Membesarkan seorang anak bukanlah hal yang mudah untuk semua ibu di dunia. Apalagi dalam kondisi yang serba kekurangan, ditambah memiliki disabilitas fisik. Tapi Lady Sa, sosok ibu angkat Ondal dalam drama korea “River Where The Moon Rises” membuktikan sebaliknya. Ia berhasil membesarkan Ondal yang nantinya akan menjadi jenderal perang kerajaan Goguryeo sekaligus mempersunting putri mahkota Pyeonggang.
Sebagai seseorang yang disabilitas daksa, Molzania suka sekali menonton film yang memiliki tema tentang disabilitas. Walaupun judulnya fiksi, tapi menonton film-film semacam ini akan membuat kita jadi semangat. Merasa ada teman yang senasib sepenanggungan. Molzania beruntung menyukai drama-drama Korea yang kadang menyuguhkan tokoh-tokoh yang memiliki kebutuhan khusus.
Sama seperti halnya Indonesia, negara Korea juga sangat menjunjung dan menghormati peran orangtua. Terutama perjuangan seorang wanita dalam membesarkan anaknya. Makanya tak jarang, drama Korea menampilkan sosok-sosok ibu yang heroik. Meski terkadang si anak tidak dapat mengerti tujuan dari apa yang sudah dilakukan oleh orangtuanya. Namun di akhir kisah, mereka semua paham bahwa ibunya sangat tulus menyayanginya.
Seperti dalam drama korea berjudul “River Where The Moon Rises” ini. Ternyata ada salah satu tokohnya yang memiliki disabilitas fisik. Adalah ‘ibu’nya Ondal yang bernama Lady Sa yang seorang tuna netra. Darinya Molzania belajar banyak hal. Belajar arti kesabaran dan kesetiaan sebagai seorang ibu. Kasih sayang yang tak terbatas untuk anak-anaknya. :’)
Rela Berkorban Demi Kebahagiaan Anaknya
Awalnya Lady Sa tidak memiliki disabilitas fisik. Ia membesarkan putra Jenderal suku Sunno itu dengan penuh kasih sayang. Tinggal bersama ayah Ondal yang seorang panglima perang suku Sunno. Bahagia bersama mereka yang dianggapnya keluarganya itu, meski hidup berkekurangan.
Namun masalahnya mulai datang, ketika ayah Ondal difitnah dan dicap sebagai pengkhianat raja. Sebagai balasannya, jenderal tersebut dijatuhi hukuman mati. Proses pelaksanaan hukuman mati dilakukan di depan publik. Disaksikan oleh Ondal dan tepat di hadapan matanya sendiri.
Semua menangis pilu. Ya rakyat suku Sunno sangat menyayangi ayah Ondal yang seorang ksatria. Tak mungkin mencoba untuk berkhianat pada raja. On Hyeob, nama ayah Ondal, hanya melindungi putri mahkota dan permaisuri yang diserang oleh Go Won Pyeo atas perintah raja Pyeongwon sendiri.
Usai dibantai, Ondal yang berduka lantas marah dan mengancam akan menuntut balas. Demi melarang Ondal berbuat nekat, Lady Sa lantas mengorbankan matanya agar menjadi buta. Lady Sa menusuk matanya sendiri dengan bara api. Duhh, seramnya. Mata Molzania mendadak ngilu dan enggan menyaksikan adegan tersebut.
Sebenarnya Lady Sa hanya ingin Ondal menjadi anak yang bodoh, sesuai dengan wasiat On Hyeob. Mengasuh Ondal sedari kecil, Lady Sa lantas tak ragu mengangkat Ondal sebagai anaknya. Ia tak ingin Ondal maju ke medan perang, sehingga melanggar janjinya pada Jenderal On. On Hyeob ingin Ondal tidak seperti dirinya. Karena jika sekali sudah memegang pedang, maka selamanya akan melihat darah. Sekali sudah memulai, maka selamanya takkan pernah berhenti.
