Molzania suka sekali travelling! Impian terbesar Molzania ialah suatu saat bisa berkeliling dunia. Bahkan sering berkhayal menjadi seorang traveler sejati. Di Youtube sih seringnya pantengin video orang jalan-jalan plus baca kisah-kisah traveler di grup backpacker malah.
Meski yah, terkadang suka bingung sendiri apa iya orang disabled pengguna kursi roda seperti Molzania mampu. Di kota sendiri saja, banyak banget hambatan yang dilalui. Dimulai dari jalan yang nggak rata-lah, ketiadaan toilet khusus disabilitas-lah, hingga persoalan mencari informasi yang akurat tentang info-info disabilitas.
Molzania beberapa kali nemuin kisah perjalanan disabled traveler asal Indonesia yang membagikan kisah perjalanannya di sosial media. Kisah-kisah merekalah yang menjadi inspirasi bagi Molzania. Bahwa seorang wheelchair disabled pun bisa travelling ke luar negeri. Di Indonesia mungkin jarang kita jumpai traveler dengan disabilitas. Tapi di luar negeri ternyata udah banyak gengs..
Travelling di Mata Wheelchair Disabled
Saat kita mau merencanakan untuk travelling ke suatu tempat, Molzania sebagai pengguna kursi roda akan lebih memilih lokasi-lokasi yang ramah disabled. Mulai dari hotel, pesawat, hingga lokasi wisatanya. Tujuannya untuk memastikan kegiatan travelling nantinya berlangsung menyenangkan. Terutama bagi orang yang mendampingi Molzania. Tapi nggak segitu mudahnya gengs!
Soalnya dulu sekali Molzania pernah melupakan step yang ternyata paling penting ini. Akibatnya kamar hotel bintang tiga yang kami sewa berada bagian bawah. Untuk ke bawah, harus menuruni anak tangga tanpa pegangan. Padahal sudah pesan kamar di lantai satu.
Belum lagi lokasi wisata yang tidak menyediakan toilet disabilitas, buat Molzania ini sih yang paling bikin sebel. Soalnya mesti nahan pipis dari pagi hingga malam dan itu tentu nggak bagus buat kesehatan. Kalo ada toilet disabilitas, ayah atau mama Molzania bisa nemenin untuk jagain selama di wc biar nggak jatuh. Soalnya spacenya kan lebih gede. Lah kalau nggak ada, lalu sialnya kalo kebelet pipis mau nyari toilet dimana coba?
Kalau untuk toilet disabilitas, sekarang sih lebih banyak ngandalin mall-mall. Alasannya di mall atau pusat hiburan modern lainnya sudah lumayan baik fasilitasnya. Mereka biasanya juga menyediakan toilet disabilitas. Tapi kalau untuk lokasi-lokasi wisata lain, khususnya di ruangan terbuka, masih belum tersedia. Solusinya Molzania nggak bisa lama-lama berada di sana.
Untuk itu sebulan sebelum jadwal travelling, Molzania biasanya melakukan banyak research mengenai kota yang ingin dikunjungi. Apalagi bila tujuannya ke luar kota atau luar negeri. Banyak tanya-tanya juga sama yang pernah berkunjung ke sana. Molzania selama ini masih ngandalin Google dan forum-forum pemandu wisata lainnya untuk mencari informasi.
Seperti misalnya nih, Insha Allah Molzania kan tahun depan akan melaksanakan ibadah haji. Artinya tujuan perjalanan Molzania ke kota Mekkah dan Madinah. Molzania dari jauh-jauh hari sudah mencari informasi mengenai;
- Apa yang harus disiapkan oleh pengguna kursi roda dalam menunaikan haji?
- Hambatan apa yang akan dirasakan oleh pengguna kursi roda di sana.
- Fasilitas disabilitas yang tersedia di sana dan lokasinya.
- Pengalaman orang dengan kursi roda yang melakukan ibadah haji dan umroh.
- Kontak dengan muthowwib atau pemandu haji asal Indonesia bila sewaktu-waktu ada masalah.
- dan lain-lain sebagainya..
Nah kesemua informasi di atas, harus Molzania kantongi sebelum melakukan perjalanan haji tahun depan. Intinya sih tentang persiapan. Kalau persiapan kita baik, maka travelling nantinya pun menyenangkan.
Serunya Planning Itinerary Sendiri
Alhamdulillah.. Molzania hidup di era teknologi 4.0 yang memungkinkan Molzania untuk terhubung dengan aplikasi serba bisa. Salah satunya ya Traveloka ini. Boleh dibilang ini tuh aplikasi yang paling disukai oleh travelers Indonesia deh.
Kenapa? Alasannya aplikasi traveloka ini memungkinkan pencarian atas semua hal yang dibutuhkan saat bertravelling ria. Ya, pesawat, hotel, kereta api, tempat makan, rental mobil, semuanya lengkap! Molzania sendiri sangat terbantu dengan adanya Traveloka. Jadi nggak perlu susah-susah lagi menggunakan banyak aplikasi di hp.
