Minggu lalu, Molzania dan kawan-kawan blogger mewakili Komunitas Kumpul Blogger menghadiri acara Temu Tokoh Muda dan Diskusi “Geliat Pembangunan IT di Sumsel” di Hotel 101 Palembang. Acaranya berlangsung seru dan meriah. Ada banyak pengetahuan yang didapat. Acara ini banyak dihadiri oleh para pelajar, anggota komunitas IT, dan netizen se-kota Palembang. Selain blogger acara ini juga dihadiri oleh youtuber Palembang. Oh iya disini Molzania juga bertemu dengan salah satu tokoh muda di Sumsel. Siapa itu? Yuk simakin cerita Molzania dibawah ini…
Diberitahukan kalau ini acara ternyata diselenggarakan oleh Pak Dodi Reza Alex Noerdin. Sekota Palembang siapa sih yang tidak kenal dengan tokoh muda yang satu ini? Apalagi untuk fans sepak bola Sriwijaya FC pasti tahu banget dong secara doi sempet jadi presidium SFC. Selain itu, kayaknya baliho-baliho yang ada di Sumsel suka ada majang fotonya Pak Dodi. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin dan mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Sumsel periode mendatang.
Acaranya sejatinya dimulai pukul 11.00 WIB. Tapi ternyata terpaksa molor sampai jam 2an lewat. Alasannya dikarenakan Pak Dodinya belum tiba di tempat acara. Jadi untuk mengisi waktu, panitia bikin acara fun & games gitu. Yang bikin spesial adalah MCnya itu komedian Palembang yang namanya sudah dikenal karena sering masuk TV. Tadinya sempet lupa namanya. Akhirnya inget juga kalau mereka berdua itu Cek Daus dan Bicik Waya-Waya.
Namanya juga blogger, acara belom dimulai kita semua malah sibuk. Sibuk foto-foto dan upload ke Instagram maksudnya. Apalagi diberitahu panitia kalau mereka juga menyelenggarakan lomba berhadiah. Semacam lomba caption dan live vlogging selama acara berlangsung. Siapa yang caption dan vlognya yang paling menarik, maka mereka akan mendapatakan hadiah 1 unit handphone Android.
Bertemu dengan MC pelawak, ya bawaannya melawak terus. Sepanjang acara heboh dengan “kelakar bethok”. Kelakar Bethok ialah tradisi bercandaan asli Palembang. Jadi kita bercandanya menggunakan Bahasa Palembang. Nggak ada yang spesial sebenarnya. Hanya joke-joke biasa, tapi yang bikin spesial mungkin karena bahasanya menggunakan bahasa Palembang. Dan materi candaannya itu khas wong kito dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Pertengahan acara diskusi pun digelar. Hadir sebagai narasumber Kak Andhika Permana dari Kemkominfo. Materi diskusinya sih menarik. Isinya tentang cara menangkal hoax yang bertebaran di dunia maya. Intinya kita sebagai #GenerasiITSumsel harus bijak bersosial media dengan cara membagikan konten positif dan mencerdaskan.
Bahaya loh kalo kita asal share tanpa sumber. Efeknya bisa menyakiti sesama atau bahkan kena UU ITE juga. Contohnya kasus dua orang lelaki sedang bermesraan di atas motor yang divideokan oleh ibu-ibu dan sempet viral beberapa waktu lalu. Tadinya dikira mereka LGBT, tak tahunya hanya kakak adek yang belum lama bertemu. Akibat si ibu-ibu main share videonya di sosmed, si adek jadi trauma dan enggan bertemu dengan orang lain karena merasa malu!
Iya sih, terkadang kita ini suka latah share. Ketemu masalah sedikit, bukannya diselesaikan terlebih dahulu tapi langsung main share di sosmed. Mungkin awalnya cuma ingin memberikan peringatan kepada orang lain, tapi kalau ternyata salah efeknya bisa merugikan. Untuk kasus kakak adek diatas, lebih afdhol sih ditegur saja. Atau kalau mau dibagikan jangan lewat video, cukup lewat teks tanpa menyebut nama yang bersangkutan.