Melihat Lady Sa menjadi buta, Ondal pun luruh dan mengurungkan niatnya. Dia lebih memilih untuk merawat ibu angkatnya itu. Ondal pun menjadi anak yang berbakti pada orangtua angkatnya itu. Meski agak sedikit nakal, namun Ondal tumbuh menjadi anak yang baik dan sehat. Di bawah pengasuhan dan penjagaan ibu angkatnya yang seorang disabilitas netra.
Semua ibu di dunia tanpa terkecuali, pastilah menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Begitupun dengan Lady Sa, ibu angkatnya Ondal. Terkadang seorang ibu terpaksa harus mengorbankan diri dan kepentingannya, demi kebahagiaan buah hatinya. Rela menderita agar anaknya hidup bahagia.
Lady Sa memang bukanlah ibu kandung Ondal. Tetapi ia menyayangi dan mendidik Ondal seperti putra kandungnya sendiri. Sesuai dengan janjinya pada Jenderal On Hyeop. Ibu kandung Ondal yang sebenarnya telah meninggal dunia sewaktu Ondal masih bayi. On Hyeop merahasiakannya dari Ondal.
Hubungan Keakraban antara Ondal dan Ibunya
Dalam drama yang satu ini, kita bisa melihat kedekatan yang dibangun antara Ondal dan Lady Sa. Meski memiliki orangtua yang disabilitas netra, Ondal tetap menyayangi dan menghormati ibu angkatnya bagai ibu kandungnya sendiri. Lady Sa pun demikian. Ia memperlakukan Ondal selayaknya seorang anak sekaligus teman. Meski terkadang ia juga kesal dan mesti tegas dengan kelakuan Ondal yang tengil dan banyak ulah.
Manakala Ondal menemukan belahan hatinya, Lady Sa berupaya untuk menasihati agar Ondal memilih pasangan yang baik hati. Sang ‘Ibu’sedikit marah saat mengetahui ternyata Yeom Ga Jin, kekasih Ondal, ternyata berprofesi sebagai pembunuh bayaran. Ia takut putra satu-satunya itu akan terlibat dengan jaringan mafia. Namun melihat ketulusan Ga Jin ingin berhenti dari pekerjaannya, Lady Sa pun luluh juga hatinya.
Seorang ibu boleh saja kecewa dan marah dengan kelakuan anak-anaknya. Tapi ketika sang anak berjanji ingin berubah menjadi lebih baik, hati ibu mana yang tidak tersentuh. Lady Sa meskipun tidak dapat melihat lagi dengan kedua matanya, ia dapat melihat ketulusan hati seseorang. Termasuk cinta yang terbangun antara Ondal dan Ga Jin.
Lady Sa memiliki naluri keibuan bahwa mereka saling mencintai satu sama lain dan berbahagia. Meski sempat dilanda banyak kekhawatiran akan keselamatan putranya, Ondal. Terutama saat Ga Jin membuka identitas aslinya sebagai Putri Pyeonggang. Lalu saat mereka berdua diam-diam menikah (tapi boongan :P).
Mertua dan Ibu yang Galak, Tapi Diam-Diam Perhatian
Lady Sa boleh saja dikenal oleh Ondal dan Pyeonggang sebagai ibu dan mertua yang galak. Namun dibalik sikapnya itu, Lady Sa sebenarnya sosok ibu yang perhatian. Beliau sangat menyayangi Ondal dan menantunya. Terbukti dengan sikap Lady Sa yang ingin serba tahu kemana anak angkat dan menantunya pergi. Terkesan kepo, sih. Tapi itulah salah satu bukti cinta kasih seorang ibu.
Molzania pikir dibalik kesuksesan sang anak, pasti ada peran ibu yang mendidiknya dari nol. Jika kita melihat Ondal sosok yang mandiri dan pekerja keras, pastilah tak terlepas dari didikan Lady Sa. Termasuk dalam hal ini, semua keberuntungan yang diterima Ondal dalam hidupnya, pastilah berkat doa yang tulus dari ibu angkatnya itu untuk Ondal. Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah. Duh, jadi sedih, bukan?
