1,154 Views

Menjadi disabilitas daksa yang duduk di kursi roda bukan berarti tak bisa berolahraga. Molzania sudah pernah mencoba menulis tentang pengalaman olahraga duduk menggunakan kursi.

Ternyata olahraga seperti ini tidak hanya bisa dipraktekkan untuk disabilitas daksa, tetapi juga untuk lansia. Dikarenakan tak harus bergerak dengan seluruh anggota tubuh. Melainkan cukup duduk di kursi.

Manfaat Berolahraga untuk Disabilitas

Kebutuhan berolahraga tiap orang pada dasarnya sama saja. Intensitasnya bisa disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Molzania memilih berolahraga setiap hari saat hari kerja. Totalnya per olahraga selama satu jam 3-5 kali seminggu.

Biasanya Molzania memilih olahraga duduk santai pakai kursi roda di Kambang Iwak yang memang disediakan untuk masyarakat #SumselBergerak.

Suasana di Kambang Iwak Palembang

Beruntung di Palembang, pemerintahnya sudah menyediakan berbagai fasilitas gratis untuk olahraga. Minggu pagi jadwalnya untuk car free day. Senangnya Sumsel Maju untuk Semua.

Ternyata manfaat olahraga untuk disabilitas juga bisa menurunkan berat badan. Kuncinya ada pada konsistensi dan komitmen diri. Selain itu, jaga asupan makanan sehari-hari.

5 Tips Olahraga untuk Disabilitas Daksa

Untuk dapat berolahraga dengan optimal, seorang disabilitas juga wajib memerhatikan beberapa hal di bawah ini;

1, Mulai dengan intensitas ringan, lakukan secara bertahap

Sebelum memulai olahraga, ada baiknya kita untuk mengenal kemampuan dan keterbatasan diri sendiri. Dengan mengetahui diri sendiri, maka kita bisa memilih jenis olahraga yang tepat. Sebaiknya kita tahu tujuan dalam melakukan olahraga.

Baca Juga:  Lancar Ibadah Haji dan Umroh, Lakukan 7 Cara Sehat Atasi Heatstroke

Molzania sendiri memilih untuk mengombinasikan berbagai jenis olahraga. Dikarenakan goalnya memang ingin menurunkan berat badan. Caranya dengan mencoba semua opsi olahraga yang tersedia. Sampai akhirnya kita tahu mana olahraga yang paling sesuai untuk mencapai tujuan.

2. Memerhatikan Tubuh Kita Saat Berolahraga

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, saat kita berolahraga tubuh kita akan menimbulkan reaksi. Misalnya jika kita berolahraga aerobik, maka tubuh akan mengeluarkan keringat, jantung akan berdetak lebih kuat, dan kita mungkin akan kesulitan untuk bernafas. Maka ini adalah hal yang wajar.

3. Lakukan Gerakan Peregangan Sebelum Memulai Sesi

Penting untuk dicatat, saat memulai olahraga wajib untuk melakukan peregangan terlebih dahulu. Durasi peregangan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya lima sampai sepuluh menit.

Manfaat melakukan peregangan antara lain sebagai persiapan otot dan tubuh kita sebelum dipaksa untuk bergerak. Jika kita tak melakukan hal tersebut, maka tak heran bila badan nantinya akan merasa sakit dan pegal.

Berolahraga hendaknya dilakukan dengan kondisi hati yang riang. Jika setelahnya malah mengeluh pegal-pegal, bukan tak mungkin akan malas dan malah jadi kendor dalam berolahraga.

4. Istirahat Sejenak Jika Merasa Capek

It’s okay if you do little rest jika kamu merasa lelah saat berolahraga. Jangan lupa siapkan air putih di dekatmu sebelum mulai sesi olahraga. Jika tubuhmu merasa lelah, ada baiknya untuk berhenti satu hingga dua menit untuk minum.


Sebaiknya pilih minuman air putih hangat, ketimbang dingin. Berdasarkan laman Detik Health, air hangat bagus untuk pembuangan racun tubuh. Saat meminum air hangat, tubuh akan otomatis mengeluarkan keringat yang merangsang metabolisme.

Baca Juga:  Hipertensi di Usia Muda? Big No No!

Selain itu mengonsumsi air hangat saat berolahraga lebih mudah diterima dan dicerna oleh tubuh. Hindari paparan gula saat berolahraga karena bisa memicu konsumsi gula yang berlebihan. Batas konsumsi gula harian adalah sebesar 50 gram atau lebih kurang 4 sendok makan saja.

5. Jangan Abaikan Tanda Ini, Segera Hentikan Olahraga

Masih menurut info dari Dinkes Sumsel, bila gejala berbagai reaksi tubuh di atas semakin memburuk, segera hentikan olahraga.

Jangan abaikan tanda-tanda seperti nyeri dada, pusing, mata berkunang, muncul nyeri pada bagian leher, lengan, rahang dan bahu. Bisa jadi itu tanda adanya penyakit jantung.

Segera bawa ke dokter dan rumah sakit bila gejalanya semakin menjadi. Jangan sampai terlambat dan diabaikan begitu saja.

Itulah 5 tips olahraga untuk disabilitas daksa. Semoga bisa bermanfaat untuk sobat semua.. 

Pin It on Pinterest

Share This