1,660 Views
Tidak terasa bulan puasa sudah memasuki pertengahan hari, itu artinya hari raya Idul Fitri kian dekat. Bagi sobat yang jauh dari kampung halaman, pastilah selalu menanti-nantikan tibanya waktu untuk mudik lebaran. Kalau Molzania pribadi, hampir setiap tahun selalu mudik. Tapi lucunya Molzania mudik bukan ke kampung halaman melainkan justru ke kota besar. Hal ini dikarenakan orangtua ayah Molzania tinggal di Kota Jakarta, maka kalau Molzania mudik justru ke ibukota negeri Indonesia ini.
Suka Duka Mudik Lebaran ke Jakarta |
Nggak terlalu berbeda jauh dengan mudik ke kampung halaman, momen mudik ke kota besar pasti punya suka dan duka tersendiri. Biasanya Molzania mudik ke Jakarta itu seminggu sebelum dan sesudah lebaran. So, Molzania punya waktu lebih kurang dua minggu untuk stay di rumah nenek. Momen lebaran bagi Molzania tidak hanya untuk kumpul keluarga, melainkan juga untuk momen bersenang-senang.
Secara.. kalau soal tempat-tempat hangout, Jakarta nggak pernah mati gayalah ya. Ratusan mall berdiri di kota Jakarta. Belum lagi nyari tempat makan, apapun nama makanannya Jakarta punya. Asiknya lagi pada saat-saat menjelang dan sesudah lebaran, Jakarta tidak mengenal macet. Suasana lengang selengang-lengangnya. Mirip seperti hari-hari biasa di kota asal Molzania sendiri yaitu kota Palembang.
Padahal kalau kita kesananya nggak libur lebaran, Jakarta macetnya minta ampun. Saking kelamaan di jalan, Molzania bisa tertidur di mobil. Bahkan jarak tempat yang berdekatan pun bisa makan waktu berjam-jam. Rasanya lebih cepat jalan kaki daripada naik mobil. Tapi kalau kebanyakan jalan kaki, pegal juga dipikir-pikir. Pokoknya Say No ke Jakarta nggak libur lebaran.
Jakarta memang lebih efektif untuk disinggahi pada saat libur lebaran. Mungkin jumlah warga yang bukan asli Jakarta sendiri bisa mencapai 70-80%. Terbukti dengan banyaknya warga yang mudik saat lebaran ke kota lain, ketimbang penduduk yang stay di Jakarta. Akibat banyaknya pendatang, tidak heran sejumlah tempat hangout seperti restoran dan fashion store, justru tutup saat lebaran. Hihi.. Molzania pernah berkunjung ke Thamrin City H+1 lebaran, itu toko 80%nya tutup. Hanya ada sejumlah kecil pedagang yang masih berjualan.
Kalau lebaran kita mudik ke Jakarta, tiket pesawat malah lebih murah. Apalagi belinya jauh-jauh hari. Terminal bandara kedatangan pun sepi saat lebaran. Penduduk asli Jakarta sepertinya lebih memilih untuk liburan ke Bandung atau Bogor saat libur lebaran ketimbang menghabiskan waktu di kota Jakarta. Makanya kota Jakarta dan sekitarnya sepi. Bisa bayangkan tidak jarak Jakarta-Depok hanya memakan waktu kurang lebih 15-20 menit!
Yap, Molzania pernah banget mengalami hal ini. Waktu itu rencananya Molzania mau pergi ke UI Depok dari daerah Jakarta Barat. Jalanan mulus tanpa hambatan mobil-mobil yang lalu lalang. Dan tentu saja kami lebih bisa menikmati perjalanan tersebut. Hari biasa jangan ditanya, bisa suntuk plus bete di jalanan. Hehe.
Surga banget deh kota Jakarta, kalau sudah H-3 dan H+3 lebaran. Mau kemana-mana gampang, tiba-tiba sampe aja nggak berasa. Tapi kalau sudah lebih dari itu, Jakarta perlahan kembali ke asal. Apalagi kalau sudah mendekati hari anak-anak sekolah, wah mulai lagi deh macetnya. Jika sudah seperti itu, saatnya say goodbye pada kota Jakarta. Atmosfernya kurang cocok dengan wong Plembang yang nggak terbiasa menghadapi penatnya kemacetan.