Jujur ketika menulis artikel ini, Molzania jadi ingat mimi. Mimi itu panggilan Molzania untuk mama. Sosok Mimi sama seperti ibunya Ondal. Galak tapi perhatian. Terkadang Molzania tak mengerti kenapa sudah sebesar ini masih suka dimarahi. Sama seperti Ondal yang meski sudah memiliki istri, masih tetap dimarahi. Tapi ternyata alasannya demi kebaikan Molzania sendiri, karena ibulah yang paling tahu mana yang terbaik untuk anak-anaknya.
Melihat hubungan Ondal dan Lady Sa, selayaknya teman akrab satu sama lain. Saking kocaknya, Molzania kadang sampai terpingkal-pingkal. Satu adegan favorit saat Ondal berusaha menangkis pukulan tongkat main-main dari ibu angkatnya. Ondal berhasil menangkis pukulan pertama, diiringi senyuman jahil darinya. Lady Sa tidak mau kalah, ia lantas memukul kepala ‘anak’ kesayangannya itu. Ondal pun dibuat kecele oleh Lady Sa. Hehehe..
Tips Membesarkan Anak ala Ibu Ondal yang Disabilitas Netra
Lewat Lady Sa, Molzania belajar banyak bahwa menjadi ibu bukanlah sesuatu hal yang mudah. Butuh ketegaran dan tekad yang sekuat baja untuk bisa mendidik anak menjadi luar biasa. Dalam kondisi kehilangan penglihatan, Lady Sa tampil sebagai ibu yang bak superhero. Meskipun Ondal bukan anak kandungnya. Setidaknya kita dapat memetik hikmah dan belajar pola pengasuhan anak dari karakter Lady Sa dalam drama korea ini, berikut beberapa diantaranya:
1. Kamu harus tegas bilamana anakmu salah dalam bertindak.
Dimarahi bukan berarti membenci. Tapi justru merupakan bentuk kasih sayang agar anak kita kembali ke jalan yang benar. Nasihati dia, beritahu jalan ia untuk kembali.
2. Jika anakmu tetap bersikukuh, barangkali itulah memang takdirnya.
Ondal tetap ingin belajar ilmu pedang, lalu mengabaikan ibunya. Lady Sa memberikan Ondal kesempatan itu, meski dirinya terpaksa harus mengurus rumah. Beruntung Lady Sa memiliki menantu wanita seperti Pyeonggang.
3. Komunikasi kunci hubungan yang sehat.
Lady Sa akhirnya bisa mengerti dan menerima keinginan anaknya yang ingin belajar ilmu pedang. Setelah Ondal berbicara panjang lebar pada Lady Sa. Meskipun Lady Sa nun jauh di lubuk hati merasa bersalah sama On Hyeob. Untuk itu, seorang ibu hendaklah menjadi sahabat untuk anaknya. Agar si Anak merasa dekat dan mau mengutarakan isi hatinya.
4. Ikutilah nalurimu sebagai ibu.
Dalam drama, Lady Sa sangat menuruti kata hatinya sebagai ibu. Jika dia merasa khawatir, maka akan ada marabahaya yang menimpa anak-anaknya. Makanya biarpun terkesan kepo, tapi penting sekali bagi ibu untuk mengetahui kemana anaknya pergi.
Sobat wajib nonton sendiri filmnya untuk melihat setangguh apa kisah Lady Sa. Setiap episode ceritanya semakin seru dan banyak kejadian yang tak terduga! Karakternya sebagai ibu mertua juga tak kalah menarik. Lady Sa bahkan rela tertusuk panah demi menyelamatkan sang Putri… 🙁 🙁 🙁
Nonton Drama Korea “River Where The Moon Rises” di VIU Original
Kisah Ondal dan ibunya terekam dalam drama korea terbaru berjudul “River Where The Moon Rises”. Drama yang meraih rating tinggi dalam setiap episodenya ini mulai mengudara sejak 15 Februari 2021. Berlatar belakang cerita kerajaan, drama saeguk ini dibintangi oleh artis papan atas seperti Kim So Hyun, Ji Soo, Lee Ji Hoon, dan Choi Yu Hwa.
Sayangnya baru-baru ini ada skandal serius yang menimpa pemain pemeran pria utama, Ji Soo. Sang aktor utama memiliki kisah masa lalu yang kembali terkuak yang terkait dengan isu bullying. Sehingga ia pun digantikan aktor lain bernama Na In Woo. Meskipun demikian, itu ternyata tidak memengaruhi keseluruhan drama. Terbukti dengan rating drama yang terus tinggi di sepanjang episode.
