sudah menjadi alumni. Hal ini sangat disayangkan, harusnya sih UT buat saja organisasi kemahasiswaan seperti layaknya universitas lain. Mengapa tidak? Molzania yakin di luar sana banyak mahasiswa UT yang ingin ikut serta. Termasuk Molzania sendiri. Apalagi bagi lulusan SMU yang notabene lagi zaman-zamannya untuk mencari pengalaman. 
Padahal banyak hal positif yang bisa kita dapatkan. Pertama jelas nama UT akan menjadi lebih populer di masyarakat. Selama ini Molzania sering merasa kesulitan dalam menjelaskan apa itu UT kepada orang-orang. Sepertinya UT hanya populer di kalangan pekerja dan karyawan. Tak banyak masyarakat awam yang tahu dengan UT, Semoga di kemudian hari, hal ini didengar oleh petinggi-petinggi UT sehingga mahasiswa UT bisa menyalurkan bakat dan aspirasinya lewat bentukan organisasi kemahasiswaan.
Demikianlah kekurangan berkuliah di Universitas Terbuka yang Molzania rasakan semasa kuliah pada jenjang sarjana dulu. Mudah-mudahan apa yang Molzania bagikan ini bisa bermanfaat bagi sobat-sobat bubblelatte dimanapun berada. Salam hangat dari Molzania. ^_^
Baca Juga:  9 Jenis Dress Wanita yang Wajib Dimiliki Generasi Masa Kini

Pin It on Pinterest

Share This