Saat kita mau merencanakan untuk travelling ke suatu tempat, Molzania sebagai pengguna kursi roda menginginkan area dengan aksesibilitas. Sudah memiliki fasilitas untuk disabilitasnya sendiri. Utamanya berbicara soal hotel yang akan kita tempati untuk sementara selama liburan. Lewat Traveloka, Molzania bisa tahu tuh mana hotel yang ramah disabilitas, mana yang bukan.
Soalnya di aplikasi Traveloka, saat kita melakukan pencarian, masing-masing hotel sudah menyediakan informasi mengenai fasilitas yang tersedia disana. Apakah hotel mereka beraksesibilitas atau nggak udah ketahuan sejak awal. Termasuk hmm.. persoalan tariff per malamnya berapa jika kita stay di sana.
Intinya kita bisa lakukan planning itinerary sendiri via aplikasi Traveloka. Untuk seorang traveller, ini penting banget. Tentukan dulu waktu dan lokasi liburannya, lalu mulai rencanakan budget yang ingin kita anggarkan. Setelah itu kita tinggal pilih pesawat dan hotelnya. Kalo ada yang salah ya tinggal ngulang. Jangan takut gonta-ganti pilihan untuk dapat yang terbaik because we deserves it..
Impianku Pergi ke Disneyland Tokyo di Jepang
Salah satu negeri impian Molzania for holiday destination adalah JEPANG. Selain karena Molzania suka dengan budaya dan kulinernya, Molzania tahu kalau JEPANG itu salah satu negara dengan aksesibilitas TERBAIK di dunia. Di sana juga banyak destinasi wisata favorit nan keren untuk dijelajahi.
Mulai dari Tokyo Skytree yang menyajikan pengalaman melihat view modern kota Jepang di atas ketinggian 634 meter. Hingga Imperial Palace yang merupakan istana kekaisaran Jepang yang berdiri kokoh sejak . Selain itu, Molzania udah ngidam banget pengin ke.. TOKYO DISNEYLAND!!
Mengapa TOKYO DISNEYLAND?
Sebagai penggemar kartun Walts Disney, dari kecil Molzania sudah memiliki impian untuk berpetualang ke wahana Disneyland yang ada di Jepang ini. Disneyland Tokyo sudah berdiri pada bulan April sejak tahun 1983, wahana ini merupakan wahana Disney pertama di luar Amerika. Luasnya nggak tanggung-tanggung mencapai 115 hektar! Rasanya nggak bakalan cukup deh berjalan-jalan seharian menyusuri seluruh area ini.
Total ada tujuh zona rekreasi yang bisa dikunjungi yaitu World Bazaar, Adventureland, Critter Country, Fantasyland, Toontown, dan Tomorrowland. Masing-masing memiliki tema yang berbeda-beda. Di dalam area Tokyo Disney Resort juga tersedia banyak lokasi foto yang instagramble.
Enaknya lagi, Tokyo Disneyland itu barrier free alias sudah ramah disabilitas. Fasilitas aksesibilitasnya keren banget. Mereka ada tempat penyewaan kursi roda manual, stroller yang juga bisa berfungsi sebagai kursi roda, tempat minum yang rendah, hingga shuttle bus dan monorail yang ramah disabilitas. Bahkan sebagian besar wahana disana sudah dilengkapi pula dengan aksesibilitas.
Traveloka Xperience: Petualangan Seru dalam Genggaman
Jadi Traveloka Xperience itu sarana dari Traveloka yang memudahkan kita untuk membeli aneka kebutuhan travel dan lifestyle dalam satu aplikasi. Disini kalian bisa menemukan berbagai tiket masuk wahana, bioskop, event, tur, dan lain-lain. Baik lokal maupun internasional di wilayah Asia Tenggara. Dengan dukungan layanan serba online dan cepat milik Traveloka, sekarang kita gak perlu kerepotan antri sampe panjang untuk berbelian. Tinggal tap.. tap.. aja beres deh.
Lewat Traveloka Xperience kita bisa mendapatkan tiket masuk TOKYO DISNEYLAND dengan harga mulai Rp. 900.000-an per orang. (Note: harga bisa berubah sesuai kurs). Harga bervariasi sesuai pilihan lokasi pengambilan tiket. Ada opsi lainnya pula yaitu tiketnya bisa dikirim langsung ke rumah sesuai dengan lokasi tempat tinggal kita.
Ini tentu akan sangat membantu kita untuk travelling. Merancang itinerary secara manual dengan mudah. Semua dalam satu tempat. #XperienceSeru pun bakalan kita dapat!
Sekarang fasilitas untuk disabilitas sudah banyak kemajuan ketimbang dulu. Semoga ke depannya juga makin bertambah dan impian mbak Molzania terwujud