Oh ya, Kisah Putri Pyeonggang dan Ondal ini diangkat dari cerita nyata era kerajaan Goguryeo. Diceritakan di sana, Ondal memang hidup berdua dengan ibunya dalam kemiskinan. Sebelum akhirnya dia menikahi putri Pyeonggang, lalu menjadi panglima perang kerajaan Goguryeo.
Karakter Lady Sa, ibu angkatnya Ondal itu diperankan oleh Hwang Yeong Hee. Bagi yang sering nonton drama korea, tentunya nggak asing lagi dengan nama artis senior ini. Sosok dengan wajah keibuan yang satu ini sudah banyak banget list drama yang dibintanginya. Sebut saja Penthouse, The King : Eternal Monarch, Hotel Del Luna, dan lain-lain.
Di Indonesia, drama korea “River Where The Moon Rises” melalui aplikasi Viu. Drama ini tayang secara eksklusif dan legal di VIU. Makanya disebut drama VIU Original. Cara menontonnya tinggal download aplikasi Viu via Google Playstore atau Apple Store. Ada banyak jenis dan tayangan yang dapat kita pilih. Mulai dari dorama Jepang, anime, Thailand, Timur Tengah, China, hingga drama korea.
Kita bisa nonton drama Korea dimana saja kapan saja. Selain itu, biaya langganannya juga terjangkau. Per bulannya cuma lima belas ribu. Kalau nggak mau keluar duit, di Viu kita juga bisa nonton drama korea yang dapat diakses secara gratis. Tanpa label premium pastinya. Yuk, sobat nonton drama korea di aplikasi Viu aja..
Seru deh nonton drama korea lewat VIU. Nontonnya bisa langsung streaming, atau download dulu alias secara offline. Molzania sih lebih demen nonton streaming sih ya, nonton dramanya H+1 alias keesokan harinya setelah tayang di tv Korea. Atau sekaligus nonton dua episode yang tayang minggu itu. Jadi biar gak ribet gitu.
Anyway, Nonton drama korea itu jadi salah satu hiburan untuk Molzania. Biar otak fresh lagi di-halu-in sama oppa-oppa Korea. Haha… By the way, secara Molzania nonton dramanya on going. Alias belum selesai, masih sekitar 8 episode lagi. Sejauh ini ibu angkatnya Ondal tetap menginspirasi. Setidaknya di tengah kondisinya itu, beliau berhasil membesarkan Ondal, bukan?
Entahlah ending cerita dari drama ini gimana. Tonton terus ya sampai akhir. Boleh jadi Ondal beneran bisa jadi panglima perang sebagaimana cerita aslinya. Kalian sobat juga mengharapkan hal yang sama gak sih? Share dong di kolom komentar drama Korea yang lagi kalian tonton?
Banyak hikmah dari tokoh perempuan hebat di Drakor ya, semestinya ambil hikmahnya dan perjuangan mendidik anak itu emang tidak mudah. Serubaca reviewnya,bagus deh.
Enak banget baca reviewnya Mbk, nyaman mengalir dan bahasanya khas banget. Emang ya jadi drakor pun ada hikmah yang dapat dipetik. Sukses selalu ya Mbk.
wahh, makasih banyak. masih belajar nih nulis review hehe.. mbak yg lebih bagus tulisannya daripada molzania hehe
Bayak banget ispirasi yang bisa diambil hikmahnya ya Mol nonton Ondal dan ibunya ini
memang bukan tokoh utama tapi penggerak cerita yang bagus
setujuu banget, nyi.
Yaampun drama Korea yang menampilkan ibu disabilitas ini mengandung banyak pelajaran ya mbak. Aku sudah lama enggak nonton drama Korea, tapi sekarang jadi kepikiran pengen nonton lagi pake VIU.
Viu nih banyak drama2 kerennya ya, Mba. .saya belum nonton nih river. Kalau saya nonton episode 1 nya apa masih jisoo ya?