Buat bu ibu sebaiknya jangan asal share foto anaknya yg sedang tidak berpakaian karena bisa jadi sasaran fedopilia. Tahukah kalau satu foto anak dihargai 20 dollar di luar negeri. Dan di luar sana itu banyak orang-orang yang tidak bertanggungjawab menyimpan foto bocah dan menyebarkannya di grup fedopilia. Buat yang belom tahu apa itu fedopilia, itu tuh kelompok orang dewasa yang “menyukai” anak kecil. Bukan menyukai dalam hal yang sebenarnya, tetapi secara seksualitas.
Pukul 2 lewat, Pak Dodi pun tiba. Ternyata ada pula acara pengukuhan Pak Dodi sebagai ketua Relawan TIK di sumsel. Jadi relawan TIK semacam komunitas bentukan Kominfo untuk pengembangan IT di sumatera selatan. Mereka terdiri dari para ahli IT, pegiat IT, dan para pencinta IT. Sebagai bupati Muba, Pak Dodi telah giat berusaha untuk mengembangkan IT di daerahnya. Jadi tidak salah kan kalau beliau didapuk sebagai ketua.
Sesi terakhir inilah yang paling ditunggu. Udah jam 2an belum makan siang. Perut udah keroncongan aja. Selepas acara pengukuhan, kita digiring untuk makan siang spesial bersama Bapak Dodi. Spesial karena makan siangnya itu ala liwetan. Maksudnya nasi liwet beserta lauk pauknya tidak disediakan di piring saji, melainkan dihamparkan semuanya diatas daun pisang. Cara makannya semeja ada sepuluh orang. Jadi kita makannya sama-sama aja.
Molzania kurang sreg sih sama acara makan ala liwetan kayak gini. Masalahnya Molzania tidak biasa makan menggunakan tangan alias terbiasa makan pake sendok. Meskipun ini nyunnah banget, tapi kayaknya kok nggak higienis. Disediain sih wadah cuci tangan, tapi makan semeja dengan orang yang nggak dikenal itu rasanya beda. Apalagi mereka ambil nasi langsung pake tangan. Ini menurut pendapat Molzania saja sih, jadi tidak usah diambil hati. Alhamdulillahnya makanannya enak sih, jadi ya disyukuri saja. Apalagi ini kan gratisan.. hehehe..
Didepan Molzania makan itu kan ada dua anggota youtuber. Sembari makan, mereka ngevlog gitu. Dua orang Youtuber itu ngoceh-ngoceh sendiri depan kamera. Lucu juga melihat secara langsung cara kerja youtuber. Dibandingkan dengan melihat tayangannya di youtube, ternyata kerja mereka berat juga ya. Mesti nahan malu. Kalau di luaran, mereka mungkin bisa dianggap orang gila kali ya hahaa…
Selesai makan pengumuman lomba pun dimulai. Dari sekian ratus anggota komunitas dan netizen yang datang. Alhamdulillah Molzania terpilih sebagai salah seorang pemenang. Duh senangnya. Udah kenyang, dapat hadiah pula. Pekik kemenangan membahana dari kubu blogger Palembang. Nggak nyangka sih, padahal merasa banyak yang lebih jago nulis caption dibandingkan Molzania.
Akhirnya satu unit smartphone Android pun jatuh ke tangan Molzania. Bersama tiga orang pemenang lainnya kita berfoto bareng Pak Dodi Reza Alex Noerdin. Dapat ilmu, bertemu sahabat baru, dapat pula hadiah. Komplit deh rasanya. Terima kasih Molzania ucapkan untuk Pak Dodi dan Relawan TIK atas undangannya. Jangan sungkan untuk mengundang kami lagi para blogger Palembang. 🙂 🙂 🙂